webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
226 Chs

Bab 91

Aula kastil didekorasi dengan sangat mewah. Lampu kristal buatan tangan, lukisan dinding berusia ratusan tahun, baju besi ksatria yang terpajang kokoh. Suasana kastil ini penuh dengan rasa abad pertengahan!

Howard mengobrol dengan beberapa mitra bisnis setelah dia memasuki venue. Di sisi lain Yves tidak terlalu tertarik untuk bergabung dalam obrolan mereka, dia tidak tertarik dalam berbisnis dan dia juga tidak memiliki bakat dalam hal itu.

Ada band khusus di aula yang memainkan musik klasik, masing-masing anggota band itu mengenakan setelan jas. Musiknya sangat merdu serta serius, sangat cocok untuk tema malam ini.

Di dalam aula, ada tentara Nazi yang ditempatkan secara ketat, mereka berdiri tegak sambil melihat ke kiri dan kanan dari waktu ke waktu. Ada juga tentara yang berpatroli untuk memastikan keamanan para tamu.

Jika ada yang mencoba membuat masalah, maka mereka akan langsung ditumbangkan oleh para tentara tersebut.

Para wanita cantik dan elegan membentuk pemandangan yang indah. Wanita bergaun itu berkumpul, ada yang berdua dan bertiga, jelas mendiskusikan sesatu.

Di acara kali ini, Yves mengenakan jas, sama seperti tamu lain. Setelah tubuhnya di perbaiki oleh Serum, tubuhnya yang sebelumnya terlihat cukup kurus sekarang telah berubah.

Otot-ototnya kuat, bahkan tinggi badannya juga telah tumbuh sampai batas tertentu. Penampilannya malam ini terlihat sangat tampan!

Yves melihat ke arah kiri dan kanan, mencoba melihat apakah ada orang yang familiar atau orang yang dia kenal di pesta malam ini. Tapi sayangnya dia tidak menemukan orang-orang familiar yang dia harapkan. Tapi setidaknya dia menikmati pemandangan seksi dari para tamu-tamu cantik.

Sejauh yang dia tahu, ada banyak karakter hebat yang bersembunyi dalam Perang Dunia ke-2. Salah satunya adalah Ares, dewa perang dalam mitologi Yunani!

Untuk karakter mitos itu, dikatakan bahwa dia lebih kuat dari pada Zeus, bahkan dia bisa membunuh semua dewa-dewa Yunani jika dia mau.

Tapi ada hal yang perlu di perhatikan, jika perang berskala besar terjadi, memang benar Ares dapat mengalahkan Zeus. Tapi di era perdamaian, dia tidak akan memiliki kesempatan untuk mengalahkan Zeus. Bagaimanapun Zeus adalah pilar Olympus, tentunya dia tidak akan mudah dikalahkan.

Musik yang elegan membuat orang merasa santai dan bahagia. Yves mengambil gelas anggur lalu minum. Serum-nya memiliki resistensi alkohol yang tinggi, pada dasarnya dia dapat meminum alkohol sepuasnya tanpa harus khawatir mabuk.

Berkeliaran di aula, Yves bertemu dengan seorang wanita yang mengenakan topeng. Hanya sepasang mata indah yang terlihat. Wanita itu mengenakan gaun malam yang sangat formal yang mana membuatnya tidak terlalu mencolok.

Wanita itu melihat ke arah Yves, entah mengapa dia tiba-tiba mengangguk dan menyapa, "Halo, Dr. Yves."

"?"

Terkejut, Yves merasa linglung, sejak kapan dia menjadi doktor? Meskipun dia bingung, tapi dia tidak keberatan di panggil seperti itu.

Mengulurkan tangannya, Yves berjabat tangan dengan wanita yang berinisiatif menyapanya tersebut. Memasang ekspresi bingung, Yves bertanya, "Halo, bolehkah saya menanyakan nama wanita cantik yang satu ini?"

Wanita itu tidak menunjukkan sedikitpun kegembiraan ketika dipuji. Mata dan suaranya masih sama membosankan seperti sebelumnya.

"Isabel Maru, direktur riset senjata di Institut Sains Deutsches." Isabel memperkenalkan dirinya.

