webnovel

Mengapa kita harus mencintai tapi, mengapa kita juga harus mengakhiri?

Cinta datang ketika kita tidak menyadarinya, dan kadang pergi sebelum mengakuinya.

"Jadi kamu merasa mencintainya sejak jumpa pertama?" tanya Usstad Haqi.

"Tentu Ustad, itulah yang menyebabkan saya bersedia padanya sepenuh hati." jawab Dewi sambil menunduk.

"Hujatan malam yang terlarang akankah sirna hanya dengan memohon pengampunan?"

"Apakah saya berhak untuk mendapat pengampunan dari Allah Ustad?" Dewi merasa tak pants untuk mendapat pengampunan itu.

Ustad Haqi dengan sabar menanggapinya.

Sambil terisak Dewi menjelaskan apa yang telah dilakukannya.

Ustad Haqi hanya tersenyum. Lalu memberikan pendapatnya pada Dewi yang menunduk penuh peyesalan.

"Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Pengasih. Dimana jika RahmatNy diberikan kepadamu maka sesungguhnya kamu adalah orang yang beruntung."

"Untuk sadar dari segala dosa yang telah dilakukan itu hanya Hidayah. Sungguh luar biasa, maka bersyukurlah dan taubat nasyukha. Taubat yang sungguh-sungguh." Ustad Haqi mengukuhkan pernyataannya.

Dewi menunduk. Penyesalan saja tidak akan cukup atas keaslahan dan dosa yang telah dilakukannya.