Sementara di sudut kota J tepatnya di sebuah kamar bernuansa romantis, Rayyan mengerjap kan mata.
"uuh di mana ini, kenapa kepala ku sakit sekali" Rayyan belum menyadari dmna Ia berada.
Tidak perduli dengan keadaan sekitar, seolah lupa kalau Rayyan sudah memiliki istri, Ia malah melanjutkan tidur nya dan memeluk wanita yang berada tepat di sisi kanan nya..
-----
Di dalam sebuah Apartemen yang bisa di bilang cukup mewah, Vanni terbangun mendengar bunyi alarm dari ponsel nya, yang Dia setel seperti biasa, hanya untuk mengingat Ia kalau sekarang sudah waktunya menjalankan kewajiban nya sebagai umat muslim.
"Ternyata sudah subuh, tapi mas Rayyan kenapa belum juga pulang?"
Vanni bergumam sendiri, memikirkan dimana suaminya, apakah ada yang terjadi dengan sang suami?
Vanni yang khawatir dengan Rayyan, sementara Rayyan malah asik dengan wanita lain.
Tak terasa waktu cuti yang di ambil Vanni telah habis, dan hari ini adalah hari pertama Ia masuk kerja, setelah libur satu Minggu karena acara pernikahan nya kemarin.
Vanni yang telah selesai dengan baju kerjanya, dengan atasan kemeja putih dan celana panjang hitam, di padukan dengan sepatu warna senada , tak lupa juga jilbab instan di kepala nya, menambah kesan keibuan Vanni.
Vanni berjalan menuruni apartemen nya yang terletak di lantai empat, keluar dari lift tak sengaja ekor matanya menangkap sosok yang di kenalnya, yang semalaman tak kunjung pulang.
"mas Rayyan, kenapa penampilan nya kusut sekali, apa yang terjadi? darimana Ia semalaman?"
gumam kecil Vanni, tapi Vanni tak lantas menghampiri suaminya, karena jam di tangan nya sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, Ia takut terlambat, belum nanti pasti terjebak macet.
"hmm sebaiknya nanti saja aku tanyakan dengan Mas Rayyan"
gegas Vanni menyetop sebuah taxi.