"Aku memang gila..." Jika itu berkaitan dengan mu!
Seperti buah melon dan semangka yang selalu ada berdampingan tapi sebenarnya mereka bersaing. Siapa yang lebih manis dan siapa yang lebih lembut. Tapi Laura, kamu memiliki keduanya jadi aku tidak bisa berhenti sekarang.
Dimas sadar jika tindakannya gegabah, ia sadar jika tindakannya tidak terkontrol tapi perasaan ini terasa meledak-ledak saat ia bersentuhan dengan Laura.
Berteriaklah, marahi aku, caci aku, sumpahi aku tapi jangan hentikan aku... Satu ciuman saja, rasanya rasa lelah ku hilang, satu ciuman saja dan kegelisahan yang selama ini memenuhi dadaku sirna seakan tidak pernah ada sebelumnya, satu ciuman saja... Hanya satu ciuman saja, aku merindukan mu...
PLAK!!!
Tubuh Dimas membeku ketika Laura menamparnya, dengan sorot mata yang menyala-nyala menampilkan amarah yang tertahan Laura melangkah mendekat dan berbisik, "Sadarlah, Dimas... Jangan keliru, aku tidak pernah memiliki perasaan apapun kepadamu selain benci."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com