webnovel

Mencintai Mu Dalam Diam

Pagi itu begitu indah, sebut saja aku mutiara dan lelaki impian ku itu ILham. disalah satu perusahaan yang terbilang bonafit mutiara dan Ilham lah awal dipertemukan. dipagi hari yang indah itu mutiara menemukan sosok yang lama ingin dia jadikan teman namun sulit karna sosok ilham yang begitu sangat dingin dan datar, hanya orang tertentu saja yg bisa buat dia bisa tersenyum lebar. saat mutiara mulai mengagumi dia itu karna dia selalu mengutamakan shalatnya ketika break time daripada ke ruang smooking seperti teman- temannya. aku pernah dekat dengannya tapi tidak mempunyai satu kontak atau bahkan media sosialnya, dia tuh sebenarnya baik, dan bisa bercanda juga tapi jarang-jarang banget melihatnya dan hari itu entah aku yang ke pedean setiap kali aku melihat dia, dia selalu melihat balik dengan mata tajamnya. mungkin dia tidak tau di balik aku sering sekali bercanda namun tanggapan dia selalu datar, aku menyimpan rasa kagum terhadap nya. dia pekerja keras, di pintar dia tinggi. walaupun bnyak yang mengatakan "ngapain sih Mut kamu suka sama cowok kaya gtu", " ko kamu suka sama playboy sih mut". mereka nga tau apa yang aku lihat dari tatapan mata itu, mata yang penuh ketulusan, mata yang selalu takut akan kehilangan, dan mata yang selalu mengingat akan pencipta Nya. beberapa bulan kemudian aku baru mengetahui dan melihat ternyata sosok laki-laki yang aku Kagumi ternyata mempunyai tunangan sudah sejak lama, disitu aku mulai sadar bahwa milik orang mungkin aku hanya sebatas kepedean ketika saat itu dia sering ngajak bercanda, Hahaha sakit memang jika dalam diam seperti ini. tapi tak mengapa dengan kerjaan yang aku jalani saat ini yang memang sangat lelah sekali, dia lah laki-laki yang membuat ku kuat, dan semangat ketika bekerja di perusahaan itu. tak lama aku mendengar lagi kabar bahwa tunangannya itu ternyata akan menikah dengan pria lain bukan dengan dia, sontak aku kaget dan membuat hatiku bertanya-tanya "Tuhan apa memang dia ditakdirkan untukku", entahlah yang jelas aku senang mendengar kabar itu. tak lama aku menanyakan langsung perihal putusnya dia. " bang Ilham, ko tumben sekarang nga brng lagi berangkat nya sama si perempuan itu" lalu dia menjawab " kan sibuk lembur, jd nga ketemu". dalam hatiku bilang ajah sih kalo emng udahan. tak lama sejak kejadian itu tepat di hari Jum'at kalo tidak salah dia pergi ke Bank dan bodohnya dia, kenapa dia tidak sarapan pagi itu dan tidak makan siang diluar ketika izin ke bank tersebut, setelah nya dia sampe di berbasa-basi dengan ku " Mut si Elin( dia kartap yang dagang di pabrik ) jajanan jam segini masih ada Nga sih??" tepat pukul 3 sore sontak aku menjawab " lah mana ada dia jam segini, kan lu tau bang jam 10 ge udah habis, dia pun menjawab " duhh siapa lagi yah yang dagang, laper gua dri pagi belum sarapan". spontan aku menawarkan ciki cittos cemilan yang aku bawa " aku ada ciki cittos bang tapi udh aku makan sedikit mau nga ?? dia pun menjawab " nga dehh" sambil pergi ketempat kerjanya lagi. belum ada lima menit dia balik lagi ketempat kerja aku " Mut cittos nya kaya gimana? Gua laper banget tau, lalu akupun tersenyum melihat tatapan mata dia. " nih ciki nya ehh iyah nih ada roti tadi dri kantin juga makan ajah biar kenyang sambil aku tersenyum didepan mukanya dia" lalu dia pun menjawab "makasih yak besok gua ganti deh" sambil pergi " aku pun menjawab lagi "nga usah kaya Ama siapa ajah dah".

esok harinya entah kenapa dia tiba-tiba bener bener seperti orang asing aku nanya dia hanya diam seolah-olah aku punya salah, akupun termenung dan diam. dan aku mencurhatkan kejadian itu kepada patner kerjaku ada yang bilang "mungkin dia lagi galau" dan ada yang bilang " mungkin dia baper sama lu". dan sampe setiap kali aku shalat aku selalu minta petunjuk tentang Ilham. namun entahlah semesta belum berpihak padaku saat ini. yang jelas sampai detik ini aku hanya bisa mengagumi dia dalam diam ku. Ilham aku Rindu kita bercanda bersama.