webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
386 Chs

Chapter 46 - Mahora Festival 9

"Shirou-kun!" Teriak Yuna. "Kamu datang! Lihat-lihat! Kelas kita bisa buka tepat waktu,lho! Bahkan jumlah pengunjungnya juga banyak,lho!"

"Iya Shirou-kun!" Kata Sakurako. "Rencana dari Fujimura-Sensei yang menyuruh kita membuat rumah hantu benar-benar sukses!"

Yuna dan Sakurako yang menjadi penjaga pintu menuju rumah hantu langsung mendekati dan menyapa Shirou. Begitu mereka berdua melihat Shirou tepat di depan mereka.

"Bisa dilihat dari jumlah pengunjung yang mengantri untuk mencoba rumah hantu buatan kelas kita," Kata Shirou.

"Syukurlah kalau usaha keras yang dikerjakan oleh murid-muridku benar-benar berhasil," Kata Negi. "Tidak sia-sia juga aku ikut membantu dalam pembuatan rumah hantunya!"

"Lho, Negi-kun juga ada disini rupanya," Kata Sakurako. "Kok, aku tidak sadar?"

"Benar juga," Kata Yuna. "Aku benar-benar tidak sadar kalau Negi-kun ada di sebelah Shirou-kun. Sejak kapan Negi-kun ada di sini?"

"Kalian berdua keterlaluan!" Teriak Negi sambil menangis. "Aku datang bersamaan dengan Shirou-Nii!"

"Aaaah," Kata Yuna dan Sakurako.

"Maafkan kami Negi-kun," Kata Yuna. "Kami berdua terlalu fokus pada ketampanan Shirou-kun, makanya kami tidak menyadari keberadaanmu."

"Iya," Kata Sakurako. "Maaf Negi-kun aku benar-benar tidak sadar karena aku terlalu mengharapkan Shirou-kun datang kesini!"

Shirou hanya bisa menghela nafasnya mendengar percakapan antara Yuna,Sakurako dan Negi. Sekali lagi ketampanannya yang dimilikinya membuat masalah untuknya.

Dari arah antrian pengunjung salah seorang pengunjung yang sudah kesal karena sudah terlama menunggu. Berjalan ke arah Sakurako, Yuna dan Negi.

"Maaf bisakah kalian berhenti mengobrol?" Kata pengunjung itu. "Aku dan pengunjung yang lain ingin masuk ke rumah hantu, dan kalau kalian terus-terusan mengobrol kami tidak bisa masuk dsn mencoba rumah hantunya."

Kata-kata pengunjung itu membuat Shirou sadar akan tujuannya datang ke rumah hantu. Lalu Shirou berkata pada Yuna dan Sakurako.

"Yuna-san dan Sakurako-san, agar keberadaanku dan Negi tidak mengganggu pengunjung. Bisakah kami berdua masuk lebih dulu? Soalnya aku dan Negi masih punya kegiatan lain yang harus kami lakukan setelah ini."

"Baiklah," Kata Yuna. "Kami berdua juga tidak mau membuat pengunjung menunggu lebih lama, Shirou-kun dan Negi-kun kalian berdua masuklah!"

"Hei," Kata pengunjung yang tadi protes. "Kenapa mereka berdua boleh duluan, itu kan tidak adul untuk pengunjung yang lain!"

"Maaf, ya para pengunjung," Kata Sakurako. "Mereka berdua itu tamu spesial jadi mereka berdua diistimewakan!"

Yuna lalu membawa Shirou dan Negi masuk ke dalam kelas, dan di dalam Negi dan Shirou diberikan 3 pintu yang berbeda untuk dimasuki, yang dijaga oleh Ayaka, Makie dan Akira.

"Rumah hantu ini dibuat agar pengunjung bisa memilih 3 jalur yang berbeda agar para pengunjung tidak merasa bosan," Kata Yuna. "Shirou-kun dan Negi-kun silah pilih salah satu dari 3 jalur yang berbeda!"

"Jadi Shirou-Nii kita harus pilih yang mana?" Tanya Negi.

"Hmm, pilihan yang ada cukup membuat bingung," Jawab Shirou. "Sulit memilih jalur yang pas."

Sementara itu dengan Akira, Makie dan Ayaka.

(Negi-Sensei!harus memilih jalurku harus!)Ayaka seperti biasa tergila-gila dengan Negi.

(Negi-kun, pilihlah jalurku!pilih aku!)Sama dengan Ayaka, Makie juga hanya memikirkan Negi.

(Shirou-kun, kumohon pilihlah jalurku! Supaya aku punya kesempatan berada dekat denganmu!) Di luar dugaan Akira berpikiran sama dengan Ayaka dan Makie tapi lelaki yang ada di pikirannya adalah Shirou.

"Negi, kita pilih jalurnya Akira saja," Kata Shirou.

