webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
386 Chs

Chapter 238 - Gu Fei

"Cahaya dan kegelapan, siang dan malam, benar dan salah, baik dan jahat, keteraturan dan kekacauan, rasional dan irasional, untuk mempelajari Magia Erebea kalian berdua harus memahami semua hal yang baru saja kukatakan kepada kalian berdua dengan cara yang lebih sederhana," Kata clone Evangeline yang kemudian mulai mengucapkan mantra.

"Lilac Lalac Lilac Veniant Spiritus Glaciales Extentantur Reri Tundram Et Glaciem, Loci Noctic Albre Crystallizatio Tellustris!!"

Tombak es dalam jumlah yang banyak dan ukuran yang sangat besar muncul di atas jalanan beraspal tempat Kotaro dan Negi berdiri.

Menyebabkan Negi dan Kotarou harus melompat, tapi serangan Evangeline tidak berhenti hanya di situ. Tombak es yang di munculkan oleh Evangeline di atas tanah, terbang ke arah Kotarou dan Negi dengan kecepatan yang amat tinggi. Menusuk tepat di kakinya Negi dan Kotarou, membuat keduanya berteriak kesakitan. Tubuh keduanya terjatuh ke tanah dengan tombak es masih menancap di telapak kaki mereka.

"Magia Erebea adalah kegelapan yang di mulai dari lubang hitam yang menelan semuanya, sebuah sumber kekacauan," Kata Evangeline. "Cobalah untuk mengerti hal yang baru saja kuucapkan, karena kalau kalian berdua tidak bisa mengerti maknanya. Kalian berdua akan kuhancurkan dan mati di sini!"

Negi dan Kotarou di buat bingung, dengan dua ucapan yang di ucapkan oleh Evangeline sebelumnya, ketika Evangeline menyerang mereka berdua. Mereka sama sekali tidak mengerti apa arti dari ucapannya Evangeline yang membingungkan.

"Ooi Negi, apa kau mengerti apa arti dari ucapannya Master Evangeline?" Tanya Kotarou.

"Tidak, aku sama sekali tidak mengerti apa arti ucapannya barusan," Jawab Negi. "Dan kata Master kita harus mengerti ucapannya yang membingungkan agar kita bisa menggunakan Magia Erebea, bagaimana cara kita bisa mempelajari Magia Erebea, kalau ucapan Master saja tidak dapat kita pahami sama sekali."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Mereka berdua pasti sudah bertarung melawan tiruan dari diriku selama beberapa jam," Kata Evangeline yang saat ini tubuhnya sedang di pijat oleh clone Nagi karena clone Nagi kalah taruhan. "Entah butuh waktu berapa lama untuk keduanya untuk memahami cara menggunakan Magia Erebea."

"Eva, memahami cara menggunakan Magia Erebea bukanlah hal yang mudah," Kata Clone Nagi yang kedua tangannya sibuk memijat pundaknya Evangeline. "Aku dan Rakan saja hampir mati, ketika kami berdua harus melawan tiruan dari dirimu yang berada di dalam gulungan terlarang itu, di dalam dimensi yang ada di gulungan. Entah kenapa tiruan itu bisa berkali-kali lebih kuat dari dirimu sebagai yang asli."

"Karena tiruan dari diriku yang ada di dalam gulungan adalah penguasa mutlak dari dimensi yang berada di gulungan," Kata Evangeline yang wajahnya memerah karena ia merasa nyaman dengan pijitan dari clone Nagi. "Jadi wajar, kalau kalau tiruanku itu berkali-kali lebih kuat dariku. Well tapi dia hanya sekuat itu kalau berada di dalam gulungan, begitu ia keluar dari gulungan kekuatannya hanya dua puluh persen dari kekuatanku."

"Sigh, ini mengkhawatirkan, kuharap mereka berdua tidak tewas terbunuh ketika melawan tiruanmu Eva," Kata Clone Nagi.

"Yah, kalau pun mereka berdua tewas terbunuh. Keduanya bisa hidup kembali, berkali-kali sampai akhirnya mereka berdua bisa memahami apa itu Magia Erebea. Dan bagaimana cara menggunakannya," Kata Evangeline. "Tapi itu kalau mereka berdua bisa memahami apa itu Magia Erebea dengan cepat."

"Aku dan Rakan bisa memahami apa itu Magia Erebea hanya dalam waktu tiga hari," Kata Clone Nagi yang saat ini sedang memijat telapak kakinya Evangeline. "Dan itu karena kami berdua lebih dewasa dan lebih berpengalaman dari Negi dan Kotarou. Mereka berdua hanyalah anak berumur sepuluh tahun, entah butuh waktu berapa lama untuk bisa memahami Magia Erebea."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di atas pesawat sihir, bersama dengan Kazumi dan Chachamaru yang sedang berkeliling Mundus Magicus untuk mencari para anggota Ala Alba. Chachamaru sedang sibuk menjilati es krim yang baru saja ia beli, sambil melacak para anggota Ala Alba yang menghilang dengan menggunakan antena yang ada di kepalanya. Dan tak lama kemudian di saat pesawat sihir yang ia naiki melewati area yang di penuhi oleh pegunungan berbatu yang menjulang tinggi sampai ke langit yang berada sangat dekat dengan laut.

