webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
386 Chs

Chapter 45 - Mahora Festival 8

Setelah dimarahi oleh habis-habisan oleh semua cewek yang menyukainya kecuali Saber. Shirou, Rin dan Sakura pergi ke arah klub masak untuk membantu Taiga. Sedangkan Negi pergi ke ruang guru untuk mengikuti rapat.

Setengah jam setelah rapat guru selesai, Negi bertemu dengan tiga anggota klub perpustakaan yang secara kebetulan bertemu dengannya di saat Negi hendak pergi ke kelas 3-a untuk mencoba rumah hantu.

"Apa sensei hendak pergi ke kelas untuk mencoba rumah hantu?" Tanya Yue.

"Iya," Jawab Negi. "Kalian bertiga juga bukannya harus ikut membantu di kelas?"

"Ka-kami baru bertugas nanti siang," Jawab Nodoka. "Makanya kami hendak berjalan-jalan sebentar dan baru nanti membantu di rumah hantu."

"Waktu luang yang menyenangkan," Kata Haruna. "Kami bertiga jadi bisa mencoba berbagai atraksi yang ada sebelum kami bertugas."

"Aku jadi ingin berjalan-jalan di Festival Mahora yang megah ini," Kata Negi. "Dan mencoba semua atraksi yang ada."

"Antusiasme yang wajar Negi-Sensei," Kata Yue sambil meminum minuman kotak favoritnya. "Jumlah pengunjung Festival Mahora dalam waktu 3 hari adalah 500.000 orang, karena Festival Mahora adalah Festival gabungan dari SD sampai tingkat Universitas. Apalagi Mahora Gakuen adalah lembaga pendidikan tingkat dunia jadi ada juga pengunjung yang berasal dari luar negeri dalam jumlah banyak setiap tahunnya."

"Eeeh, pengunjungnya berjumlah sebanyak itu!" Kata Negi.

"Karena itu keramaian siang dan malamnya tidak perlu ditanyakan!" Kata Haruna.

"Begitu ada festival, Mahora Gakuen akan terlihat seperti taman hiburan," Kata Yue. "Selama puluhan tahun komersialiasasi setiap klub meningkat secara ekstrim dan menurur laporan dari klub akuntan setiap hari terjadi transaksi milyaran yen di Festival Mahora ini."

"Milyaran yen?" Kata Negi kaget. "Apakah itu sungguhan?"

"Itu semua sungguhan Negi-Sensei," Jawab Yue. "Bahkan ada murid dengan penghasilan puluhan juta yen dalam tiga hari sampai-sampai mendapat julukan Jutawan Festival."

"Woow, Mahora Gakuen benar-benar tempat yang luar biasa," Kata Negi mendengarkan perkataan Yue dengan penuh kekaguman.

"Sensei, ini guide map untuk Festival Mahora," Kata Nodoka menyerahkan peta Festival Mahora pada Negi.

"Terimakasih Nodoka-san," Kata Negi sambil membuka peta yang diberikam Nodoka.

"Aniki tidak mungkin kita bisa mengunjungi semuanya dalam 3 hari," Kata Camo yang berbisik di pundak Negi.

"Kamu benar Camo," Kata Negi dengan tubuh yang agak sempoyongan karena kurang tidur akibat membantu pembuatan rumah hantu yang baru selesai di pagi hari tepat sebelum Festival dimulai. "Atraksinya terlalu banyak dan tempatnya terlalu luas, ini sih butuh waktu lebih dari seminggu untuk mengunjungi semuanya."

Negi yang terlalu asyik melihat peta, tidak melihat robot T-reks animatronik yang ada di belakangnya dan membuat ketiga muridnya menjadi panik.

"Negi-Sensei awas!" Teriak Haruna kepada Negi.

Negi yang mendengar teriakan Haruna berhenti memperhatikan peta dan melihat ada kaki T-reks robot yang hampir menginjaknya. Negi menjadi terkejut dan ia langsung melompat ke samping.

"Uwaaaa!" Teriak Negi.

"Bocah yang ada disana, kamu tidak boleh masuk ke jalur parade itu berbahaya!" Salah satu penjaga yang menjaga keamanan di parade memarahi Negi karena kecerobohan yang Negi lakukan.

"Maafkan aku," Kata Negi. "Aku ceroboh karena tidak memperhatikan keadaan di sekelilingku."

