webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
226 Chs

Bab 70

Sambil memijat pelipisnya, Yves kembali ke rumah. Keempat anak kecil itu bersenang-senang, mereka bermain petak umpet, poker, dll.

Persahabatan masa kecil adalah hal yang paling mengesankan. Bahkan Lex Botak mulai menggunakan otak kecilnya untuk menghitung kartu, dia bersiap untuk menipu saudari-saudarinya!

Saat Lex melihat tatapan curiga Souline, dia langsung menunduk ketakutan.

Lex, Lena, Souline dan Raven memiliki coretan di wajah mereka. Tapi mereka tidak marah, justru bahagia. Tapi yang paling bahagia adalah Raven. Tidak hanya memiliki makanan, tempat tidur, tapi dia juga memiliki teman yang tidak mendeskriminasinya.

Bahkan Bibi-bibi yang ada di rumah ini bersikap sangat lembut kepadanya, seperti ibunya sendiri. Selain itu mereka membelikan pakaian untuknya sore ini, dia merasa sangat senang tinggal di rumah ini!

"Wow, kakak Yves sudah kembali!"

"Big Bro Yves!"

"Yves, selamat datang kembali."

Begitu Yves memasuki pintu, dia menerima sambutan dari semua orang, terutama sambutan dari istri-istrinya yang cantik. Umm, perasaan ini sangat bagus.

"Hei, adik-adik kecil. Kalian terlihat sedang bersenang-senang. Lain kali aku akan mencoba membuatkan kalian mainan baru." Yves berkata sambil tersenyum.

"Oke, bantu ibu-ibu kalian di dapur, kita akan makan bersama. Aku akan mandi dulu."

Keempat adik-adik kecil itu berhenti bermain lalu berbondong-bondong masuk ke dapur.

Bibi Sarah duduk di sofa menonton, air mata bahagia mengalir dari sudut matanya. Inilah yang dia inginkan, perasaan hangat dari keluarga yang ramah.

Kapan dia akan melahirkan anak Yves yang cantik? Sarah mengelus perutnya yang sedikit membuncit. Ada kehidupan kecil yang sedang tumbuh di dalam perutnya, dia berharap anaknya akan menjadi anak yang tumbuh dengan kuat!

Mandi air hangat, makan sup ikan, steak dan kentang goreng yang lezat, semua hal ini terasa sangat enak.

Setelah makan malam yang lezat, tidak lupa Yves mengunjungi kamar Bibi Barra untuk menghangatkan diri.

Di pagi harinya, Yves pergi ke universitas untuk menghadiri kelas, tidak lupa dia memesan beberapa buku pelajaran sekolah dasar untuk Raven. Dia akan membiarkan Bibi Sarah yang lembut mengajarkan pengetahuan dasar kepada Raven.

Yves tidak ingin membuat Raven menjadi vas, akan lebih baik menjadikan gadis itu sebagai sekretaris pribadinya.

Keesokan harinya, Professor Jennifer muncul di lab dengan eskpresi mengerut, tapi dia nampak terlihat sedikit lega akan sesuatu.

Yves memperhatikan perubahan ini, "Professor, apakah ada sesuatu yang mengganggumu?"

Jennifer menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa, saya bertemu teman lama kemarin, kita mengobrol sebentar."

"Ngomong-ngomong Yves, menurutmu aku ini orang yang seperti apa?" Jennifer bertanya.

Yves menyentuh dagunya sambil berjalan mengitari Jennifer, dia terlihat sangat serius.

Beberapa saat kemudian dia berkata, "Apakah anda ingin mendengar kebenaran atau kebohongan?"

"Tentu saja kebenaran!" Jennifer merasa sedikit tergelitik, dia merasa tertarik akan jawaban yang diberikan siswaya yang luar biasa itu.

"Anda sangat cantik, pintar, dan umm... Karismatik?"

Jennifer mengerutkan kening.

"Sebenarnya aku jelek, bodoh dan egois, kan?" Jennifer berkata sedikit marah.

Yves tertawa sambil menepuk bagian tertentu dari pinggang professor cantik itu, dia merasakan elastisitas yang luar biasa untuk sesaat.

Menggelengkan kepalanya, Yves berkata, "Tidak, kamu salah. Sebenarnya kamu benar-benar cantik, sangat menawan, dan sangat pintar!"

"Anda dapat menarik perhatian laki-laki *cough* pintar seperti saya, selain itu anda juga perduli dengan orang lain."

Pujian demi pujian itu membuat Jennifer sangat senang. Tapi tak lama kemudian dia berteriak dengan marah, "Dasar bajingan! Dimana kamu meletakkan tanganmu! Cepat lepaskan dan segeralah kembali melakukan penelitianmu!"

Melihat Yves dengan patuh berjalan ke meja percobaan, Jennifer merasa puas dalam hati. Tanpa sadar dia mulai bermain dengan rambut silvernya.

Membuat secangkir teh untuk dirinya sendiri, Jennifer duduk di sofa sambil melihat perkembangan Yves.

Yves mulai sibuk mengutak-atik motherboard komputer yang baru saja dia rakit kemarin. Berbeda dengan Mac generasi pertama, komputer ini akan menggunakan teknologi yang lebih canggih.

Meskipun beberapa suku cadang tidak ada di pasaran, tapi dia bisa membuatnya sendiri. Semua bahan yang dibutuhkan tersedia, meski begitu papan sirkuit agak sulit untuk di otak-atik. Dia juga membutuhkan mesin dan alat-alat profesional untuk membuat hal ini bekerja.

Melihat apa yang sedang dilakukan oleh muridnya, Jennifer merasa sedikit bingung. Mesin apa itu? Berbentu persegi dan juga aneh.

Pada era ini, jika Yves ingin mengembangkan industri komputer, maka dia harus menjelajahinya secara perlahan.

Setelah World War 2, komputer akan secara perlahan menyebar, dan sejumlah pakar komputer akan bermunculan. Baru setelah hal-hal itu muncul, maka kode perangkat lunak akan meroket.

Seebelum munculnya LCD, dioda pemancar cahaya akan menggantikan TV hitam-putih yang ada di pasaran saat ini. Tapi penggunaan dioda itu akan mengkonsumsi daya yang sangat besar, selain itu pikselnya tidak terlalu tinggi.

Bahkan masa pakainya pun tergolong cepat. Tapi perlu di ingat, di era ini, TV berwarna akan mengguncang seluruh pasar!

TV berwarna ini akan menjadi titik penjualan paten. Memikirkan hal ini, Yves sekali lagi jatuh ke dalam imajinasi penuh uangnya.

Menyusun dioda bewarna satu per satu, Yves menggunakan tang berujung runcing untuk meluruskan beberapa bagian dengan rapi. Jika dia membuat sedikit kesalahan, maka layar akan menjadi buram dan tidak bisa digunakan.

-----

baca bab lanjutan di:

patréon.com/mizuki77

Halloween discount (16%) sampai November 1 - 11:59 pm PST