"Oke, kalau itu adalah pilihan Shirou-Nii. Aku sih ikut saja," Kata Negi.

"Apa!" Teriak Makie dan Ayaka yang jelas terlihat kecewa.

(Yes!Shirou-kun memilih jalurku!)Kata Akira dalam hatinya.

"Eh, Shirou-kun," Kata Akira dengan poker face yang benar-benar sempurna tanpa memperlihatkan ketertarikannya pada Shirou sedikit pun. "Kenapa Shirou-kun malah memilih jalurku?"

"Entah kenapa, aku merasa kalau memilih jalurnya ketua kelas dan Makie-san sesuatu yang buruk akan terjadi padaku atau Negi," Jawab Shirou. "Makanya aku memilih jalurmu Akira-san."

"Oh begitu," Kata Akira. (Shirou-kun pasti bisa merasakan perasaan suka berlebihan yang dimiliki oleh ketua kelas dan Makie pada Negi-Sensei diluar dugaan Shirou-kun peka juga, kalau tidak Makie dan ketua kelas pasti akan berbuat sesuatu pada Negi-kun, untunglah aku masih bisa menahan diri untuk tidak menunjukkan perasaan sukaku pada Shirou-kun kalau tidak Shirou-kun pasti tidak akan memilih jalurku)

XxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxX

Dijalur yang di pilih oleh Shirou, dengan tema sekolah jaman dahulu. Shirou, Akira dan Negi menyusuri jalur rumah hantu yang dibuat seperti lorong sekolah tua, dengan nuansa yang agak gelap seperti di malam hari membuat suasananya terkesan menyeramkan.

"Woow tempat ini bisa jadi seluas ini tidak terbayang kalau ini ada di dalam kelas," Kata Negi.

"Akira-san teknik apa yang dipakai sehingga kelas kita bisa terlihat seluas ini?" Tanya Shirou.

"Katanya kelas kita bisa terlihat luas, berkat teknologi terbaru buatan Chao," Jawab Akira.

"Waaaah, Chao luar biasa bisa membuat kelas kita yang kecil jadi seluas ini," Kata Negi.

(Benar dugaanku, kelas ini bisa terlihat lebih besar karena Chao. Sesuai dengan analisa struktur yang tadi kulakukan) Kata Shirou dalam hatinya.

"Aku ingin tahu hantu apa yang akan muncul" Kata Negi.

"Sensei akan mengetahuinya sebentar lagi," Kata Akira.

'Hmm, kira-kira hantu seperti apa yang akan keluar," Kata Shirou.

Belum ada satu langkah setelah Shirou berbicara, tak lama kemudian Negi berteriak dengan sangat kencang.

"Hiiiiiiiiiiiih!? Pak Kepala Sekolah mati!"

Negi secara tidak sengaja menginjak, mayat tiruan yang berbentuk kepala sekolah yang tergeletak di lantai kayu, sehingga Negi menjadi kaget dan berteriak ketakutan.

"Negi, tenangkan dirimu sedikit!" Kata Shirou memegangi tubuh Negi yang gemetaran.

"Ta-tapi Shirou-Nii Pak Kepala Sekolah mati," Kata Negi.

"Lihat baik-baik mayat Kepala Sekolah itu," Kata Shirou. "Itu cuma boneka latex yang dibuat benar-benar mirip dengan kepala sekolah!"

"Shirou-kun, kenapa kamu tidak takut sama sekali?" Tanya Akira.

"Aku tidak akan takut terhadap sesuatu yang jelas bukanlah hal sungguhan," jawab Shirou. "Lagipula walaupun aku melihat yang sungguhan aku tidak akan takut, karena aku hanya takut pada Tuhan."

"Be-begitu, ya," Kata Akira. (Dia benar-benar pemberani! Aaah aku semakin jatuh hati saja padanya!)

"Shirou-Nii benar-benar pemberani," Kata Negi. "Aku saja merasa benar-benar ketakutan ketika melihat boneka berbentuk kepala sekolah tadi!"

"Itu cuma masalah mental dan keberanian Negi," Kata Shirou. "Ayo kita lanjutkan perjalanan kita di jalur ini, aku ingin tahu seperti apa lagi trik yang dipakai untuk menakut-nakuti di jalur ini!"

Beberapa langkah kemudian sekali lagi Negi berteriak keras karena ia melihat Ako yang di kepalanya tertancap arit dan Natsumi yang di atas kepalanya tertancap kapak.

"Waaaaaaaaaaaaaaaa!" Teriak Negi. "Ako-san! Natsumi-san!"

"Hmmm, Ako-san dan Natsumi-san," Kata Shirou. "Bagaimana kalau kalian berdua berhenti berpura-pura, walaupun tampang kalian berdua terlihat menyeramkan dengan arit dan kapak di atas kepala kalian. Tapi tanpa adanya efek darah yang menetes di kepala kalian, siapapun bisa melihat kalau kalian berdua tidak mati."

