Sedikit-sedikit aku jadi tahu sendiri tentang Arkan tanpa dikasih tahu siapapun.
Aku melihat Pakdhe dan orang-orang itu sedang menimbang berat ayam, ayam hidup ditimbang buat apa coba?
"Arkan, ayam-ayam itu ditimbang buat apa ya?" Tanyaku pada Arkan karena sangat penasaran.
"Ayam-ayam itu sedang dipilih yang sehat dan besar, akan diangkut ke pabrik untuk diolah. Sedangkan yang sakit atau pun yang kecil biasanya diangkut pedagang ayam untuk dijual di pasar-pasar." Jelas Arkan membuatku mengangguk paham. Kelihatannya enak nih kalau ayam-ayam itu dibuat ayam panggang. Hemm pasti enak banget, jadi ngiler.
"Arkan, minta ayamnya satu boleh gak?" Tanyaku membuat Arkan bingung.
"Minta ayam? Buat apa?" Tanya Arkan dengan mengerutkan keningnya.
"Dibakar, aku tiba-tiba pengen ayam bakar saat melihat ayam-ayam itu." Ucapku sambil nyengir.
"Iya, nanti aku ambilin buat dibakar di rumah." Ucap Arkan membuatku tersenyum senang.
Arkan memang selalu bisa membuatku bahagia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com