webnovel

. 2

"Syukurlah, besok masuk pagi"

Aku kembali menaruh Hp ku di atas meja belajar. Sekarang sudah pukul 21.15. Aku segera merapihkan meja belajarku dan bersiap untuk tidur. "Hmm.. uahh.. "

Aku menguap seketika. Ku jatuhkan tubuhku ke atas kasur, lalu menarik selimut dan mulai bermimpi.

Esok paginya...

Aku bangun dari tidurku, lalu mandi, sholat, sarapan dan bersiap ke sekolah.

"Bu.. aku berangkat ya.. Assalamualaikum " seruku.

"Tunggu dulu.. jangan lupa bekal makan siangmu, Wa'alaikumsalam " kata ibu sambil menjingjing bekal makanku. Aku pun mengambilnya. "Daah.. ibu" kataku lagi.

"Ayo berangkat .. " kata ayah . Aku mengangguk. Oh ya kalau berangkat siang biasanya aku diantar oleh mang Ateng. Mang Ateng adalah ojek pulang-pergiku ke sekolah, kecuali pagi hari. kami pun melalui jalan di pagi hari dengan keadaan cukup ramai, tapi tidak macet.

Sesampainya di sekolah...

Aku menyalami ayahku, lalu aku pergi menuju kelas.

"Wah... wah.. ada apa nih.. rame-rame?" tanyaku.

Novi yang kebetulan baru keluar kelas langsung ku tanyai.

"Novi.. di dalam ada apa sih, rame bener.. " tanyaku.

"Itu.. Fadly sama Rizky bertengkar gara -gara tempat duduk.. " katanya.

"Sekarang aku mau panggil bu Ismi dulu buat ngelerai mereka ".

Aku yang masih terbengong - bengong melihat aksi ricuh itu dari luar kelas hanya bisa menggelengkan kepala. "udah gede masih aja kaya anak kelas satu SD" kataku dalam hati.

"Dhor... liat apa tuh.. " tunjuk seseorang dari belakang.

"Risa... itu Fadly sama Rizky rebutan tempat duduk... " seruku.

"Rusuhnya sampai segitunya.. " lanjutku.

"Biasalah.. masih kekanak - kanakan.. "

"Padahal udah SMP.. "

"Yaudah kita cari tempat duduk dulu, biar ngobrolnya enak ". katanya sambil menepuk pundakku. Aku pun mengikutinya dari belakang.

Perselisihan itu selesai dengan di bawanya Fadly dan Rizky ke ruang BK. Kalian pasti taukan ruangan itu? Pelajaran hari ini dimulai dengan datangnya pak Rian. Guru ini memang famous di sekolah ini. Tapi berbeda dengan kelas kami. Ia seakan memiliki dendam dengan kami. Makanya tak jarang Mr. Killer atau pak Rian sering sekali memberikan kami PR hingga satu lembar soal, kira-kira ada 50 soal. Ditambah dengan soal yang suliit.. pake BGT. Bahkan soal kelas 9 pun pernah ia berikan kepada kami.

brukk... suara pintu dibanting.

"Buka halaman 107 - 110"

"Silahkan baca dulu baru akan saya jelaskan...! "

Dengan nada yang seperti itu tak ada satu pun temanku yang berani bertanya.

5 menit kemudian pak Tian mulai menjelaskan.

"Oke sekarang kerjakan halaman 112 no 1-20 disini lalu kerjakan halaman 115-116 semuanya. Jadi totalnya 60 soal. MENGERTI!!"

"Iya.. " jawab kami lesu.

"Ulangi MENGERTI!!"

"IYAA.. PAK.!" seru kami kembali.

"UUhh.. PR nya banyak beuttt..! " Kelihatannya Risa sudah mulai lelah.

"Yaa.. mau gimana lagi.. " aku juga jadi ikut Macun 5 centi.

"Udah istirahat belum siih.. " Ringisnya.

"Hmm.. masih ada satu pelajaran lagi siih.. PLH" kataku sembari melihat jam tangan.

"Yaa lama lagi doongs.. "

"Woii.. ada tugas nih dari bu Sri.. " seru Anang dari ambang pintu. sebagai ketua kelas sudah tugasnya ia memanggil guru saat jam mengajarnya atau bila ada guru yang tidak hadir, ia akan pergi ke kantor untuk meminta tugas. Ia memang KM yang rajin. Tapi gak sesuai banget sama perilakunya. Semua cowok disini memang anak-anak pembuat ulah. Ada aja yang dipanggil ke ruang BK. Dalam sebulan bisa sampai 19 kali anak cowok dari kelas kami dipanggil.

Berbeda dengan Irsyad, Syahryl dan Hariq. Mereka memang anak-anak teladan lagi cerdas. Bagi kami, adanya mereka adalah keajaiban kelas kami.

7-B. Yap itulah kelas kami. kelas yang selalu rusuh dari senin - jum'at tak lupa pagi hingga sore. begitulah tutur kami.

Aku sih nyesel ga nyesel masuk sini. Senang karena disini ramai. Nyesel juga karena kelas ini adalah kelas langganan guru BK.

"Wuahh.. dari pada ngerjain tugas PLH, mending jajan di kantin.. yuk.. " katanya seraya menarik tanganku.

"Eh.. eh.. ntar dulu tanggung nih tinggal lima soal lagi! " cegatku.

"Wush.. cepat amat... " katanya.

"Entar aku liat ya..!" serunya sambil Mengedibkan sebelah matanya.

"Boleh... tapi jajanin aku di kantin ya.. hari ini.. aku lupa gak minta uang sama ibu.. "

"Hmm.. gimana yaa.. "

"Ilmu itu gak murah lhoo.. "

"Hmm... yaudah deh.. "

setelah negosiasi yang cukup panjang kami pun pergi ke kantin sekolah.