Olivia menarik lengannya dan membuang muka. Dia pasang tampang jutek. "Tidak perlu. Permisi." Olivia berlalu melewati Erfan begitu saja.
Namun, Erfan yang tak terima diacuhkan segera mengejarnya dan kembali menghentikannya. "Olivia, jangan bersikap begitu. Jika kamu tidak mau, oke aku tidak akan memaksa. Tapi, ambillah untuk ibumu. Apa yang aku belikan mungkin akan sangat berguna untuk kesembuhan ibumu," bujuk Erfan dengan tatapan memohon.
Telinga Olivia langsung aktif setiap mendengar sesuatu yang berkaitan dengan kesembuhan sang ibu. Tentu hatinya tergerak. Erfan yang melihat ekspresi Olivia lagi-lagi menyunggingkan senyum. Dia tahu Olivia tak akan mungkin menolak karena kelemahannya adalah ibunya.
"Memangnya ... apa yang kamu beli untuk ibuku?" tanya Olivia penasaran sambil malu-malu.
"Kamu lihat langsung saja. Ayo," ajaknya sambil tersenyum lebar. Senyum Erfan yang begitu dalam, membuat Olivia tidak terlihat curiga sedikitpun dengan maksud terselubungnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com