webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
386 Chs

Chapter 297 - Negi vs Rakan 2

"Le-Ledakan apa itu!" Teriak Collete yang terhempas akibat shockwave yang dihasilkan oleh serangannya Rakan.

"A-Apakah ada serangan teroris!?" Teriak Yue yang terkena shockwave yang sama dengan Collete.

[Informasi dari Arena ledakan barusan bukan disebabkan oleh serangan teroris, melainkan karena serangan dari Jack Rakan!]

Di saat Yue dan Collete mendengar informasi yang diberitahukan oleh komentator yang ada di arena, mulut Yue dan Collete menganga. Karena mereka berdua sama sekali tidak menyangka kalau serangan Rakan akan sedasyhat itu.

"J-Jack Rakan yang dikabarkan memiliki kekuatan setara dengan Nagi-Sama memang luar biasa," Kata Collete yang masih berusaha menstabilkan sapu terbangnya. "Serangan barusan cukup untuk meratakan setengah isi kota, kalau tidak ada barrier yang berada di arena."

"Ka-Kau benar Collete, kalau tidak ada barrier darurat anti sihir yang dibuat untuk melindungi arena, serangan barusan akan sangat berbahaya," Kata Yue yang sudah menstabilkan sapu terbangnya jauh lebih cepat dari Collete. "Serangan barusan benar-benar mengerikan, dilihat dari sisi manapun."

Sementara itu di ruang Vip yang lain, tempat dimana Theodora menonton bersama dengan Seras dan Ricardo.

"Aduduh! Suamiku yang bodoh itu!" Kata Theodora sambil memegangi kepalanya yang terbentur ke lantai karena barusan ia terjatuh akibat serangannya Rakan.

"Hi-Hime-Sama! A-anda tidak apa-apa?" Tanya maid pribadinya Theodora.

"Aku tidak apa-apa," Jawab Theodora. "Bagaimana keadaan arena?"

"Karena barrier sihir darurat, arenanya tidak apa-apa dan juga tidak ada korban jiwa sama sekali akibat serangan barusan. Rakan-Sama melempar tombak miliknya dari udara ke darat dan meledak di langit, efek samping dari serangan Rakan-sama membuat dinding sihir yang berada di luar arena rusak secar permanen."

Theodora, tahu kalau suaminya itu adalah seseorang yang sangat kuat. Tapi Theodora ingin suaminya itu menahan diri sedikit karena serangan yang dilakukan suaminya itu bisa membunuh banyak orang.

Theodora lalu memegang mike khusus yang bisa membuat suaranya terdengar ke seluruh Arena lalu ia berkata;

"Oii Jack! Dasar suami bodoh! Yang nggak suka pikir panjang! Di Arena ini ada banyak penonton tahu! Tahan diri sedikit kalau kau mau melalukan serangan! Karena kalau tidak seranganmu barusan bisa membunuh banyak orang! Atau kau mau tidak kuberi jatah untuk sek* bulan ini!"

"Hi-Hime-Sama! Tolong jaga kelakuan dan ucapan anda!" Kata Maid pribadinya Theodora. "Ka-Karena kalau tidak anda hanya akan mempermalukan diri anda sendiri."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Wajah Rakan langsung menjadi pucat ketika ia mendengar apa yang diucapkan oleh Theodora.

"T-Theodora, a-aku cuma ingin menjawab se-semangat dari para anak muda dengan sepenuh te-tenaga, aku sama sekali kalau arenanya serapuh itu dan sama sekali tidak dapat menahan kekuatanku. Aku berjanji aku tidak akan melakukan serangan area luas seperti tadi, ja-Jadi kumohon jangan cabut jatah sek* bulan ini!"

"Bagus kalau kau sadar diri!" Teriak Theodora sambil membusungkan dadanya. "Jangan berani melupakan janjimu barusan!"

Rakan menelan ludahnya, di dunia ini hampir tidak ada hal yang ia takuti. Tapi kalau di dunia ada hal yang ia takuti, maka salah satunya ialah kemarahan dari istrinya. Rakan bukanlah seorang feminist seperti Nagi, tapi entah kenapa semenjak ia menikah dengan Theodora. Ia sama sekali tidak bisa marah ataupun membantah perintah istrinya, kecuali kalau istrinya itu menyuruhnya melakukan hal-hal yang aneh dan tidak bermoral.

Percakapan Rakan dan juga Theodora terdengar sangat pribadi dan juga tidak pantas. Tapi karena adanya sihir khusus yang dipasang di Arena yang akan menyensor perkataan yang tidak pantas untuk anak dibawah umur maka remaja dan anak-anak di bawah usia dua puluh tahun, sama sekali tidak akan mendengar apa yang diucapkan oleh Rakan dan Theodora. Makanya banyak sekali remaja di bawah umur yang menonton di arena tidak tahu apa yang dibicarakan oleh Rakan dan Theodora.

Tapi hal itu sama sekali tidak berlaku untuk Sakura, Shirou, Arturia, Rin, dan Luvia. Yang secara umur sudah lebih dari tiga puluh tahun, jika usia mereka yang sekarang ditambahkan dengan usia mereka sebelum bereinkarnasi. Mereka berlima bisa mendengar dengan amat jelas pembicaraan memalukan yang membuat mereka berlima ingin menepuk wajah mereka.