Yves mengangguk, ternyata orang yang memiliki profesi sama sepertinya. Sebagai sesama perancang senjata, tentunya normal jika mereka berdua saling menyapa.

"Oh, maaf, saya belum pernah mendengarnya. Saya dari benua lain, jadi saya kurang tahu tentang orang-orang penting di sini. Tapi senang bertemu dengan anda."

Tangan Isabel yang menjabat tangan Yves terlihat sangat pucat, bahkan pembuluh darah biru terlihat jelas di bawah kulitnya.

Meskipun terasa dingin, tapi tangannya terasa lembut.

Setelah minum segelas sampanye, Yves mengambil segelas lagi sambil bertanya, "Isabel, kesehatanmu nampaknya tidak terlalu baik. Apakah kamu bersedia memberitahuku masalahnya? Mungkin aku bisa membantumu."

Isabel menatap Yves secara hati-hati, seperti ingin membaca apa niat sesungguhnya pria itu. Setelah beberapa saat, Isabel berkata pelan. "Saya tidak memiliki penyakit bawaan, hanya saja saya terpapar gas beracun. Gas beracun ini akan terus mengikis kekebalan tubuh yang akan membuat orang terus sakit-sakitan sampai akhirnya mati."

Setelah mendengar itu, Yves tiba-tiba melebarkan matanya. Isabel Maru, gas beracun... Tidak heran dia merasa sangat familiar dengan nama wanita itu, nampaknya wanita yang dia temui adalah Doctor Poison!

Seorang dokter peneliti bioweapon Jerman yang ditemui oleh calon istrinya, Wonder Woman di masa depan. Sial, ternyata dia telah berjabat tangan dengan wanita yang telah terpapar racun, bukankah dia juga akan ikut keraucunan?

Sungguh, wanita ini sangat berbahaya!

"Bisakah anda memberi tahu saya gejala serta formula gas beracun tersebut? Saya mungkin dapat mencoba menyelesaikannya." Yves bertanya dengan rasa ingin tahu.

Isabel teridam sejenak, "Ikuti aku." Dia membawa Yves ke sofa yang ada di sisi aula. Setelah itu dia mengeluarkan selembar kertas putih dari dalam pakaiannya.

Yves menerima kertas putih tersebut, kemudian dia melihatnya dengan rasa ingin tahu. Formula itu sangat rumit serta penuh dengan kombinasi-kombinasi angka. Jika orang biasa melihatnya, mereka pasti akan merobek dan membuangnya ke tempat sampah.

Angka-angka serta font padat itu membuat kepala langsung mati rasa.

Di sisi lain Isabel duduk diam sambil memperhatikan. Dia tidak terburu-buru, jika Yves bisa menemukan obatnya, maka akan bagus, jika tidak, maka biarlah. Toh dia juga telah terbiasa hidup di ambang hidup dan mati.

Yves menggaruk kepalanya dari waktu ke waktu, lalu meminta beberapa lembar kosong ke seorang pelayan yang kebetulan lewat.

Mencorat-coret kertas kosong tersebut, Yves perlahan membentuk formula baru. Semuanya telah terlintas di kepalanya, formula yang awalnya terlihat seperti coret-coretan sekarang menjadi lebih kompleks.

Untuk orang lain mungkin pemecahan masalah ini akan memubuat mereka sakit kepala, tapi bagi Yves, pemecahan ini seperti mencoba bermain teka-teki yang menyenangkan.

Semisal formulanya gagal, ya tidak ada yang perlu di sesali. Jika dia berhasil, maka hal ini akan membuktikan bahwa pemikirannya benar. Jika dia gagal, bukan berarti dia yang akan mati.

Di aula, ada beberapa orang yang melihat ke arah Yves dan Isabel dari waktu ke waktu. Ada jejak keraguan dan penasaran. Bagaimanapun, seorang wanita yang mengenakan topeng aneh dapat menarik perhatian orang-orang.

Ada juga pria yang sibuk menulis sesuatu di atas kertas, apakah mereka berdua benar-benar datang ke sini untuk menghadiri perjamuan?

-----

David, dinis pedro jeremy, youyou7; thank you for your generosity!

-----

read chapter 184 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77