"Parade kostumnya setiap tahunnya semakin bagus saja!" Kata Haruna.

"Mananya yang kostum!" Kata Negi menunjuk ke arah robot T-rex. "Dilihat darimana pun itu tidak terlihat seperti kostum!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di Stand klub masak, Shirou sama sekali tidak diizinkan untuk membuat masakan karena para anggota klub masak yang hampir semuanya adalah cewek menganggap Shirou menyia-nyiakan ketampannya kalau ia membuat masakan. Alhasil yang memasak hanyalah Rin dan Sakura sedangkan Shirou disuruh menarik pelanggap di depan stand untuk menarik pelanggan.

"Nee-san, tidak kusangka ketampanan Senpai membawa masalah seperti ini," Kata Sakura yang sedang membalikkan daging yang sedang ia panggang.

"Yah, ketampanan Shirou selalu membawa masalah untuknya," Kata Rin yang memotong sayur di sebelah Sakura. "Padahal tadi pagi Shirou benar-benar terlihat antusias ketika Fujimura-Sensei meminta bantuannya untuk memasak di stand ini."

"Senpai yang malang," Kata Sakura. "Padahal memasak adalah hal yang suka ia lakukan."

"Kita tidak bisa apa-apa dalam hal ini Sakura," Kata Rin. "Ketampanan Shiroulah yang membuat dirinya tidak diizinkan memasak oleh para anggota cewek klub masak yang saat ini sedang pingsan semua karena tidak tahan melihat betapa tampannya Shirou, mereka semua bahkan mengalami anemia karena mimisan yang berlebihan. Membuat hanya kita berdua yang memasak di stand ini."

"Dan senpai juga tidak bisa berada di dekat kita, karena para pelanggan cewek yang mengerumuninya!" Kata Sakura. "Ini semua benar-benar menyebalkan!"

Sakura dan Rin bisa melihat dari tempat mereka memasak ke arah meja pengunjung Shirou saat ini sedang dikelilingi oleh para cewek yang mabuk kepayang karena ketampanan Shirou. Dan tentu saja melihat Shirou dikelilingi banyak cewek seperti itu, membuat Rin dan Sakura merasa cemburu dan amat marah. Tapi mereka berdua menahan diri, karena kalau mereka berdua marah-marah tidak ada yang akan memasak di Stand klub masak dan mereka akan membuat Taiga yang meminta bantuan mereka bertiga kecewa.

"Apa boleh buat Sakura," Kata Rin. "Sebentar lagi para lelaki anggota klub masak akan kembali, dan baru setelah itu kita akan kabur bersama dengan Shirou berkeliling Festival."

Shirou tidak tahu harus merasa apa saat ini. Ia benar-benar berharap para anggota pria dari klub masak cepat kembali dan menggantikan Sakura dan Rin yang saat ini sedang memasak. Karena saat ini Rin dan Sakura sedang memasak sambil mengeluarkan aura kemarahan yang amat besar yang jelas mengarah padanya. Dan Shirou tahu semakin lama ia dikelilingi cewek-cewek semakin meningkat pula aura kemarahan dari Rin dan Sakura.

XxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxX

Rin, Sakura dan Shirou akhirnya selesai membantu klub masak 30 menit kemudian setelah semua bahan masakan habis, karena jumlah pengunjung yang luar biasa banyaknya. Para anggota pria dari klub masak belum juga datang bahkan setelah semua bahan masakan habis dan tidak ada lagi pengunjung. Karena itu Shirou menelepon Taiga untuk memberitahu kalau Stand klub masak sudah kehabisan bahan masakan jadi tidak ada lagi pengunjung.

"Jadi bagaimana Shirou?" Tanya Rin. "Apa kata Fujimura-Sensei?"

"Dia akan tiba dalam 5 menit untuk menutup Stand," Jawab Shirou. "Kita diperbolehkan untuk pergi, dan dia hanya menyuruh kita untuk mengunci kotak uang, agar keuntungan yang dihasilkan Stand ini tidak hilang dicuri."

"Para anggota pria klub masak itu menyebalkan!" Kata Rin. "Bukannya cepat kembali bahkan setelah mereka kita hubungi, mereka malah menyuruh kita untuk menjaga stand ini sampai sore!"

