webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
386 Chs

Chapter 155 - Liburan di Resort 1

Kediaman Emiya di hari keberangkatan menuju ke Wales.

"Apa kau bilang! Penerbangan ke Inggrisnya dibatalkan!?" Teriak Asuna. "Kenapa bisa!"

"Ada masalah cuaca yang cukup parah, sehingga saat ini tidak ada satu pun pesawat yang bisa berangkat dari Jepang ke Eropa," Kata Konoka. "Karena itu semua penerbangan yang menuju ke Eropa atau Inggris akan ditunda selama 3 hari."

"Sigh padahal aku sudah capek-capek mempelajari bahasa Inggris di villa milik Eva-chan!" Kata Asuna. "Tapi perjalanan ke Inggrisnya malah tidak jadi."

"Perjalanan kita ke Inggris tetap akan dilakukan Asuna-san, hanya saja ditunda selama 3 hari," Kata Shirou.

"Tapi kalau hanya saja di rumah rasanya membosankan!" Kata Rin. "Bagaimana kalau kita pergi ke pantai?"

"Ide yang sangat bagus Rin," Kata Shirou. "Aku hampir saja melupakan tradisi tahunan dari keluarga Emiya, untuk pergi ke pantai setiap liburan musim panas. Untung saja tadi kau mengucapkan hal itu! Terima kasih banyak Rin!"

"Hmmph! A-aku tidak merasa senang dengan pujianmu itu Shirou!" Kata Rin dengan wajah memerah. "Dan sudah menjadi kewajibanku sebagai pacarmu (istri) untuk memberikan saran yang berguna untukmu!"

Shirou tersenyum begitu melihat reaksi tsundere dari istrinya, sudah cukup lama Shirou tidak melihat Rin bereaksi seperti itu.

Sedangkan Konoka dan Asuna menggembungkan pipi mereka karena merasa cemburu melihat kemesraan antara Shirou dan Rin. Sedekat apapun mereka berdua dengan Shirou mereka tidak bisa semesra itu dengan Shirou dan hal itu membuat mereka berdua merasa frustasi. Tapi keduanya tidak mau menyerah karena mereka yakin kalau suatu saat mereka berdua bisa mendapatkan kemesraan yang sama dari Shirou.

"Eh, Rin-san kalaupun kita mau pergi ke pantai, ada kemungkinan saat ini hampir semua pantai di Jepang penuh sesak karena liburan musim panas," Kata Konoka. "Apa kau punya solusi untuk masalah itu?"

"Tidak masalah," Kata Rin. "Klan Tohsaka memiliki pulau pribadi lengkap dengan resort dan hotel yang besar, kita semua tinggal pergi kesana! Aku jamin tidak akan penuh!"

"Tskk kaum borjuis memang beda," Kata Asuna. "Kadang aku lupa kalau keluargamu adalah keluarga yang memiliki kekayaan setara dengan ketua kelas dan Konoka!"

"Yukihiro, Emiya, Tohsaka, Edelfelt dan Konoe adalah nama klan yang mendirikan Mahora Gakuen agar para penyihir memiliki tempat untuk berbaur dengan manusia biasa," Kata Rin. "Klan Yukihiro dan Edelfelt bertugas untuk mengurus komunikasi dengan masyarakat umum, klan Emiya dan Konoe bertugas untuk menjaga dan mengurus Mahora Gakuen, sedangkan klan Tohsaka bertanggung jawab untuk menyediakan tempat dengan energi sihir alami yang besar, tanah tempat Mahora Gakuen dibangun 75 persen dimiliki oleh klan Tohsaka. Dan sisanya dibagi ke keempat klan yang lain."

"Ah, aku tahu mengenai informasi itu," Kata Konoka. "Kakek menyuruhku, Setsu-chan dan Asuna untuk mempelajarinya. Walaupun aku yakin kalau Asuna tidak mengingatnya sedikit pun, benarkan Asuna?"

"Uuukh kau tidak perlu mengatakannya dengan sejelas itu di depan Shirou-kun, Konoka," Kata Asuna. "Kau membuatku malu tahu!"

"Asuna-san kau tidak usah merasa kuatir atau malu kalau aku akan tertawa karena kau terlihat bodoh di hadapanku," Kata Shirou sambil tersenyum. "Karena aku sudah tahu kalau dirimu pada dasarnya memang agak bodoh."

"Ohook!" Asuna memuntahkan darah dari mulutnya, ucapan Shirou benar-benar membuat dirinya terpukul. Asuna sama sekali tidak menyangka kalau Shirou akan mengucapkan hal semacam itu.

"Kyaaa Asuna!" Teriak Konoka yang merasa sangat terkejut ketika tiba-tiba Asuna mengalami muntah darah. Dengan cepat Konoka memegangi tubuh Asuna yang terlihat sangat lemas, karena ia merasa kuatir dengan apa yang terjadi dengan Asuna. "Kau tidak apa-apa Asuna!?"

