webnovel

Echo of Dark Symphony : Beginning

20/3/16

06:30

Hmmmmmmmmmmmmmmm.

Harus kuakui jika makanan ini meningkat dengan pesat dari yang kuingat, penyajian hidangannya memang amat sangat mewah di atas piring ini.

Meskipun hanya sebuah roti panggang yang diolesi dengan margarin, tetapi tidak ada satu pun sisi yang gosong atau cokelat gelap, tanda dari penyebaran panas yang tidak merata.

Dengan di sekitarnya bisa terlihat tiga jenis saus yang berbeda, yang satu berwarna biru gelap yang terbuat dari blueberry segar. Yang satu terlihat memiliki warna merah gelap yang terbuat dari strawberry, dan yang satu lagi berwarna cokelat gelap yang terbuat dari biji cokelat yang sudah diolah terlebih dahulu tanpa proses kimia atau sihir.

Ini adalah kemampuan memasak tingkat tinggi yang tidak bisa dimiliki sembarangan orang.

"Wahai Liniar Weisstein, rasa dari masakan ini tidak buruk juga. Ternyata kemampuan memasakmu meningkat dengan pesat dibandingkan sebelumnya." Terdengar suara dari Grand Administrator dengan nada serius.

"Tekstur kematangan dari roti ini memang seimbang dan sempurna, jadi adonan ini dibuat sendiri karena tidak ada roti di pasaran yang terasa lezat seperti ini." Bisa terdengar suara Papa dengan nada serius.

"Bukan hanya rotinya, tetapi juga rasa saus pendampingnya, rasanya ini adalah keseimbangan diantara rasa buah aslinya masih terjaga tanpa perlu menggunakan banyak gula. Ini sudah bukan lagi di tingkat pemula, kemampuan Liniar Weisstein ini berada di tingkat menengah." Bisa terdengar suara mama dengan nada tenang.

Perlahan pandangan ketiga orang dewasa itu terlihat menikmati potongan roti di garpu yang berada di tangan kanan mereka dengan pandangan mereka yang tertuju ke arah gadis berambut biru gelap itu yang duduk di sebelahku dengan senyuman antusias di wajahnya sebelum ia pun melirikan pandangan ke arahku.

"Lihatkan, kini kemampuan memasakku jauh lebih hebat darimu hingga kedua orang tuamu pun memujiku." Ucap perempuan tersebut dengan nada tenang.

"Baiklah, kuakui hidanganmu memang meningkat pesat dari terakhir kali kita bertemu. Jika tidak salah 31/12/10 U.C, karena sudah lebih dari lima tahun semenjak terakhir kali bertemu pasti ada yang berubah darimu. Tidak, pasti banyak perubahan yang terjadi kepadamu, jadi apa hubunganmu dengan Putra Pertama dari Duke Elionir yang merupakan tunanganmu sudah baikan?" Tanyaku dengan nada penasaran.

Dengan gadis tersebut yang terlihat perlahan mulai berubah menjadi datar dengan ia yang hanya menundukan kepalanya.

"Ia memutuskan hubungan pertunangannya denganku di saat aku kembali dari perjalanan itu. Jadi saat ini aku tidak memiliki belahan jiwa atau terikat dengan siapapun." Balas Liniar dengan nada yang amat sangat pelan.

"Benarkah, kau sudah mengorbankan nyawamu untuk mengunjungi semua kuil para ars goetia. Padahal menurut aturan elsyium seharusnya dirimu sudah menjadi suci lagi karena mendapatkan api dari para dewa kuno." Jawabku dengan nada serius.

"Tidak, dia itu sudah mendapatkan pasangan yang lebih sempurna dariku. Lagipula aku juga tidak terlalu mempermasalahkannya karena kini aku sudah mendapatkan posisi baru sebagai adminstrator tingkat 9 di univercity, meskipun berada satu tingkat di bawah posisimu namun kurasa ini tidak masalah karena ada satu masalah yang jauh lebih penting dari itu. Yaitu kemampuanku dalam memasak jauh lebih lezat darimu." Ucap Liniar dengan nada tenang sembari memasang mata merah yang tertuju ke arahku.

Kuabaikan pandangannya ke arah lain dengan mata merah yang tertuju ke depan sembari memasang senyum yang besar.

Dan bisa terlihat adanya pandangan papa yang terlihat tertuju ke arahku.

"Deharm, kali ini apa yang sudah kamu lakukan kepada nona Liniar hingga ia dendam sekali kepadamu. Jika begini bisa-bisa kedamaian di antara daemon dan juga para manusia akan terganggu." Ucap papa dengan nada serius.

