webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
386 Chs

Chapter 275 - Ala Rubra Saga 6

Setelah rehat selama kira-kira tiga puluh menit, Negi masih juga belum pulih dari trauma yang ia alami. Sehingga Shirou memaksa Rin dan juga Luvia untuk menghapus ingatan dari Negi yang membuatnya trauma sehingga Negi tidak lagi merasa trauma dan sesi menonton film Ala Rubra Saga bagian kedua bisa dilanjutkan kembali.

Ketika ingatan Negi sudah selesai dihapus, Negi sedikit terlihat bingung dengan apa yang terjadi kepada dirinya. Dan Shirou hanya memberikan penjelasan kalau efek samping dari menggunakan Magia Erebea, masih ada dan ia mendadak pingsan selama lebih dari tiga puluh menit. Negi yang naif dengan mudah percaya begitu saja yang dikatakan oleh Shirou sehingga ia tidak mencurigai apapun.

Semua orang yang melihat Negi yang begitu saja mempercayai ucapan Shirou tanpa mencurigai hal apapun. Merasa tidak percaya dengan kenaifan Negi yang begitu besar, sampai-sampai mulut mereka semua menganga dan keringat dingin mengalir dari pipi mereka sebagai reaksi setelah mereka semua melihat betapa naifnya Negi.

***

"Nagi!" Teriak Eishun yang terlihat sangat marah. "Kenapa kau malah mengajak Arika-Sama bersama denganmu ketika semalaman kau berkeliling Megalomesembria untuk menghancurkan markas dari musuh!"

"Aku tidak punya pilihan dalam hal ini, Eishun," Kata Nagi yang saat ini tubuhnya kotor dan penuh dengan memar karena ia bertarung semalaman. "Soalnya Arika-Hime memaksa ikut denganku dan sayangnya aku sama sekali tidak bisa menolak permintaannya itu."

"Tidak peduli apapun alasanmu! Hal yang kau lakukan itu bisa membuat Arika-Hime berada dalam keadaan bahaya tahu! Lagipula tidak ada artinya kalau kau hanya menghancurkan sebagian kecil dari markas musuh begitu! Tindakan yang kau lakukan bisa membuat penyelidikan yang kulakukan bersama dengan Al dan Zect menjadi sia-sia tahu!" Teriak Eishun. "Dan bagaimana kalau Arika-Sama sampai terluka!"

"Arika-Hime nggak akan terluka karena aku selalu melindungi dirinya, dan menjadikan diriku sebagai tamengnya. Bisa kau lihat dari tubuhku yang tidak terkalahkan ini penuh dengan luka," Kata Nagi yang memperlihatkan memar yang jumlahnya amat banyak pada tubuhnya. "Dan anehnya Arika-Hime malah merasa senang ketika ia berkeliling denganku, lagipula semua penjahat itu juga sudah kuserahkan ke polisi dan tidak ada satu pun yang kubunuh supaya aku tidak menarik perhatian pihak Megalomesembria."

"Yang kau lakukan tetap menarik perhatian tahu! Apa kau tidak lihat berita yang ada di televisi, lagipula tidak mungkin Arika-Sama merasa senang diajak melakukan hal yang mengancam nyawanya seperti itu! Kau pasti memaksanya untuk ikut denganmu bukan! Aku harus meminta maaf sesegera mungkin kepada Arika-Sama soal kejadian ini, karena aku takut kalau kejadian ini akan nenjadu masalah internasional!"

Saat ini Eishun terlihat sangat panik dan takut, kalau-kalau hal yang dilakukan oleh Nagi menyinggung Arika.

"Gatou-Sensei!" Teriak Takamichi yang tiba-tiba saja masuk ke ruang tamu bersama dengan zect. "Sensei pasti tidak akan percaya apa yang baru saja terjadi. Barusan aku berpapasan dengan Arika-Sama si putri berdarah dingin di lorong, dan dia tersenyum. Aku kaget sekali ketika ia tersenyum begitu. Ah, dan katanya sampaikan rasa terima kasihnya kepada Nagi, Zect-Sama tadi dia tersenyum bukan dan mengucapkan rasa terima kasih kepada Nagi."

"Ia, aku sampai kaget," Kata Zect yang wajahnya terlihat pucat karena ia masih tidak percaya kalau seseorang yang tidak pernah memperlihatkan emosinya seperti Arika bisa tersenyum seperti itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Arika-Hime bisa tersenyum juga rupanya, ini benar-benar sangat mengejutkan," Kata Nagi yang masih terlihat santai. "Bahkan dia sampai berterima kasih segala, hah? Benar-benar langka kusangka dia sama sekali tidak memiliki emosi selain rasa marah."

"Nagi, Arika-Hime itu adalah manusia sama seperti kita semua, tentu saja ia memiliki emosi," Kata Albiero sambil tersenyum. "Hanya saja karena sedari kecil keluarga yang ia miliki hanyalah ayahnya dan karena ayahnya Arika-Hime mendidik Arika-Hime dengan keras dan tidak berperikemanusiaan, Arika-Hime tumbuh menjadi seseorang yang sulit memperlihatkan emosinya selain rasa amarah. Itu adalah hal yang kudengar dari maid yang merawat Arika-Hime dari waktu dia kecil."

