Yves berkata santai, "Oke, masukkan pria itu ke dalam Gang, buat dia sebagai anggota paling bawah. Sebagai pesuruh juga tidak masalah, jangan berikan dia terlalu banyak sumber daya, tapi jangan buat dia sengsara secara terus-terusan. Berikan hal-hal yang manis jika dibutuhkan."
Awalnya Carlos agak enggan untuk menerima Leonel, toh tidak ada yang ingin bekerja sama dengan musuhnya sendiri.
Tapi saat mendengar kalimat akhir Bossnya, Carlos sekali lagi bahagia, dia menjilat bibirnya. Tidak perlu dipikirkan lagi, nasib pria itu tidak akan pernah bersinar, dia akan selalu menjadi seorang babu!
"Tidak masalah, Boss! Saya akan segera mengaturnya."
Lionel yang menunggu di luar merasa sedikit ketakutan. Dia takut bahwa dirinya akan dipukuli sampai mati oleh Carlos, tapi di sisi lain ada juga pemikiran bahwa dia akan diterima di Gang hebat nomor tiga di seluruh Brooklyn!
Tapi dia masih meragukan hal itu, lagi pula dia telah menipu Carlos. Dia tahu bahwa Carlos berdarah dingin, mungkin dia akan memukulinya dengan brutal!
Lionel terus menunggu sambil didampingi dengan dua pria kekar. Awalnya dia ingin melarikan diri, tapi saat melihat otot-otot kedua pria itu, Leonel hanya bisa menelan ludah.
Waktu tunggu adalah waktu yang paling sulit baginya, terutama di saat ketika dia akan menerima kematian!
Akhirnya, ketika Lionel hampir pingsan, Carlos keluar dengan topeng yang telah dikenakan.
"Kamu sampah, jika seseorang tidak menganggapmu berguna, aku pasti sudah menembak kepalamu sekarang."
"Bawa kami ke tempat tinggalmu. Bajingan, kamu adalah anggota Geng Carlos kami sekarang. Tapi ingat, kamu hanya anggota tingkat rendah!"
"Jangan membuat masalah denganku atau anggota gengku, jika tidak, aku akan menembakmu." Setiap kata-kata yang terucap dari mulut Carlos, kata-kata itu penuh dengan caci makian.
Carlos yang sebelumnya jarang berkata kasar sekarang mmengumpat tanpa henti. Bisa dilihat bahwa kebenciannya dengan Lionel telah berakar dalam!
Lionel yang awalnya menungu kematiannya terkejut, ternyata dia diterima di Geng Carlos! Buru-buru dia berdiri dan ingin memeluk kaki Carlos.
Tapi Carlos segera menendang pria itu, Carlos tidak ingin bau busuk pria itu menempel kepadanya!
Bahkan seseorang yang tumbuh di daerah kumuh tidak tahan, apalagi Yves?
Untungnya topeng Yves telah disemprot dengan parfum lemon, setidaknya dia masih bisa menghiraukan bau badan pria glandangan itu.
Pada akhirnya, Yves, Carlos serta dua orang anggota bertubuh kekar mengikuti Lionel ke daerah pemukiman yang kumuh. Mereka berbelok ke kiri dan kanan melewati lorong gelap.
Akhirnya mereka sampai di gedung tiga lantai rusak yang hampir saja runtuh.
Awalnya orang-orang Carlos berpikir bahwa Lionel akan pergi ke lantai tiga. Tapi ternyata pria itu berjalan ke arah pintu yang penuh dengan puing-puing. (Tempat terburuk.)
Bau busuk tercium sangat kuat, apakah orang-orang yang tinggal di gedung itu tidak pernah membersihkan sampah-sampah mereka?
Pintu rumah Lionel terbuka, didalamnya ada ruang bawah tanah yang gelap, di dinding ada lampu kecil yang terus berkedip dari waktu ke waktu. Lampu itu seperti akan mati kapan saja.
