webnovel

Mencintai Tuan Muda Arogan

Setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing, tidak ada yang tau takdir akan membanya kemana. Resa Anindira Maheswari Gadis polos dengan kehidupan sederhana, setelah ayahnya meninggal karena penyakit jantung dia hanya tinggal bersama ibunya. ibunya berkerja sebagai pembantu dikeluarga Permana dan mengabdikan hidup pada keluarga itu untuk bertahan hidup. Devan Radya Permana Laki-laki arogan dengan sifat dingin dan kekanak-kanakan. Terlahir dari keluarga kaya raya membuatnya menilai remeh hidup seseorang. Apa jadinya jika mereka dipertemukan dalam sebuah ketidak sengajaan? Akankan dua anak manusia ini bersatu dengan sifat dan latar belakang yang berbeda??

ANISSA · ย้อนยุค
เรตติ้งไม่พอ
3 Chs

CHAPTER 1

Hari yang cerah untuk mengawali sesuatu. Bagi orang-orang yang punya kegiatan pasti akan bersemangat dengan cuaca cerah hari ini.

Tapi tidak dengan gadis cantik berambut lurus dengan warna hitam pekat ini, dia sedang sibuk mengitari meja-meja dan bertanya empunya meja ingin memesan apa. Dia tidak terlalu peduli dengan keadaan sekitar apakah diluar cerah atau sedang hujan badai sekalipun, yang dia fikirkan hanya satu. Menyelesaikan pekerjaannya dengan cepan dan segera membantu ibunya bekerja.

Ya, dia adalah Resa gadis cantik berumur 23 tahun dengan rambut lurus yang hitam pekat dan hidung mancung lengkap dengan mata yang mungil.

Semenjak ayahnya meninggal karena sakit lima tahun lalu, dia terpaksa mengubur keinginannya untuk kuliah karena tidak ingin menyusahkan ibunya.

Dulu ketika ayahnya masih hidup kehidupannya normal-normal saja sama dengan anak-anak yang lain meskipun tidak terlalu kaya. Ayahnya yang bekerja sebagai supir taksi bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari ditambah ibunya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dikeluarga kaya membuat keluarganya serba berkecukupan.

Namun semuanya berubah semenjak ayahnya sakit-sakitan dan harus chek up setiap minggu. Semua tabungan yang dikumpulkan selama bekerja bertahun-tahun habis untuk pengobatan ayahnya yang tidak kunjung membuahkan hasil. Bahkan mereka sekarang memiliki hutang dimana-mana karna biaya pengobatan yang sangat mahal. Setelah 2 tahun menjalani pengobatan ayahnya meninggal karena serangan jantung mendadak. Mereka pasrah karna tidak ada lagi yang tersisa.

Sekarang Resa harus banting stir mencari uang, bekerja sambilan diberbagai tempat sekaligus membantu ibunya bekerja dirumah besar keluarga permana untuk melunasi hutang-hutangnya.

Namun, dia tidak pernah mengeluh. Baginya ini adalah pengabdian terakhir untuk ayah yang sangat dia sayangi. Meskipun harus bekerja siang-malam dia ikhlas karna itu merupakan perjuangan yang dilakukan untuk ayah tercintanya.

"Res, pulang kerja nanti kita mau nyobain toko makanan baru di ujung jalan sana, kamu ikut kan"?? tanya Reyhan sambil menunjukkan jarinya ke luar berharap Resa melihat toko baru yang dimaksud.

"Gak bisa rey, aku ada kerjaan. lain kali aja ya" jawab Resa sambil memunguti gelas di atas meja.

"Emang kamu sibuk banget ya, setiap kita ajak ngumpul kamu pasti gak pernah bisa" sambung Reyhan kecawa.

Resa yang merasa perkataan Reyhan benar tidak menjawab, ia hanya menghela nafas berat.

Resa memang jarang ikut kumpul bersama teman kerjanya, bukan jarang bisa dibilang tidak pernah. Dia tidak punya waktu untuk itu karna segudang pekerjaan sedang menunggunya.

Sekarang Resa sudah berada didepan rumah mewah bernuasa putih dengan pagar setinggi langit, seperti rumah para bangsawang Inggris. Sangat menakjubkan batin Resa.

Ya, resa tidak pernah bosan memandangi rumah mewah ini semakin dilihat semakin jiwa fantasinya liar membayangkan rumah ini adalah miliknya.

"astaga, selalu saja mimpi disiang bolong" gumam Resa tersadar dari lamunannya.

Resa bergegas menuju pintu samping yang terhubung menuju dapur, tempat ibunya berada.

"Kamu sudah datang nak" sapa ibunya yang sedang mengupas bawang.

"iya bu, baru sampai" jawab resa sekenanya.

ia langsung mengambil alih pekerjaan ibunya. sekarang bu hana sudah berpindah menggoreng ayam.

"Bu Hana nanti malam tidak usah masak ya, saya dan suami saya akan makan malam di luar" ucap seseorang yang baru datang, sontak membuat Resa menunduk.

"Baik nyonya" jawab bu hana sopan.

" waah, ini Resa ya, sudah besar ya cantik lagi" sambung orang tersebut menatap Resa yang menunduk.

Dia adalah Farah Permana istri dari Agus Trianto Permana sekaligus nyonya di rumah mewah ini, istri dari pengusaha terkenal nomer satu di asia, yang aset dan kekayaannya sudah tidak diragukan lagi.

"i-iya nyonya, saya Resa" jawab Resa kikuk mengangkat kepalanya.

Selama ini, ketika sedang membantu ibunya melakukan pekerjaan di rumah ini dia jarang bahkan hampir tidak pernah bertemu dengan pemilik rumah. Selain karna ukuran rumah utama yang sangat besar ada satu rumah dan satu paviliun di belakang rumah utama. biasanya Resa hanya membantu di paviliun jadi jarang ke rumah utama.

Dulu waktu masih remaja Resa sering ikut ibunya bekerja tapi dia tidak membantu karna belum tau apa yang harus dikerjakan. Waktu itu dia sering kali bertemu nyonya rumah nya ini dan sesekali berbincang. Majikannya ini termasuk orang yang ramah untuk ukuran istri konglomerat. jadi dulu Resa biasa saja.

Tidak disangka setelah dewasa bertemu dengannya seperti ini benar-benar membuat sadar posisinya siapa dan harus bersikap bagaimana.

"Kenapa panggil begitu, kan terakhir kali sudah saya ingatkan. Panggil T-A-N-T-E" sambung Farah yang masih menatap Resa lekat.

"I-ya tan-te" sahut Resa terbata.

"Nah, kalau begitu kan tambah cantik" ucapnya lagi sambil berlalu dari dapur.

"Bu, kok bisa ya nyonya baik sekali seperti itu, udah kayak ngomong sama keluarganya sendiri. padahal kan kita cuma pembantunya" tanya resa kagum dengan sifat majikannya.

"Nyonya kan memang seperti itu, makanya kita jangan sampai mengecewakannya" jawab bu hana sambil mengelus rambut Resa.

Mulai hari itu Resa benjanji dalam hatinya, tidak akan pernah mengecewakan keluarga Permana.