"Baik."
Pudding tidak tahu kemampuan apa yang dimiliki kakeknya, tetapi dia memercayai bibinya.
Kemudian Lu Yan menekan ringan pada tombol di arloji.
Telepon berdering dari arloji, menunjukkan bahwa panggilan sudah lewat.
Untuk sesaat, Pudding merasa sedikit gugup.
"Apa itu?" Gambar profesor muncul di depan arloji.
Mengenakan mantel putih dan mengenakan masker, dia jelas berada di laboratorium.
"Ayah... Lihat siapa yang ada di sini."
Lu Yan mengalihkan kamera ke sosok kecil Pudding.
Ketika profesor melihat gadis kecil itu, matanya yang tajam langsung melembut.
"Apakah kamu Pudding atau Little Bean?" profesor itu bertanya dengan ramah.
"Pudding, tunggu apa lagi? Sapa kakekmu," Lu Yan menyikut lengan Pudding dan mengingatkannya.
Gadis kecil itu berkata dengan manis, "Kakek."
"Oh! Bagus, bagus... Kamu Puding. Kamu terlihat persis seperti Little Bean." Profesor itu punya banyak foto keduanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com