webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
386 Chs

Chapter 251 - Darkness Poisoning

Negi terbangun dari pingsannya dengan tubuh yang kesakitan, sebagai efek samping dari penggunaan Magia Erebea dalam waktu yang cukup lama. Tubuh Negi belum cukup kuat untuk bisa menggunakan Magia Erebea dalam waktu yang cukup lama, sehingga Negi mengalami cedera yang cukup parah. Suatu keajaiban Negi tidak meninggal setelah ia menggunakan Magia Erebea beberapa kali dalam waktu kurang dari sepuluh menit.

Negi saat ini berusaha untuk bangun dan mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi pada akhirnya ia sama sekali tidak dapat melakukan hal tersebut akibat kerusakan yang ada pada tubuhnya. Bahkan Negi sama sekali tidak dapat mengeluarkan suara apapun dari dalam mulutnya. Di samping Negi, Anya yang sudah menjaga Negi selama Negi tidak sadarkan diri berteriak kegirangan melihat Negi sudah terbangun.

Ia langsung memanggil Shirou dan yang lain untuk memberitahukan kepada mereka semua, kalau Negi sudah sadarkan diri. Shirou melarang siapapun masuk ke dalam kamarnya Negi kecuali dirinya dan Evangeline yang saat ini terlihat agak pucat wajahnya. Karena saat ini hanya Shirou dan Evangeline yang bisa menyembuhkan Negi dari rasa sakit dan kelumpuhan yang saat ini sedang ia alami.

"Bagaimana keadaan bocah itu?" Tanya Evangeline kepada Shirou yang sedang melakukan Structural Analysis. "Apakah sel-sel di tubuhnya mengalami kerusakan yang parah? Dan juga apakah semua tulang di tubuhnya mengalami keretakan?"

"Semua sesuai dengan yang kau katakan Evangeline-san," Jawab Shirou setelah ia selesai melakukan Structural Analysis kepada Negi. "Tubuh Negi mengalami cedera yang amat parah, Elixir yang kuberikan kepada Negi beberapa jam sebelumnya sama sekali tidak berfungsi. Aku sama sekali tidak tahu bagaimana cara menyembuhkan Negi, kalau Elixir saja tidak berpengaruh."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Cedera yang diakibatkan oleh sihir kegelapan tingkat tertinggi seperti Magia Erebea tidak dapat disembuhkan oleh Elixir ataupun sihir penyembuh tingkat tertinggi, bocah bodoh itu benar-benar nekat menggunakan Magia Erebea lebih lama dari yang bisa ditahan oleh tubuhnya," Kata Evangeline sambil menghela nafas panjang. "Magia Erebea pada dasarnya bukanlah tehnik untuk manusia, melainkan untuk undead atau siluman yang tubuhnya lebih kuat dari manusia normal. Suatu keajaiban dia masih bisa hidup."

Kalau begitu Evangeline-san, apakah kau punya cara untuk menyembuhkan Negi?" Tanya Shirou yang wajahnya terlihat kuatir. "Karena sihir penyembuhnya Konoka ataupun Elixir yang kubuat sama sekali tidak berpengaruh apa-apa untuk menyembuhkan tubuhnya Negi."

"Aku tahu cara yang sangat tepat untuk menyembuhkan si bocah," Jawab Evangeline. "Tapi sebelumnya aku mau tanya apakah kau bisa menggunakan sihir berelemen cahaya atau tidak?"

"Elemen dasarku adalah pedang, api dan kegelapan," Kata Shirou. "Aku sama sekali tidak memiliki elemen cahaya sama sekali, Rin sekalipun yang elemennya lebih banyak dariku. Hanya bisa menggunakan elemen cahaya secara dasar, memangnya apa hubungan elemen cahaya dengan menyembuhkan Negi?"

"Sigh hanya dengan menaruh tubuh bocah itu di bawah sihir berelemen cahaya atau setidaknya menempelkan benda yang memiliki elemen cahaya bocah itu bisa diobati dengan Elixir," Kata Evangeline. "Sayangnya aku sama sekali tidak menguasai elemen cahaya, karena elemen dasarku adalah es, petir dan kegelapan."

"Hmm menggunakan elemen cahaya untuk menekan elemen kegelapan yang meracuni tubuh Negi itu masuk akal," Kata Shirou. "Tapi diantara kita berdua, Rakan, ayahku bahkan Rin dan Luvia tidak ada yang menguasai sihir berelemen cahaya tingkat tinggi. Bahkan Arturia yang elemen dasarnya adalah cahaya dan angin tidak menguasai sihir cahaya tingkat tinggi karena ia lebih fokus dalam mempelajari ilmu pedang."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hmm ini benar-benar merepotkan," Kata Evangeline yang merasa kesal karena ia tidak berdaya untuk menolong murid kesayangannya. "Apakah kau punya Noble Phantasm yang memiliki elemen cahaya yang bisa kau gunakan untuk menolong adikmu itu."

"Noble Phantasm berelemen cahaya? Kurasa aku punya," Kata Shirou sambil melakukan proyeksi sebuah pedang berwarna kuning keemasan di tangan kanannya. "Million Suns salah satu Noble Phantasm level B, pedang berelemen cahaya yang dibuat oleh Galein Musica untuk membunuh Undead."