"Makanya aku menelepon Fuji-Nee," Kata Shirou. "Dia bilang dia nanti yang akan mengurus para anggota klub masak yang mangkir itu."

"Jadi apa yang harus kita selanjutnya lakukan senpai?" Tanya Sakura.

"Masih ada waktu kosong sebelum waktunya patroli," Kata Shirou. "Jadi bagaimana kalau kita mencoba rumah hantu yang di buat oleh kelas kita, sejujurnya aku ingin tahu hasilnya karena aku bisa dibilang hanya membantu sedikit dalam pembuatannya."

"Ide yang bagus!" Kata Rin. "Aku penasaran bagaimana hasil kerja keras setelah begadang selama seminggu terakhir membuar rumah hantu itu!"

XxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxX

Tepat di depan gedung SMP Mahora.

"Lho, Negi?" Kata Shirou. "Kamu juga mau mencoba rumah hantunya, ya?"

"Shirou-Nii?" Kata Negi. "Bukannya Shirou-Nii harus membantu stand klub masak?"

"Aku, Rin dan Sakura sudah selesai membantu stand klub masak," Jawab Shirou. "Karena dalam waktu satu jam seluruh bahan masakan yang ada di stand klub masak sudah habis, makanya kami bertiga bisa selesai lebih cepat."

"Yah, dan aku tidak mau membantu klub masak yang sebagian anggotanya pemalas begitu!" Kata Rin. "Hanya membuang waktu saja! Kalau saja semua anggota klub masak punya sifat yang baik seperti Satsuki teman sekelas kita, bahkan aku tidak akan keberatan bergabung dengan klub masak!"

"Satsuki-san juga anggota klub masak, tapi karena ia sibuk membantu di Chao Bao Zi makanya ia tidak bisa membantu kita tadi di stand," Kata Sakura.

"Antriannya benar-benar panjang Shirou-Nii!" Kata Negi. "Kalau begini caranya bagaimana kita bisa masuk ke kelas dan mencoba rumah hantunya?"

"Hmm, kamu benar akan sangat sulit masuk ke dalam kelas kalau banyak sekali orang yang ingin mencoba rumah hantu kelas 3-a," Kata Shirou.

Antrian panjang yang mencapai bagian luar gedung SMP Mahora adalah antrian dari pengunjung antusias dan penasaran yang ingin mencoba rumah hantu kelas 3-a.

"Tidak kusangka rumah hantu kelas 3-a bisa dibanjiri pengunjung begini," Kata Rin. "Padahal kukira responnya akan biasa saja."

"Beberapa pengunjung pertama yang mencoba rumah hantu kelas kita mengatakan pada orang yang lewat katanya rumah hantu kelas 3-a benar-benar menyeramkan," Kata Sakura. "Dan tampaknya banyak orang yang penasaran dengan apa yang membuat rumah hantu kelas kita benar-benar menyeramkan."

"Haaaah, aku malas kalau harus menunggu begini!" Kata Rin. "Lebih baik aku pergi ke tempat lain yang antriannya tidak sepanjang ini, Shirou, Sakura apa kalian mau ikut?"

"Aku mau melihat seperti apa hasil akhir dari rumah hantu yang dibuat oleh kelas kita jadi aku akan menunggu," Jawab Shirou.

"Aku akan ikut dengan Nee-san," Kata Sakura. "Menunggu disini sama sekali tidak menyenangkan."

"Kalau begitu sudah diputuskan!" Kata Rin. "Shirou aku dan Sakura pergi dulu jangan lupa menelepon kalau sudah waktunya patroli."

Pada akhirnya Sakura dan Rin yang tidak mau menunggu pergi, meninggalkan Shirou hanya dengan Negi.

"Rin-san dan Sakura-san sudah pergi," Kata Negi. "Dan kalau kita harus menunggu antrian ini habis, akan butuh waktu berjam-jam. Kita akan terlambat patroli, Shirou-Nii."

"Kita coba saja pergi ke kelas," Kata Shirou. "Siapa tahu kita boleh memcoba lebih dulu."

"Itu ide yang bagus," Kata Negi. "Tapi agak memalukan."

"Yah, memang memalukan," Kata Shirou dengan wajah yang sedikit memerah. "Tapi tidak ada cara lain, karena kalau tidak jadwal kita untuk patroli akan terganggu."

Author Note: Chapter selanjutnya hari Kamis.