Secara usia, Illya, Kuro dan juga Miyu harusnya bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Theodora dan juga Rakan. Tapi untungnya Taiga bertindak cepat dengan menggunakan sihir sensor yang sama jadi ketiga gadis itu tidak mendengarkan sesuatu yang tidak pantas. Karena walaupun usia mereka bertiga saat ini kalau ditambahkan dengan kehidupan yang sebelumnya lebih dari dua puluh tahun, tapi secara mental mereka masih anak-anak.

Jadi tidak mungkin Taiga akan membiarkan Illya, Kuro dan Miyu yang pikirannya masih agak polos dicemari oleh pembicaraan yang tidak pantas antara suami dan istri.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hebat serangan barusan memang benar-benar kuat, Rakan memang pantas menjadi salah seorang pahlawan yang menyelamatkan dunia."

"Kekuatan petarung level S dari Ala Alba memang luar biasa!"

'Komentar dari para penonton kurasa tidak salah sama sekali, sih. Serangan dari Sensei barusan adalah serangan dengan kecepatan supersonik, dan tombak yang ia lemparkan tadi mengandung energi sihir super besar yang dipadatkan sampai membuat ledakan yang dasyhat.'

Kagetaro dibuat terkejut dengan serangan gila dari Rakan. Ia sama sekali tidak tahu kalau gurunya itu akan menggunakan serangan yang amat kuat sedari awal sebagai serangan pertamanya.

'Uggh aku tidak tahu kalau Theo-chan akan semarah itu, karena aku terlalu banyak menggunakan tenaga di serangan barusan. Tapi yang lebih penting, bagaimana keadaan bocah itu? Dia barusan sama sekali tidak terlihat mengelak atau menghindar, apa karena seranganku dia terlempar keluar.'

Wajah Rakan meneteskan banyak sekali keringat. Ia tidak memiliki niat untuk membunuh Negi ataupun Kotarou, jadi saat ia merasa sangat kuatir, kalau-kalau serangan yang ia lakukan sebelumnya akan melukai Negi dengan parah.

"Baru serangan pertama saja, Rakan sudah menggunakan jurus dengan daya hancur yang amat kuat! Bagaimana dengan nasibnya Nagi dan Kojirou! Apakah hasil dari pertarungan tadi ditentukan dengan serangan barusan!"

Succubus yang menjadi wasit dari pertandingan saat ini melayang di udara setelah tubuhnya terlempar cukup jauh keluar arena karena serangan dari Rakan. Ia merasa bersyukur karena ia masih hidup, tapi ia belajar dari pengalaman dan memilih untuk tetap melayang di udara selama pertandingan masih berlangsung agar ia tidak lagi berada dalam bahaya.

Setelah asap dan debu yang menutupi arena mulai menghilang, akhirnya Negi dan Kotarou bisa terlihat sekali lagi. Mereka berdua sama sekali tidak terluka sedikit pun, setelah terkena serangan dari Rakan.

Negi berdiri sambil memegang Rune Save dengan tangan kanannya. Dan Kotarou tepat berdiri di belakang Negi.

Mereka berdua bisa selamat akibat perlindungan dari Rune Save yang merupakan pedang anti sihir yang jauh lebih kuat daripada pedangnya Asuna. Meskipun Rune Save tidak bisa digunakan untuk memotong benda fisik. Berbeda dengan pedangnya Asuna yang bisa menyerang secara fisik. Tapi kekuatan dari pedang itu, lebih dari cukup untuk menahan kekuatannya serangannya Rakan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Sensei! Mereka berdua sama sekali tidak terluka!" Teriak Kagetaro. "Bagaimana mungkin!"

"Oi Oi Oi nggak ada luka sedikit pun? Ini mengejutkan! Cara apa yang dipakai oleh bocah itu!" Kata Rakan yang sama terkejutnya dengan Kagetaro.

Rakan lalu melihat ke pedang berwarna hijau muda yang dipegang oleh Negi, dan lansung mengenali pedang yang dipegang oleh Negi.

'Rune Save? Pedang anti sihir terkuat yang katanya dulu dipakai oleh pahlawan dalam legenda? Pedang itu adalah Noble Phantasm yang bisa memotong semua jenis sihir, darimana bocah itu bisa mendapatkan Noble Phantasm yang sudah lama menghilang? Apakah itu tiruan yang dibuat oleh Shirou?'

Negi melesat cepat ke arah Rakan dan hendak menyerang Rakan menggunakan Eisenmeteor. Tapi Rakan menyerang Negi lebih dulu menggunakan Ho Heros Meta Chilion Prosopon dan menembakkan pedang dalam jumlah banyak ke arah Negi. Tapi Negi yang tahu kalau pedang Rakan terbuat dari sihir dengan mudah memotong-motong pedang-pedang yang diarahkan kepadanya menggunakan Rune Save.

Melihat pedang-pedang yang ia tembakkan ke arah Negi meleleh bagaikan mentega. Rakan sama sekali tidak terlihat kesal, karena ia tahu kalau Rune Save adalah Noble Phantasm yang sangat kuat yang levelnya jauh lebih tinggi daripada Artefak miliknya. Tapi itu bukan berarti ia akan diam saja melihat Negi akan menyerangnya...