bab 56
Melati memijit pelan telapak kakinya, rasanya begitu pegal karena ia harus terus berdiri dan mondar-mandir mengambilkan pesanan pelanggan.
Siapa yang sangkat, bahwa malam minggu, kafe Elang akan menjadi tempat paling ramai di antara kafe-kafe lainnya di sekitar sini.
"Heh! Gue gak gaji lo buat santai sama pijat-pijat manja ya! Lo gak liat di luar banyak kerjaan? Sana kerja!" Elang menahan tawanya, dan mencoba menampilkan wajah seserius mungkin saat berbicara pada Melati.
Melati mendongak menatap Elang dengan puppy eyes-nya.
"Aku bilangin abang kamu nanti!" lirih Melati.
"Abang? Abang gue yang mana? Bang Sam? Apa Bang Bara? Inget ya, mereka itu bukan majikan lo lagi! Gak ada yang berhak bela lo lagi! Di sini, gue majikannya!"
"Tapi kan Sam sama Bara juga nanem modal di kafe ini! Kalo aku ngadu, terus mereka kasihan sama aku, terus mereka--"
"Ssst! Lo banyak omong!" sela Elang sebelum Melati menyelesaikan ucapannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com