"Kalau begitu sekarang, tempelkan pedang itu ke tubuh adikmu, kemudian minumkan Elixir kepadanya. Agar ia bisa sembuh dalam sekejap," Kata Evangeline. "Aku yakin saat ini dia sudah bisa minum, karena adikmu itu sudah sadarkan diri."

Shirou menganggukan kepalanya dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Evangeline kepadanya. Shirou menempelkan Million Suns ke tubuhnya Negi dan lalu memasukkan Elixir ke mulutnya Negi. Dan dalam sekejap saja tubuh Negi yang dipenuhi oleh memar langsung sembuh. Wajah Negi yang tadinya jauh lebih pucat daripada Evangeline mulai kembali seperti semula.

Elixir sebagai ramuan yang berfungsi untuk menyembuhkan semua hal buruk pada tubuh manusia akhirnya berfungsi dengan baik. Semua cedera yang dialami oleh Negi akibat penggunaan Magia Erebea secara berlebihan akhirnya sembuh secara total. Dan Negi sudah mulai bisa membuka mulutnya dan berbicara.

"Ma-Master, Shi-Shirou-Nii," Kata Negi. "A-Apa yang terjadi kepadaku? Karena ketika aku bangun aku hanya bisa melihat secara samar, tidak dapat menggerakkan tubuhku sama, sekali dan tidak dapat mendengar apapun."

"Kau baru saja sembuh dari cedera akibat penggunaan Magia Erebea secara berlebihan," Kata Shirou. "Saat ini sebaiknya kau beristirahat dulu sebentar dan baru nanti akan kuceritakan semuanya terjadi padamu secara lebih detail."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ketika Shirou dan Evangeline keluar dari kamarnya Negi. Anya dan Nodoka yang merasa kuatir dengan Negi langsung berusaha untuk pergi ke kamarnya Negi dan menemui dia. Tapi sayangnya Shirou dan Evangeline melarang mereka berdua untuk melakukan hal itu dan menyuruh mereka berdua untuk menunggu setidaknya tiga sampai empat jam baru masuk ke dalam kamarnya Negi.

Anya dan Nodoka merasa kecewa dengan keputusan Shirou dan Evangeline. Tapi mereka berdua mengerti kalau itu harus dilakukan demi kebaikan Negi, agar ia tidak terganggu di saat melakukan pemulihan.

Asuna yang juga merasa kuatir dengan Negi tidak setuju dengan keputusannya Shirou dan Evangeline dan melakukan hal nekat dengan berusaha untuk masuk ke dalam kamarnya Negi dengan paksa. Tapi sayangnya usahanya gagal, ketika Setsuna membuatnya pingsan hanya dengan satu pukulan ke bagian belakang lehernya.

Evangeline memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan beristirahat, karena sakit kepala yang ia rasakan akhir-akhir ini kambuh kembali. Evangeline yang berjalan sempoyongan akhirnya digendong ala tuan putri oleh Clone Nagi, karena Clone Nagi merasa kuatir dengan kondisi Evangeline.

Shirou yang merasa curiga dengan keadaan Evangeline yang seharusnya tidak dapat mengalami penyakit seperti apapun karena ia adalah seorang undead. Mencoba untuk memeriksa keadaan Evangeline dengan menggunakan Structural Analysis yang sayangnya tidak menghasilkan apa-apa.

'Apa yang sebenarnya terjadi dengan Evangeline?' Kata Shirou. 'Kenapa dia bisa merasakan sakit kepala walaupun dia adalah seorang Undead? Dan yang paling penting kenapa Structural Analysis tidak menemukan apapun meskipun aku sudah melakukan Structural Analysis dengan sangat detail!'

Shirou yang kebingungan memutuskan untuk menyelidiki masalah Evangeline nanti. Karena saat ini ada banyak sekali hal lain yang harus ia kuatirkan dan pikirkan. Terutama soal Negi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Haruna Saotome merasa senang dan lega karena akhirnya ia bisa memakan makanan yang enak. Dan tidur di tempat yang ada atapnya, setelah selama ini ia tidur di bawah langit terbuka dan memakan makanan sisa yang ia ambil dari tempat sampah restoran. Kehidupannya sebagai seorang gelandangan di Mundus Magicus akhirnya berakhir.

Karena saat ini dia sedang merasakan kebahagiaan tingkat tertinggi di saat ia memakan semangkuk ramen yang dibuat oleh Shirou dalam waktu yang cepat. Semangkuk ramen yang sangat sederhana dan hangat terasa sangat lezat di mulut Haruna yang sudah lama sekali tidak memakan makanan yang hangat. Ia memakan ramen itu sampai menangis terisak-isak.

Kaede, Setsuna, bahkan Gu Fei. Mengalami reaksi yang sama dengan Haruna. Meskipun kondisi kehidupan mereka di Mundus Magicus jauh lebih baik daripada kondisi kehidupan Haruna. Masakan Shirou yang sangat lezat tidak dapat di bandingkan dengan semua makanan yang mereka makan di Mundus Magicus. Mereka bertiga benar-benar sudah menjadi korban dari masakannya Shirou.

Hampir tidak ada orang yang bisa selamat dari kelezatan makanan yang dibuat oleh Shirou. Karena semua orang di kelas 3-a sudah pernah merasakan masakan buatan Shirou yang kelezatannya melampaui kelezatan dari makanan yang dibuat oleh Satsuki dan Chao. Mereka berdua bahkan mengakui kalau kemampuan mereka dalam memasak sama sekali tidak setara dengan Shirou.