webnovel

Menikah tapi benci

"Jangan karena orangtuaku berhutang budi padamu, aku tidak bisa menghancurkan hidupmu! Sebaiknya kamu tolak lamaran ini jika kamu tidak ingin hidup menderita!" Ancaman itu terdengar jauh lebih menyakitkan karena terucap dari mulut cinta pertamaku. Tapi aku sudah bukan lagi gadis polos yang bodoh, "Lakukan saja, setidaknya aku bisa mendapatkan setengah harta mu saat kita bercerai nanti." Aku mendengar dia menggeram, aku yakin dia sedang mengeratkan rahangnya sekarang. "Katakan berapa yang kamu inginkan, aku akan memberikannya sekarang juga tapi setelah itu menghilang lah dari kehidupan ku!" Aku tersenyum, aku yakin dia akan segera meledak sekarang juga melihat wajahnya yang memerah menahan amarah. "Aku mau semuanya..." "Apa maksudmu?" "Semua hartamu sekarang juga jika kamu ingin aku menghilang dari hidup mu jadi cepatlah hubungi notaris karena lima belas menit lagi aku akan menemui ibu mu dan menerima lamarannya!" *** Laura Milanov bosan hidup dalam situasi pemain figuran yang tidak berarti dan tersingkirkan. Keluarganya, pertemanannya bahkan kisah cintanya selalu mengecewakannya. Ia muak ketika cinta pertamanya Dimas Dirgantara lebih memilih sahabatnya Wendy karena dia lebih cantik sehingga Laura sempat berpikir untuk bunuh diri. Tapi patah hati pada kehidupan yang selalu mengkhianatinya membuatnya menjadi keras dan mencari jalan lain untuk membalas setiap hal tidak adil yang pernah ia alami. Laura diam-diam bekerja di perusahaan milik orangtua Dimas dan mengambil simpatik mereka sehingga mereka menjodohkannya dengan Dimas. Bertekad mengubah hidupnya yang sebelumnya hanya figuran menjadi pemeran utama dalam spotlight meskipun harus menjadi wanita antagonis.

mrlyn · วัยรุ่น
Not enough ratings
183 Chs

Pesta lajang terbaik

'Ding Dong' Aku menoleh saat mendengar bunyi bel apartemen ku berdentang menandakan jika ada tamu datang. Aku bertanya-tanya siapa yang datang saat jam sudah hampir tengah malam, aku takut jika Wisnu datang lagi seperti waktu itu jadi aku tidak lantas membukakan pintu tapi melihat dari layar monitor siapakah yang datang.

Dalam sekejap aku tertegun, Rini berdiri di depan pintu apartemen ku sambil membawa tas besar di tangannya tapi yang membuatku semakin terkejut karena Rini tidak datang sendirian, Dia datang bersama dengan Suzy dan juga Ratna.

Aku masih menimang-nimang haruskah aku membukakan pintu tapi dentang bel terus menggangguku hingga akhirnya aku menyerah dan dengan terpaksa membukakan pintu apartemen ku. Aku mungkin tidak akan berpikir lama jika yang datang hanya Rini tapi karena Suzy dan Ratna bersamanya juga membuat ku merasa enggan untuk membukakannya pintu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com