Yang kuhela nafas yang amat sangat panjang sembari memandangi papa.

"Papa, mohon jangan ikut campur permasalahan ini, ini demi kehormatanku sebagai koki. Ketika ada seseorang yang mengatakan hidangan mereka jauh lebih baik dariku sudah sewajarnya bagiku untuk mencoba menjaga kehormatanku." Ucapku dengan nada serius.

"Sang penyelamat, benar sekali, perselisihan ini hanya ada di antara kami berdua. Tetapi tenang saja karena tidak ada darah yang akan tumpah, karena sebagai seorang juru masak kami memiliki aturan ketat yang harus dituruti satu sama lain yang salah satunya tidak boleh melukai satu sama lain untuk mensabotase kemampuan memasaknya. Bisa dibilang, kode memasak ini adalah tuntunan hidupku setelah kode ksatria yang kuanut selama ini telah ternoda oleh sihir. " Jawab Liniar dengan nada serius.

Papa hanya memasang wajah kebingungan sembari memandangiku.

"Kode memasak, untuk memasak kalian tidak perlu kode-kode yang merumitkan segalanya. Kalian hanya perlu untuk ke dapur dan mulai memasak." Ucap papa dengan nada serius.

Yang kuhela nafas yang amat sangat panjang.

"Papa, konsep memasak yang papa kenal sudah lama mati. Sekarang memasak hidangan sederhana sekalipun harus amat sangat waspada, karena kita tidak tahu jika bahan-bahan yang digunakan telah diperkuat dengan mantra sihir yang akan mempengaruhi tubuh kita, lalu air untuk diminum juga bisa-bisa sudah dimasukan dengan mantra sihir yang akan diterima tubuh kita tanpa disadari." Jawabku dengan nada serius.

"Itu, memang agak berbahaya. Jadi inilah efek samping yang terjadi ketika sihir mulai diadopsi oleh masyarakat umum. Deharm, sepertinya kamu tahu banyak soal hal ini." Ucap papa dengan nada serius.

"Oh, tentu saja, karena papa adalah korban sihir itu selama ini. Papa tidak sadar jika setiap sajian yang papa terima ketika menjadi raja sudah diperkuat dengan sihir yang membuat papa terangsang dan tergoda oleh para bangsawan perempuan yang menginginkan mana lezat milik papa." Jawabku dengan nada serius.

Namun aku pun hanya menghela nafas sembari mendapati papa yang hanya terdiam sembari menyeruput air putih di gelas itu.

"Sayang, mulai hari ini kamu tidak boleh memakan apapun selain makanan yang dimasak di hadapanmu. Tidak, mulai sekarang kamu hanya boleh memakan hidangan buatanku!" Ucap mama dengan nada serius.

Yang papa hanya memandangiku dengan wajah yang amat sangat serius.

"Deharm, darimana kamu bisa mengetahui hal ini?" Tanya papa dengan nada penasaran.

"Pengalaman, karena alasanku diculik adalah karena menerima makanan manis yang diperkuat dengan sihir oleh para anak langit. Karena itu mulai sekarang aku masih trauma dan tidak mudah percaya untuk menyantap hidangan orang lain, jika terpaksa lebih baik aku kelaparan daripada memakan hidangan buatan para penyihir." Jawabku dengan nada serius.

"Jadi kondisinya seperti itu." Balas papa dengan nada serius.

Sebelum aku pun hanya mendapati pandangan serius dari arahnya sembari ia yang melanjutkan menyantap roti yang ada di atas piring hingga habis.

Dan bisa kurasakan adanya hawa negatif yang amat sangat kuat dari luar yang bergerak mendekati tempat ini dari luar yang membuatku hanya menghela nafas yang amat sangat panjang.

"Yang benar saja, para protogenitor mau datang ke sini lagi. Kali ini drama apa yang ingin mereka tunjukan kepadaku?" Gumamku dengan nada malas sembari menghela nafas yang amat sangat panjang.

Sementara papa hanya memandangiku dengan wajah serius sembari mengangkat tangannya, lalu bisa terlihat adanya keberadaan dari orang-orang berseragam serba putih dengan mata biru dan juga rambut pirang keemasan seperti mama yang hanya mengelilingi meja makan ini.

