webnovel

Membuat Keributan

Natasya benar-benar tak menyangka dengan apa yang dikatakan Griselda kepadanya, bahkan raut wajah wanita itu terlihat sangat serius layaknya seorang istri yang sedang memarahi pelakor pengganggu rumah tangganya.

"Ka-kau! Jangan-jangan selama ini kau hanya berpura-pura gila! Benar begitu?" bentak Natasya yang terlihat sangat frustasi melihat kejadian yang menurutnya begitu aneh.

Griselda berjalan perlahan dengan tegak mendekat ke arah Natasya hingga semakin lekat dengan wanita itu, dan Natasya juga tak hanya tinggal diam sebab ia terus memundurkan tubuhnya hingga sampai di tepi dinding.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanyanya dengan wajah yang sangat panik dan cemas.

Senyuman tipis yang sangat licik terukir di bibir Griselda karena ia merasa puas melihat lawannya seperti takut padanya, "Kau tenang saja karena aku tidak akan menghabisimu! Tapi kalau sampai kau mengganggu suamiku lagi, maka kehidupanmu akan benar-benar habis di dunia ini."

Bughh

Griselda mendorong kasar bahu kanan Natasya hingga tubuh wanita itu terbentur tembok, dan setelah itu Griselda yang sudah merasa puas memutuskan untuk keluar dari toilet meninggalkan Natasya seorang diri di sana.

Ia masih sulit mempercayai tindakan yang ditunjukkan Griselda padanya tadi, sampai-sampai Natasya masih mematung di tempatnya dengan kedua mata yang tak berhenti berkedip kebingungan.

"Selda! Di-dia mengancamku? Bahkan mendorong bahuku!" gerutu Natasya sembari terkekeh kecil dengan menahan amarah di dalam hatinya.

"Sialan! Ternyata selama ini aku tertipu! Selda hanya berpura-pura gila? Tapi untuk apa?" Natasya terus bergumam seorang diri tanpa menghentikan alur pikirannya yang ke sana kemari.

Natasya yang sudah tak bisa berpikir jernih lagi memilih pergi menyusul Griselda yang setahunya pasti menghampiri suami dan orang-orang yang ikut untuk acara honeymoon pasangan tersebut, tekadnya sudah bulat jika Natasya akan memberitahu semua orang mengenai kejadian yang baru saja menimpanya.

Dengan langkah yang sangat cepat Natasya terus mengomel tanpa henti sebab merasa sangat kesal, "Kita lihat saja! Aku akan mempermalukanmu di depan semua orang."

Dari jarak yang cukup jauh, Feroza sudah dapat melihat keberadaan Natasya yang sedang berjalan mendekat ke arahnya.

Jelas saja hal ini membuat lelaki itu panik bukan main, terlebih ia benar-benar tak tahu apa yang akan dilakukan wanita itu hingga menghampiri tempatnya dan Griselda begini.

Spontan Feroza berdiri dari duduknya setelah Natasya sudah berada di hadapan mereka, termasuk semua asisten Griselda yang cemas dan khawatir jika wanita itu akan membuat kerusuhan atau mengganggu majikannya yang sangat penting.

Namun justru, Griselda terlihat sangat tenang dan santai meski raut wajahnya yang beloon masih wanita itu tunjukkan di depan semua orang.

"Siapa kau?" tanya salah seorang asisten Griselda.

"Tidak penting aku siapa! Tapi yang jelas harus kalian semua tahu jika wanita itu hanya sedang berpura-pura tak waras!" tegas Natasya sambil menunjuk wajah Griselda menggunakan jari telunjuknya.

Tindakan yang dilakukan Natasya sudah pasti tidak akan diterima oleh asisten Griselda yang tak lain adalah anak buah Francis, sehingga mereka langsung menepis tangan Natasya agar berhenti menunjuk wajah majikannya.

"Apa yang kau lakukan? Berani-beraninya kau bertingkat seperti ini kepada Nona Selda!" bentaknya dengan sangat tajam.

"Sudah, sudah!" cegah Feroza yang tak ingin terjadi sesuatu hal buruk kepada kekasihnya Natasya.

"Panggil satpam sekarang!" perintah seorang lelaki yang berperan sangat penting dalam menjaga Griselda.