"Aah, Shirou-kun keterlaluan! Membongkar rahasia kami!" Kata Ako.

"Tuh kan," Kata Natsumi. "Sudah kubilang untuk membuat pengunjung merasa takut kita berdua harus menambahkan efek darah di kepala kita!"

"Aku tidak mau!" Kata Ako. "Melihat darah sedikit saja aku langsung pingsan apalagi kalau aku menempelkannya di wajahku! Tidak akan pernah!"

"Sekali lagi Shirou-kun sama sekali tidak merasa ketakutan atau kaget," Kata Akira. "Padahal kupikir Ako dan Natsumi setidaknya bisa membuatmu kaget."

"Akira-san, jump scare ataupun horror tradisional tidak akan membuatku kaget atau ketakutan," Kata Shirou. "Dan kalau mau membuatku kaget harus berusaha lebih dari ini."

"A-aku sudah tidak kuat!" Kata Negi gemetaran. "Shirou-Nii, Akira-san ayo cepat kita berjalan lagi, supaya kita cepat keluar dari rumah hantu ini."

"Bagian jalur yang ini jauh lebih gelap dari yang lain," Kata Negi.

"Yup, ditambah di jalur ini terdapat banyak sekali jendela kaca," Kata Shirou. "Bahkan tidak terlihat apapun dari jendela itu."

"Nah, Shirou-kun bisakah kamu menebak apa yang akan muncul selanjutnya?" Tantang Akira.

"Paling-paling ada 2 atau 3 orang yang sedang menunggu untuk menunjukkan telapak tangannya dari kaca di jendela itu," Kata Shirou. "Dan setelah ada banyak telapak tangan yang muncul di jendela setelahnya tangan-tangan itu akan memecahkan kaca lalu orang yang dibalik jendela kaca itu akan keluar dan melakukan hal yang agak mesum pada orang yang ditakut-takuti, bukan begitu Madoka-san, Misa-san dan Chizuru-san?"

"Shi-Shirou-kun ke-kenapa kamu bisa tahu sedetail itu?" Tanya Madoka yang muncul dari balik jendela.

"I-Iya," Kata Misa yang juga muncul dari balik jendela. "Sungguh menakutkan ketika Shirou-kun bisa menebak sedetail itu!"

"Ti-tidak masuk akal," Kata Chizuru yang muncul terakhir. "Bagaimana caranya Shirou-kun bisa tahu cara kita akan menakut-nakuti sekaligus bisa tahu kita ada di balik jendela?"

"Shi-Shirou-Nii," Kata Negi. "Mereka bertiga benar, bagaimana mungkim Shirou-Nii bisa tahu semua itu?"

"S-Shirou-kun, bisa tolong jelaskan bagaimana kamu bisa mengetahui semuanya?" Tanya Akira.

"Simpel," Jawab Shirou. "Yang memiliki ide horor untuk tangan keluar dari jendela kaca ini adalah aku, dan aku memiliki indra penciuman yang melebihi manusia biasa dan aku sudah mengingat bau dari semua orang di kelas 3-a. Makanya aku bisa tahu siapa yang ada di balik jendela kaca."

"Oooh!" Kata Akira, Madoka, Misa dan Chizuru. "Itu sangat masuk akal!"

"Shirou-kun memiliki penciuman tajam seperti anjing rupanya," Kata Akira. (Aaah! Indra penciumannya yang super tajam itu semakin menambah daya tariknya saja!)

"Sulit dipercaya Shirou-kun bisa mengenali kita hanya dengan menggunakan hidungnya," Kata Madoka.

"Shirou-kun kamu memiliki kelebihan yang luar biasa, aku jadi kagum padamu!" Kata Misa. (Aiiih, aku jadi semakin jatuh hati padanya!)

"Hummph padahal aku sudah berniat menakuti Shirou-kun dan Negi-Sensei! Tapi semuanya gagal karena Shirou-kun membongkar semuanya!" Kata Chizuru. (Ara ara Shirou-kun benar-benar terlihat semakin manis di mataku! Aku jadi semakin ingin melakukan S dan M dengan Shirou-kun!)

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Beberapa menit kemudian Shirou dan Negi menyelesaikan jalur sekolah tua yang mereka pilih. Negi akhirnya pingsan di area terakhir dari jalur sekolah tua, setelah Sayo Aisaka hantu sungguhan yang ada di kelas 3-a menampakkan dirinya dengan wujud yang benar-benar seram. Sampai-sampai Akira pun ikut pingsan karena penampakkan yang dilakukan oleh Sayo.

Author Note: Chapter selanjutnya Sabtu. Dan kemunculan pertama dari Chao ling shen.