"Agen Cross memang memiliki kekuatan untuk merasakan orang lain yang amat sangat kuat bahkan melebihiku dalam bidang ini. Atau lebih tepatnya dia bisa merasakan gelombang kekuatan seseorang yang ia benci dan mengingatnya agar menghindari mereka sembari melanjutkan kehidupan mereka yang membosankan." Terdengar suara dari Grand Administrator dengan nada serius.

"Putraku sehebat itu, ini benar-benar mengejutkan sekali karena ia jadi sehebat itu." Bisa terdengar suara dari Papa dengan nada terkejut.

Lalu kuhela nafas sembari mendapati kedatangan dari seorang gadis berambut pirang keemasan dengan mata merah yang mengenakan gaun putih dengan model seperti ini seragam sekolah dengan lengan pendek.

Kedua tangannya terlihat membawa sebuah tas dengan pancaran energi keemasan yang terang sekali.

"Selamat pagi, wahai sang penyelamat dan juga pendahuluku, tunggu dulu, ada juga Grand Creator of Black di sini. Apakah kalian mau kue yang kubuat secara spesial untuk kalian?" Tanya perempuan tersebut dengan nada yang amat sangat tenang.

Dengan terlihat papa dan mama yang hanya bertukar pandang satu sama lain dengan wajah kurang nyaman.

"Putri Langit, aku hanya memakan hidangan yang dimasak tanpa sihir. Jadi aku tidak bisa menerima kue buatanmu." Bisa terdengar suara dari Grand Administrator dengan nada serius.

Sebelum kupalingkan pandangan ke arah piringku yang tersisa satu potong roti yang terolesi dengan ketiga saus tadi.

Lalu kuarahkan ke mulutku sebelum mengunyahnya dengan lembut yang terdapat tekstur lembut dan juga gurih yang berpadu dengan rasa buah yang berasal dari saus ini.

Hingga tanpa kusadari makanan ini sudah habis.

"Ternyata masakanmu memang lezat, kurasa kini aku punya saingan baru." Ucapku dengan nada tenang.

"Akan kuanggap itu sebagai pujian." Balas Liniar dengan nada yang amat sangat senang.

Dengan aku pun yang hanya beranjak dari tempat dudukku sembari menghela nafas yang amat sangat panjang. Hingga kupalingkan pandangan ke arah sekitar dengan orang-orang berpakaian putih itu hanya memasang wajah yang amat sangat serius.

"Eh, Pangeran Deharm, anda mau kemana?" Tanya perempuan berambut pirang itu dengan nada serius.

"Pulang ke tempat tinggalku untuk meningkatkan kemampuan memasakku. Jika begini harga diriku sebagai koki karena sudah ada saingan baru di bidang memasak." Jawabku dengan nada serius.

"Saat ini kau tengah berada di area manhattan, New York. Apakah kau tidak tahu jika karena dirimu univercity kini rata dengan tanah?" Tanya gadis tersebut dengan nada serius.

Aku hanya menghela nafas sembari mengaliri energi ke tangan kananku yang perlahan muncul energi putih yang membentuk pusaran yang kencang di hadapanku.

Yang di sana terdapat keberadaan dari area Central park dengan aktivitas para penduduk berpakaian yang bisa dibilang formal yang berkumpul di sebuah titik dengan terdapatnya sosok pria paruh baya dengan rambut ungu yang beberapa mulai beruban berdiri di atas podium.

Kulewati lingkaran tersebut dengan sambutan udara segar dengan pemandangan danau besar yang di tengahnya terdapat sebuah pulau yang penuhi dengan pepohononan rindang.

"Ini benar-benar univercity. jadi Grand Memorial Central park masih belum dibangun apapun. Wajar saja karena ini kan makam besar untuk para penyihir dan juga manusia di kekaisaran suci terakhir setelah istana putih diruntuhkan oleh abyss order yang tidak menginginkan dialog damai di antara manusia dan juga penyihir." Gumamku dengan nada pelan.

Hingga kupalingkan pandangan ke arah sekitar dengan terdapat orang-orang yang memandangiku dengan wajah terkejut. Terutama orang yang ada di atas podium.

"Deharm Milford, aku sudah tahu soal kematian kepribadian yang terikat dengan parasite. Jika begitu izinkan aku memperkenalkan diriku sekali lagi kepadamu, namaku adalah Lamberion Dersmon, perdana menteri terpilih untuk periode 16 sampai 22 U.C, selamat datang di univercity." Ucap sosok tersebut dengan nada serius.