"A-aku tidak apa-apa Konoka," Kata Asuna dengan darah yang masih mengalir di mulutnya dan wajah yang cukup pucat karena ia memuntahkan banyak darah. "Aku cuma merasa sedikit terpukul karena Shirou-kun menganggapku bodoh."

"Ya, ampun Asuna!" Kata Konoka. "Kukira kamu muntah darah karena kau sakit atau punya luka dalam, ternyata kau muntah darah cuma karena Shirou-kun menganggapmu bodoh!? Kamu membuatku merasa kuatir padamu untuk hal sia-sia tahu! Asuna harusnya kau sadar semua orang di kelas menganggap semua anggota baka ranger itu bodoh kecuali Yue tentunya karena dia cuma malas! Bahkan Makie, Gu Fei dan Kaede mengakui kalau mereka memang bodoh dan untuk mendapatkan nilai bagus mereka bertiga harus berusaha sangat keras. Kau tidak usah menyangkal kenyataan kalau kau memang bodoh dalam pelajaran! Tapi aku yakin kau bisa jadi pintar kalau berusaha lebih keras!"

Ucapan Konoka yang jauh lebih buruk dari ucapannya Shirou membuat Asuna jauh merasa lebih terpukul. Karena Konoka adalah sahabat terbaiknya dan ia malah mengucapkan hal yang sangat buruk mengenai dirinya. Asuna yang tidak dapat menerima hal itu langsung memuntahkan darah yang jauh lebih banyak dari sebelumnya. Dan tidak lama kemudian Asuna pingsan karena shock yang ia terima.

"Gyaaaaa Asuna! Kenapa sekarang kamu malah pingsan!" Konoka yang tidak menyadari kalau Asuna pingsan karena ulahnya sekarang malah menjadi sangat panik dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

"Aiih ucapanku yang terlalu jujur membuat Asuna-san pingsan," Kata Shirou yang merasa tidak enak dengan apa yang sudah terjadi pada Asuna. "Tapi ucapan Konoka-san yang jauh lebih jujur lagi bukan hanya membuat Asuna-san muntah darah, tapi juga membuatnya pingsan."

"Shirou kau harusnya bisa menjaga mulutmu itu," Kata Rin. "Kejujuran memanglah penting, tapi kalau kau terlalu jujur akan ada seseorang yang tersakiti."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sebelum memulai apa yang akan Shirou dan Negi di pulau pribadi milik Rin, mari kita lakukan sedikit flashback ke malam sebelumnya dimana Shirou akan melakukan sesuatu yang sangat penting untuk dirinya dan Negi. Dan juga hal yang akan ia lakukan bisa membantu ketika mereka berada di Mundus Magicus.

Istana Lebenschilt di malam hari, tepat setelah Festival Musim panas berakhir. Shirou, Rin, Negi, Evangeline dan bahkan Takamichi dan Albiero semuanya berada di dalam Istana Lebenschilt untuk sebuah event yang sangat penting untuk Negi, Shirou dan Evangeline. Karena Shirou akan mengeluarkan clone Nagi dari dalam gulungan terlarang milik Evangeline yang sebelumnya ia buat menggunakan Denial of Nothingness.

"Jadi Shirou-Nii, kenapa saat ini kita berada di Istana Lebenschilt milik Evangeline-san bersama dengan Rin-Nee, Takamichi, Evangeline-san dan Colonel-san?" Tanya Negi.

"Negi, aku bilang sebelumnya padamu bukan kalau aku akan memberimu sebuah kejutan sebelum kita pergi ke Wales," Jawab Shirou.

"Hmm iya," Kata Negi. "Apakah sekarang saat dimana Shirou-Nii akan menunjukkan kepadaku apa kejutan itu?"

"Begitulah kira-kira," Kata Shirou. "Kejutan yang akan kutunjukkan kepadamu akan sangat penting, makanya aku juga memanggil Evangeline, Takahata dan Albiero kemari. Karena aku tahu hal yang akan kuperlihatkan juga sangat penting untuk mereka semua."

"Kau terlalu banyak bicara Shirou!" Teriak Evangeline yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Nagi."Cepat keluarkan gulungan terlarang itu! Dan keluarkan Nagi! Aku sudah tidak sabar untuk menghajarnya atas penderitaan yang kurasakan selama 16 tahun terakhir!"

"Sabarlah kitty," Kata Albiero. "Kalau kau teriak-teriak begitu bisa-bisa Shirou tidak akan mau mengeluarkan clone Nagi dari gulungan terlarang!"

"Jangan cerewet kau Al!" Kata Evangeline. "Shirou akan tetap mengeluarkan clone Nagi dari gulungan terlarang apapun yang terjadi! Karena banyak yang ia sangat ingin bicarakan dengan ayah kandungnya!"

"Eeeh Shirou-Nii apa yang Evangeline-san maksudkan dengan clone dari ayah?" Tanya Negi.

"Kau akan mengerti dengan segera Negi," Jawab Shirou yang mengeluarkan gulungan terlarang dari dalam bayangannya.