webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
226 Chs

Bab 60

Suasana perjamuan tampaknya telah di dorong ke klimaks, banyak orang berkumpul di sekitar Howard, Thomas dan istrinya demi mendapat kerjamasama baterai baru itu.

Baterai Lithium baru saja diluncurkan, meskipun Wayne Enterpirses telah mengambil alih hak produk itu, tapi rencana bisnis terkait masih dalam proses penyusunan.

Pesta malam ini diadakan hanya untuk menunjukkan produk serta mengiklankannya.

Tentang AK-47, Stark Industries telah bekerja lembur dalam pemrosesan pesanan senjata api itu dari berbagai negara di seluruh dunia.

Amerika serikat tidak mengizinkan senjata yang kuat beredar di negara, tapi bagi Jerman, Prancis dan Uni Soviet. Amerika tidak bisa menjegah Howard untuk bertransaksi dengan mereka, toh Amerika masih bukan negara Adi Daya terkuat di era ini.

Selain itu Kongres maupun Senator tidak akan mencoba mencegah orang kapitalis mereka sendiri. Berkat pembuatan senjata itu, banyak orang-orang menganggur dipekerjakan!

Baik agen Soviet maupun agen dari negara lain telah memperhatikan gerak-gerik Yves, seorang pendesain senjata yang jenius.

Jika bukan karena ingin uang cepat, Yves mungkin tidak akan menciptakan senjata itu. Tapi hei, berkat ini dia berhasil masuk ke sekolah ternama dan juga mengenal orang-orang hebat. Di masa depan dia mungkin dapat ikut andil dalam proyek Super Soldier Serum!

Segala sesuatu memiliki sisi baik dan buruk. Meskipun Yves telah menghasilkan banyak uang berkat senjata itu, tapi dia sekarang menjadi sasaran musuh Captain America yang asli, yaitu Red Skull Schmidt!

***

Ophelia melihat ke sekelilingnya secara diam-diam dengan mata jahat, berkedip beberapa kali.

Meletakkan tangannya di bahu pria itu, bibir merah cerinya mengucap kata-kata rahasia. "..."

Setelah itu Ophelia menunggu jawaban pria itu dengan perasaan cemas.

Dilihat dari data yang dia dapat, kontak Yves dengan Gangster tertentu tidak dapat disembunyikan, dibawah penyelidikan agen profesional, tentunya beberapa hubungan Yves dengan seseorang penting dapat dilacak.

Selain itu, dalam pembantaian Gang Balistic, Gangster yang dipekerjakan oleh Yves semuanya mengenakan masker berlogo Gurita Besar.

Pakaian dan tindakan mereka sangat mencerminkan Hydra!

"Tumbuhkan dua kepala..." Ucap Yves singkat.

Ophelia menggigit bibirnya, bernapas pelan dia berbisik tepat di telinga Yves layaknya seorang kekasih.

"Hehe, tampan, kamu ternyata memang anggota organisasi Hydra~"

Yves mengerutkan kening, memang benar bantuan Hydra dapat memberinya manfaat, tapi sejujurnya dia tidak ingin terlalu terlibat dengan mereka.

Semisal dia bekerja sama dengan mereka, dan dia ditangkap setelah ahkir Perang Dunia Dua, sebagai ilmuan top, dia tidak akan langsung dibunuh, seperti halnya Dr. Zola.

Yves berkata tenang, "Aku bukan seseorang dari Hydra, aku hanya kebetulan bekerja sama dengan mereka."

"Sebenarnya untuk siapa kamu bekerja, dan di faksi mana?" Ophelia sedikit skeptis, dia tidak mempercayai perkataan Yves. Hanya anggota setia yang mengetahui kode rahasia seperti itu.

Kata-kata itu ada untuk menguji dan menyapa satu sama lain, tidak sembarangan orang dapat mengetahuinya.

"Aku dari faksi timur, ngomong-ngomong tempat ini bukanlah tempat yang tepat untuk membicarakan hal ini. Ayo keluar dulu." Ophelia berkata sambil mendekatkan tubuhnya.

Yves dengan murah hati memeluk pinggang ramping gadis itu, "Baiklah, pimpin jalan."

Saat tubuhnya disentuh oleh pria itu, bulu-bulu halus di tubuh Ophelia seketika berdiri, layaknya kucing yang marah dan ketakutan. Ophelia berusaha keras untuk menekan niat membunuh yang muncul dari dalam hatinya.

Bersandar pada lengan Yves, Ophelia berjalan secara mekanis.

Saat keduanya meninggalkan tempat perjamuan, tidak ada yang terlalu memperhatikan mereka, toh normal untuk pergi. Mungkin mereka ingin pergi ke toilet atau memiliki urusan lain yang ingin di diskusikan.

Selain itu mungkin saja pria dan wanita itu ingin melakukan sesuatu, siapa tahu...

Ophelia membawa Yves keluar dari gedung Wayne, masuk ke dalam mobil Yves, dia memerintahkan pria itu untuk menancap gas dan pergi berbelok kiri dan kanan di jalan tertentu. Setelah sampai di suatu tempat, dia menyuruhnya berhenti.

Mereka berdua masuk ke dalam apartemen, apartemen itu sangat rapi, nampaknya baru saja dibersihkan.

Setelah masuk, Ophelia langsung menghela nafas lega, setelah memastikan tidak ada orang yang mengikuti, dia membuatkan Yves secangkir teh.

"Organisasi hydra memiliki cabang yang tidak terhitung jumlahnya, faksi terbesar dibagi menjadi tiga faksi utama. Tiga faksi itu dimpimpin oleh Schmidt, Baron Strucker dan Kraken. Kraken adalah orang yang memperkerjakanku."

"Diluar tiga faksi itu hanyalah faksi kecil." Ophelia dengan tenang menjelaskan situasi dasar Hydra sambil duduk tegak di kursi empuk dengan tangan di pahanya.

Dilihat dari postur duduknya saja sudah jelas bahwa wanita itu telah siap siaga, dia siap menyerang lawan kapanmu diperlukan.

Di sisi lain Yves berbeda, dia duduk rileks tanpa ada niatan untuk melawan atau mempertahankan dirinya.

"Sejujurnya aku tidak perduli siapa kamu, sekarang kamu adalam situasi yang sangat berbahaya. Banyak sekali orang telah menatapmu, mungkin saja akan ada orang yang tiba-tiba datang dan menculikmu. Bahkan mungkin ingin membunuh anda."

"Senjata yang kamu ciptakan membuktikan kemampuanmu, tapi hal ini juga yang akan membawamu ke dalam bencana." Ophelia berkata denagn ekspresi serius, seolah-olah ingin mengintimidasi lawan. Meski begitu dia tetap mengatakan informasi yang nyata.

Yves bersandar dengan malas di sofa, meraih cankir teh itu, memutarnya dengan pelan, kemudian dia menyesapnya.

Ternyata rasanya tidak buruk.

"Aku tahu, toh hal ini akan datang cepat atau lambat. Aku sudah memperkirakannya dari awal."

"Bagaimanapun aku adalah kunang-kunang yang bersinar terang di malam yang gelap, tidak perduli bagaimana aku bersembunyi, orang-orang akan tetap menemukanku. Aku sudah terbiasa." Dengan ekspresi serius yang dibuat-buat, Yves bersikap seperti orang yang narsis.

Suasana yang serius tiba-tiba berubah menjadi lelucon karena perkataan dan sikap Yves!

Mendengar jawaban pria itu, Ophelia dibuat hampir kehabisan napas! Apakah pria itu idiot?

-----

read chapter 145 on;

patréon.com/mizuki77