"Dersmon, jadi anda adalah pemilik menara Dersmon yang berdiri kokoh di dekat pelabuhan Central park. Menara tertinggi yang ada di penjuru antara core central area dengan total 40 meter yang pondasinya dibangun dengan struktur trininium alloy yang bagian bawahnya diperkuat dengan Orichalcom panas hingga menjamin kestabilan struktur bangunan itu." Jawabku dengan nada antusias.

Yang mana dari sekitar bisa orang-orang hanya memandangiku dengan wajah serius. Namun dari sekitar podium bisa terlihat adanya sembilan orang yang sepantaran dan jauh lebih dewasa daripadaku yang mengenakan kalung hitam di leher.

Terlihat salah satu orang yang ada di sana yang mengenakan pakaian serba putih dengan rambut pirang keemasan dan mata biru yang mengenakan kalung emas yang berdiri di sebelah sosok penting itu dengan memasang wajah kesal.

"Si Aneh 391-100, bisakah kau berhenti mengacaukan acara penting untukku. Adam yang maha sempurna!" Bisa terlihat sosok itu yang memasang wajah kesal dan nada lantang.

Namun terlihat pandangan dari sosok tersebut yang memalingkan pandangan ke arahnya.

"Pangeran Adam yang maha sempurna, mohon jaga sikapmu karena meskipun begitu dia adalah salah satu Elite Administrator di univercity. Yang mana dia dikenal sebagai Agen Cross, tetapi, jika boleh tahu apakah ada yang ingin kau sampaikan terkait menara Dersmon?" Tanya pria tersebut dengan nada penasaran.

Yang mana aku hanya mengangguk sekali.

"Tidak, hanya saja bangunan itu hebat sekali karena bisa menembus batasan 10 lantai yang ada di univercity dan tetap berdiri kokoh. Siapapun yang mengkonsruksikannya pasti amat sangat amat jenius." Jawabku dengan nada serius.

Sementara sosok itu hanya memasang senyum kecil.

"Itu adalah inisiasiku, jadi terima kasih atas pujiannya. Sebagai informasi bangunan ini kini sudah ditingkatkan ke 30 lantai. Anak muda, lihatlah ke arah jam 6." Ucap sosok tersebut dengan nada serius.

Yang mana pandanganku terpaku ke ke arah menara dengan dinding yang terbuat dari batuan berwarna ungu dengan adanya mosaik yang menghiasi setiap sisi bangunan tersebut yang menjulang tinggi menembus langit

Sementara di depannya terdapat anak tangga yang berlapis dengan batu berwarna ungu muda yang dipenuhi dengan riak yang terlihat seperti lukisan abstrak yang terlihat indah di mata.

"Tidak masalah, dia memuji gedung yang kubangun. Jangan lupa berikan bonus kepada arsitek dan juga pekerja yang membangunnya." Bisa terdengar suara sosok itu dengan nada serius.

Bisa terlihat adanya keberadaan dari beberapa orang berpakaian formal yang bergerak mendekatiku.

"Kau adalah pengguna kekuatan yang tidak bermasalah, apakah kau tertarik untuk bekerja kepada partai Angin hijau?" Tanya salah satu sosok berpakaian formal dengan telinga yang lancip.

"Pak elf yang terhormat, maaf, tetapi aku sedang sibuk dengan meningkatkan kemampuan memasakku. Jadi aku tidak bisa menerima penawaran anda." Jawabku dengan nada serius.

Sebelum aku pun hanya bergerak melewati keramian orang-orang itu hingga sampai ke area bangunan dengan dinding yang terbuat dari batuan granit berwarna kelabu gelap dengan aksen hitam di beberapa bagian.

Lalu aku pun bergerak ke pintu depan sembari mengaliri energi keputihan ke tanganku dan menyentuh gagangnya.

"Pak Perdana Menteri Dersmon, jika ia adalah seorang yang penting maka sebaiknya kita mensponsorinya sama seperti para soulder suci inii." Bisa terdengar suara salah satu keramaian dengan nada serius.

"Harta dan kekuasaan tidak akan bisa menggodanya, yang ia inginkan hanyalah memasak. Selain itu ia sudah jauh lebih dulu dalam permainan intergrasi dengan para manusia biasa seperti kita, dan aku lupa memberitahukan jika dia juga adalah orang yang terinfeksi." Balas pak perdana menteri dengan nada serius.

"Orang yang terinfeksi." Balas sosok tersebut dengan nada serius.

Dengan aku pun mendorong pintu tersebut ke dalam dan mendapati area di sekitar lantai satu yang kosong.

"Baiklah, saatnya membangun kedai makan lagi!" Gumamku dengan nada serius.