"Merry gak bilang apa-apa lagi?" tanya Alvin penasaran. Sedikit khawatir, Merry menceritakan kejadian di kantornya. Tapi, melihat Audia yang masih tampak tenang, sepertinya tidak.
Hanya saja, bisa saja tenangnya Audia seperti air sungai yang tenang, diam-diam menghanyutkan. Apalagi kondisi moodnya selalu cepat berubah.
"Cuman minta maaf, karena udah ganggu rumah tangga kita. Katanya, Mas gak mempan digoda Merry ...." Audia seketika menghentikan ucapannya dan menyipitkan mata. Curiga!
"Tunggu!" Audia mengangkat sebelah tangannya, padahal Alvin belum berucap sepatah kata pun.
"Apa Merry sempat menggoda Mas Alvin?" tuding Audia. Jari telunjuknya mengarah tepat ke hidung Alvin.
Mereka tengah duduk di sofa santai sebelumnya. Duduk berdekatan, dan sekarang Audia menggeser bokongnya, menjauhi Alvin. Mengangkat kedua kakinya ke atas sofa, yang sungguh membuat Audia menjadi tampak lucu di mata Alvin, alih-alih menyeramkan, karena tengah menudingnya. Alvin berusaha menahan tawanya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com