Feroza langsung menghentikan niat lelaki itu untuk memanggil satpam karena ia cemas Natasya akan benar-benar diusir dari bandara dan jika hal itu sampai terjadi maka Natasya tak bisa ikut bersamanya ke luar negeri, "Jangan! Kita tak perlu memanggil satpam seperti ini karena masalah ini hanyalah sepele lagipula mungkin saja wanita ini salah orang."

"Tidak, Feroza! Aku tak salah orang! Aku memang sengaja datang ke sini untuk memberitahumu dan juga yang lain kalau Griselda hanya berpura-pura gila!" teriak Natasya yang sudah muak berada di posisinya saat ini.

Menggunakan ketegasan matanya Feroza berusaha memberikan peringatan pada Natasya untuk menghentikan semua omong kosong sebab hanya akan menambah masalah yang besar, "Lebih baik kau pergi dari sini sebelum kami benar-benar memanggil satpam untuk mengusirmu!"

"Feroza! Kau harus mendengarkan ak--."

"Jadi kalian saling mengenal?" tanya asisten satu dengan wajah yang sangat kebingungan ditambah rasa penasaran yang begitu besar.

Dengan cepat Feroza menggelengkan kepalanya pelan mencoba membantah kebenaran itu, "Tidak, aku tidak mengenalnya! Mungkin dia hanya orang biasa yang sudah mengetahui besar kecilnya keluarga Laurence makanya dia bersikap begini!"

"Fero, tega-teganya kau berkata seperti itu! Hanya karena harta wanita gila ini, kau sampai tidak menganggapku lagi!" teriak Natasya dengan lebih keras.

Sudah muak dengan tingkah Natasya yang membuatnya malu Feroza segera memajukan tubuhnya ke depan lalu ia menatap kekasihnya sangat tajam, "Kau yang gila! Apa kau masih juga belum mengerti?"

"Asisten, kalian bawa wanita ini pergi dari sini!" titah Feroza yang terpaksa melakukan hal itu pada Natasya karena ia tak punya pilihan lain.

Dua orang asisten lelaki mulai mendekati Natasya dan mereka memegangi lengan wanita untuk membawanya pergi dari hadapan Griselda juga Feroza, meskipun cukup kesulitan karena Natasya terus memberontak namun tenaga mereka tetap jauh lebih besar dibandingkan wanita itu.

"Feroza! Kau benar-benar ya!"

"Sudah cepat bawa dia pergi!" titah Feroza lagi sembari melangkah menjauh kembali ke tempatnya di samping Griselda.

"Lihat saja, Feroza! Aku akan membalas perlakuanmu ini! Aku akan membongkar semuanya!" ancam Natasya masih dengan teriakannya yang sangat kencang sambil terus terseret asisten Griselda.

Dan Feroza yang sudah kembali duduk di samping sang istri langsung memperhatikan wanita itu dengan penuh kasih sayang, "Kau baik-baik saja, Sayang?"

Bukannya menjawab pertanyaan Feroza, Griselda justru hanya terkekeh kecil seakan menganggap semuanya lucu. Dan Feroza segera menyandarkan kepala istrinya tepat di bahunya, hanya sebagai pencitraan yang sangat baik di depan semua orang.

Meski sebenarnya pikiran Feroza terus tertuju pada tindakan Natasya barusan, ia sangat mengenal kekasihnya dan Feroza tahu jika wanita itu tidak akan bertindak begitu kalau memang tak ada sesuatu hal yang mengganggunya.

Hanya saja cara Natasya yang salah, dan ia bisa membuat keduanya berada dalam masalah yang besar. Hingga asisten satu mendekati Feroza dan Griselda sembari memberikan sebotol minuman yang dingin, "Minumlah! Kau pasti sangat kesal pada wanita itu, bukan?"

"Terima kasih," sahut Feroza lalu mengambil minuman pemberiannya.

"Ya dengan senang hati," tukasnya lagi sambil tersenyum tipis.

Feroza meneguk minuman yang diberikan asistennya dengan cepat, bahkan hingga minumannya habis sekalipun ia masih bisa melihat asisten satu berdiri di hadapannya sehingga membuatnya kebingungan.

"Ada apa?" tanya Feroza heran.

"Tak ada, semoga saja ucapan wanita tadi adalah kebohongan." Asisten satu memberikan sindiran sekaligus kecaman kepada Feroza karena ia merasa ada yang tak beres dengan wanita itu juga Feroza.