webnovel

Menikah tapi benci

"Jangan karena orangtuaku berhutang budi padamu, aku tidak bisa menghancurkan hidupmu! Sebaiknya kamu tolak lamaran ini jika kamu tidak ingin hidup menderita!" Ancaman itu terdengar jauh lebih menyakitkan karena terucap dari mulut cinta pertamaku. Tapi aku sudah bukan lagi gadis polos yang bodoh, "Lakukan saja, setidaknya aku bisa mendapatkan setengah harta mu saat kita bercerai nanti." Aku mendengar dia menggeram, aku yakin dia sedang mengeratkan rahangnya sekarang. "Katakan berapa yang kamu inginkan, aku akan memberikannya sekarang juga tapi setelah itu menghilang lah dari kehidupan ku!" Aku tersenyum, aku yakin dia akan segera meledak sekarang juga melihat wajahnya yang memerah menahan amarah. "Aku mau semuanya..." "Apa maksudmu?" "Semua hartamu sekarang juga jika kamu ingin aku menghilang dari hidup mu jadi cepatlah hubungi notaris karena lima belas menit lagi aku akan menemui ibu mu dan menerima lamarannya!" *** Laura Milanov bosan hidup dalam situasi pemain figuran yang tidak berarti dan tersingkirkan. Keluarganya, pertemanannya bahkan kisah cintanya selalu mengecewakannya. Ia muak ketika cinta pertamanya Dimas Dirgantara lebih memilih sahabatnya Wendy karena dia lebih cantik sehingga Laura sempat berpikir untuk bunuh diri. Tapi patah hati pada kehidupan yang selalu mengkhianatinya membuatnya menjadi keras dan mencari jalan lain untuk membalas setiap hal tidak adil yang pernah ia alami. Laura diam-diam bekerja di perusahaan milik orangtua Dimas dan mengambil simpatik mereka sehingga mereka menjodohkannya dengan Dimas. Bertekad mengubah hidupnya yang sebelumnya hanya figuran menjadi pemeran utama dalam spotlight meskipun harus menjadi wanita antagonis.

mrlyn · วัยรุ่น
Not enough ratings
183 Chs

Old friends vs new friend

>>> Laura POV <<<

Aku masih ingat kalau tadi aku memarahi Suzy, Ratna dan Rini karena sudah membuat apartemen ku berantakan dan mereka bertiga menggerutu sambil merapihkan apartemen ku kembali, tapi aku tidak menyangka jika akhirnya aku akan berakhir seperti ini.

Bagaimana aku menjelaskan kondisi ku sekarang? Aku terlihat mengenaskan!

Aku menghela nafas sambil menatap pantulan wajah ku pada cermin.

Suzy membuat wajah ku yang ku anggap cantik jelita ini menjadi terlihat seperti badut. Dia memoleskan lipstik di luar garis bibir ku dengan warna merah menyala, dia juga membubuhkan blush-on di pipiku dengan warna merah terang membentuk bulat-bulat hingga wajah tirus ku menjadi terlihat lebih lebar dan mataku ... Astaga, aku seperti melihat lebam di kedua sisi mataku hanya saja lebam itu dipenuhi glitter.