Sistem deteksi dari radar milik Chachamaru mulai mendeteksi sinyal yang berasal dari pin Ala Alba.

"Asakura-san, radarku mendapatkan sinyal dari pin Ala Alba," Kata Chachamaru.

"Benarkah, Chachamaru?" Tanya Asakura.

"Tidak salah lagi," Jawab Chachamaru sambil menyentuh tombol di antena kiri yang ada di kepalanya. "Sinyal yang kuterima ini hanya bisa muncul jika ada pin Ala Alba di dekat kita."

"Kalau begitu, bisa kau pastikan posisi dari sinyal itu Chachamaru?" Tanya Asakura.

"Memastikan posisi dan membandingkan posisi sinyal dengan peta dari Mundus Magicus," Jawab Chachamaru. "Posisi sinyal ada di 145 kilometer di arah Barat Laut dari pegunungan Longshan yang saat ini sedang kita lewati, tampaknya pemilik pin sedang berdiri di puncak dari sebuah gunung berbatu."

"Informasi yang cukup banyak untukku," Kata Kazumi sambil mengeluarkan kartu pactio miliknya dan mengaktifkannya. "Sayo sudah waktunya bagi kita untuk beraksi!"

"Baiklah!" Kata Sayo yang tubuhnya mengecil menjadi seukuran boneka lalu menaiki salah satu golem mata yang di buat khusus untuknya oleh Kazumi. "Aku pergi dulu!"

Sayo yang pergi mengendarai golem mata-mata milik Kazumi tepat ke arah kordinat dari salah satu anggota Ala Alba. Terlihat sangat menikmati ketika ia mengendarai golem mata-mata milik Kazumi dengan kecepatan yang tinggi, ia bahkan sampai tertawa keras karena ia merasa senang.

"Sayo yang bisa mengubah ukuran tubuhnya menggunakan artefak miliknya terlihat imut, ya," Kata Kazumi. "Dan tampaknya sifatnya berubah ketika ia sedang mengendarai salah satu golem milikku."

"Tampaknya Sayo-san adalah seorang speed junkies," Kata Chachamaru. "Hal itu bisa terlihat jelas dari mimik wajahnya yang terlihat senang ketika ia mengendarai golem itu."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di atas puncak gunung yang cukup tinggi, di daerah pegunungan Longshan. Gu Fei terlihat sedang berkonsentrasi mengumpulkan ki di tangan kanannya. Di kondisi dari pegunungan Longshan yang cukup ekstrem, Gu Fei mampu bertahan hidup dan tidak mati melawan monster-monster yang tangguh. Bahkan saat ini, kekuatan yang di miliki Gu Fei sudah hampir setara dengan Kaede. (Walau pun secara fisik dan kemampuan bertarung tangan kosong Gu Fei sudah jauh lebih kuat dari Kaede atau pun Setsuna, tapi ia masih kalah dari mereka berdua kalau soal tehnik dan pengalaman bertarung.)

Tapi karena berminggu-minggu ia melawan monster yang kuat dan tidak pergi ke tempat yang ada manusianya. Saat ini tubuh Gu Fei di penuhi oleh bekas luka dan pakaian yang saat ia sedang ia kenakan juga menjadi compang-camping.

Tepat setelah Gu Fei selesai mengumpulkan ki di tangan kanannya, ia meninju puncak dari gunung batu tempat ia sedang berdiri. Dan dalam sekejap puncak dari gunung batu itu hancur berkeping-keping.

"Aiiya! Aku lupa kalau gunung yang kuhancurkan adalah tempat aku berdiri aru!"

Gu Fei yang saat itu sedang panik, langsung menggunakan quick move secara reflek dan pergi ke tempat yang lebih amat, agar ia tidak terjatuh ke arah lembah.

Ketika Gu Fei sudah mendarat dengan selamat di atas gunung batu yang lebih luas. Ia bernafas lega, karena tadi akibat kecerobohannya sendiri, ia hampir saja mati.

"Aiyaa yang tadi itu nyaris saja," Kata Gu Fei dengan nafas yang agak terengah-engah. "Telat sedikit saja, aku bakalan mati!"

Setelah Gu Fei berhasil menenangkan dirinya dari kepanikan yang ia alami dan detak jantung dan nafasnya kembali normal. Gu Fei merasa senang, karena sekali lagi ia sudah bertambah kuat.

"Gunung batu yang puncaknya baru kuhancurkan lumayan panjang juga aru!" Kata Gu Fei. "Itu membuktikan kalau hari ini aku maju selangkah lagi! Dan karena itu aku nggak boleh berhenti berlatih."

Tepat di saat Gu Fei menyelesaikan monolog yang ia lakukan. Golem mata-mata yang di kendarai oleh Sayo muncul, menyebabkan Gu Fei agak kaget. Dan di saat yang sama pula Sayo turun dari golem itu dan mengubah kembali ukuran tubuhnya menjadi normal dan menyapa Gu Fei:

"Gu Fei! Akhirnya kita bertemu juga!"

"Ooh si hantu yang nggak seram aru," Kata Gu Fei. "Kenapa kau bisa ada di sini aru?"

Author Note: Cliffhanger maaf