"Yah, kalau ia dididik dengan cara yang tidak berperikemanusiaan pantas saja ia tampak seperti tidak memiliki emosi sama sekali," Kata Nagi yang merasa prihatin dengan nasib dari Arika. "Yosh sudah kuputuskan! Aku akan membuat Arika-Hime bisa memperlihatkan emosinya dengan lebih baik, sehingga ia tidak lagi terlihat menjadi seseorang yang menakutkan."

"Ingin membuat Arika-Sama menjadi seseorang yang lebih baik sih boleh saja, tapi kau tidak boleh melupakan tugasmu sebagai anggota Ala Rubra. Apakah ada hasil lain yang kau dapat dari berkeliling semalaman menghancurkan markas musuh?" Tanya Gatou.

"Yup, aku dan Arika-Hime menemukan bukti yang sangat otentik."

***

Di hari keberangkatan Arika untuk menemui Theodora putri ketiga dari kerajaan Hellas di atas bandara pribadi yang ada di atas villa yang dimiliki oleh Ala Rubra.

"Hei Nagi, apakah dengan bukti yang kita dapatkan beberapa hari yang lalu perang benar-benar bisa kita hentikan?" Tanya Arika.

"Ya, mungkin saja," Jawab Nagi. "Meskipun aku tidak yakin seratus persen, karena musuh yang kita hadapi Cosmo Entelecheia sangatlah licik."

"Kalau begitu Nagi kuserahkan semuanya kepadamu," Kata Arika.

"Tapi Hime kau berani juga, ya. Di tengah perang seperti ini kau mau naik kapal super bobrok untuk menemui putri ketiga dari kerajaan Hellas yang merupakan kampung halamannya Jack," Kata Nagi.

"Kenapa kau berkata seperti itu, apa itu karena kau merasa kuatir denganku?" Tanya Arika.

"Haaah? Kenapa juga aku harus merasa kuatir denganmu Hime?" Jawab Nagi yang sangat tidak peka dengan perasaan wanita.

"Plaaaak! 2x"

Arika yang dibuat marah dengan ucapan Nagi menampar wajah Nagi dengan sangat keras sebanyak dua kali sampai-sampai di wajahnya ada bekas telapak tangannya Arika.

Nagi cuma bisa manyun karena Arika sekali lagi memukul wajahnya, ia sama sekali tidak mengerti kenapa Arika begitu marah dengannya hanya karena ia berkata kalau ia tidak merasa kuatir dengan Arika.

Zect, Eishun dan Albiero cuma bisa menepuk wajah mereka melihat ketidakpekaan Nagi. Rakan tertawa terbahak-bahak melihat nasib Nagi sedangkan Takamichi yang waktu masih sangat muda sama sekali tidak mengerti dengan apa yang baru saja terjadi.

Eishun lalu menepuk pundak Nagi dan berkata kepada temannya itu:

"Nagi, kau harus masih banyak belajar soal memperlakukan wanita dan memahami perasaan wanita. Karena kalau tidak selamanya kau tidak akan bisa menikah dan memiliki keturunan."

"Hah, apa maksudmu Eishun? Kenapa juga aku harus belajar soal hal-hal yang kau sebutkan? Apa gunanya aku mempelajari hal yang nggak berguna seperti itu? Dan kalau soal menikah, aku berniat untuk menikah dengan Mikoto-Nee-san dari AAA suatu saat nanti! Dan aku akan memiliki seorang putra dengannya!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Sedari dulu aku tahu kalau Nagi memang sangat tidak peka terhadap perasaan wanita, tapi aku sama sekali tidak menyangka kalau ia benar-benar bisa memiliki seorang putra dari cinta pertamanya," Kata Rakan yang sekali lagi mempause Ala Rubra Saga supaya ia bisa memberikan komentar. "Ditambah lagi putranya dari Mikoto adalah seseorang yang sangat kuat dan terlahir dengan True magic, kau benar-benar beruntung Nagi."

"Aaaah berisik kau Jack! Aku sudah bukan orang yang tidak peka terhadap perasaan wanita seperti dulu, lagipula seperti yang kubilang sebelumnya aku tidak pernah menyesali apa yang terjadi denganku Mikoto," Kata Nagi dengan wajah yang memerah karena ia merasa malu. "Karena aku bisa memiliki seorang putra yang kuat dari Mikoto meskipun aku tahu hal yang kulakukan dengan Mikoto adalah sebuah kesalahan."

***

"Hei, Shirou menurutmu apa yang bisa membuat ayahmu bisa jatuh cinta dengan Arika-Sama dan menikah dengannya?" Tanya Rin kepada Shirou sambil berbisik. "Mengingat ia sama tidak pekanya dengan perasaan cewek, seperti dirimu di masa lalu."

"Hmm kalau dengan ibu kandungku sudah jelas karena beliau adalah cinta pertama dari ayahku," Jawab Shirou. "Tapi kalau soal kenapa ia bisa menikah dengan Arika-Sama, aku juga bingung kenapa ia bisa jatuh cinta dengannya. Ada kemungkinan karena ia digariskan untuk menikah dengan seorang tsundere sama seperti diriku yang menikah dengan dirimu yang tsundere, Rin."

"Be-berisik! Sifat tsundereku sudah hampir tidak ada!" Kata Rin dengan wajah memerah dan cara bicara yang terbata-bata. "Ja-jadi saat ini aku sudah bukan seorang tsundere."