Yves mengerutkan kening, lingkungan hidup menentukan pertumbuhan karakter. Tidak semua orang dilahirkan jahat, masa kecil yang tragislah yang menyebabkan mereka menjadi jahat.
Seperti Doctor Doom, Magneto dan Lex. Mereka semua adalah penjahat yang sangat kuat, tapi semuanya jahat karena pengalaman masa kecil yang mereka alami.
Untuk dapat membuat mereka sebagai bawahan yang berguna, pertama-tama Yves perlu memulai dari masa kanak-kanak mereka. Selain itu dia perlu mendapat hal terpenting dari orang-orang itu!
Di dalam kamar, seorang wanita terbaring di tempat tidur, dia terlihat sangat lemah. Di sampingnya, ada dua anak kecil yang menangis.
Meskipun ruangan itu sangat gelap, tapi Yves masih dapat melihat cahaya berkilau dari mata kedua anak itu. Mata mereka menunjukkan kehidupan yang sangat keras.
Melihat keluarganya, Lionel langsung marah, "Bajingan! Apa yang kamu lakukan? Apakah kamu tidak melihat ada tamu yang datang! Kamu tiga orang tidak berguna!"
"Aku bekerja keras setiap hari, tapi kalian bermalas-malasan seperti ini." Lionel berteriak marah, dia bahkan memukuli kedua anak itu dengan tangannya.
"Cough!" Wanita itu ingin berbicara, tapi dia tidak bisa, setiap kata yang keluar dari mulutnya hanyalah batuk menyakitkan.
Kedua anak itu hanya bisa menundukkan kepalanya, tapi ada kilatan kebencian di mata mereka.
Lex berdiri di depan adik perempuannya untuk melindungi pemukulan ayah mereka.
Melihat kesempatan besar ini, Yves langsung berbicara.
"Cukup, bajingan! Mereka hanya anak-anak!"
"Kamu begitu kejam dengan anak-anakmu sendiri, bagaimana kamu akan berguna di dalam Gang!" Yves menendang pria tak berguna itu. Setelah itu dia berbalik dan menatap kedua anak kecil, Lex dan saudara perempuannya, Lena!
Untuk seorang wanita yang berbaring di kasur itu, seharusnya dia adalah ibu Lex dan Lena, tapi siapa namanya?
Hal itu tidak penting, Yves juga tidak keberatan untuk membantunya, toh dia masih membutuhkan seorang pengasuh lain!
Tapi sebelum itu, dia perlu menyembuhkan wanita itu dulu, buat dia pergi ke rumah sakit.
Yves memutuskan untuk menggunakan skema licik. Caranya sangat mudah, bawa ibu dan dua anak itu, rawat dan bergaul dengan mereka secara perlahan. Cara ini pasti akan membuahkan hasil!
Selain itu gadis kecil Lena juga sangat lucu.
Yves berjalan perlahan ke arah wanita itu. Tapi dia langsung dihentikan oleh pria kecil tertentu.
"Berhenti, dia ibuku, kamua tidak boleh menyetuhnya!"
Meskipun Lex botak masih sangat muda, yang mana baru berusia lima sampai enam tahun. Dia tahu bagaimana memperlakukan ibunya dengan baik, dia tidak segan-segan melindungi ibunya.
Yves yang melihat tindakan pria kecil itu langsung mengulurkan tangannya, menunjukkan bahwa dia tidak memiliki niatan buruk kepada keluarganya.
"Maaf, nak. Ayahmu kalah judi, dia kehilangan banyak uang. Dan sekarang Ibumu harus bekerja untukku untuk dapat melunasi hutang ayahmu."
"Kamu dan adikmu juga bisa ikut dengannya, mungkin anda juga bisa mendapat makanan sehari-hari."
"Sekarang menepilah dulu, aku harus membawa ibumu ke rumah sakit untuk perawatan cepat."
"Tapi..." Lex merasa bingung.
Yves langsung melanjutkan, "Tenang saja, aku sendiri yang akan membayar uang perawatannya. Apakah kamu ingin melihat ibumu meninggal?"
Bocah kecil itu merenungkan perkataan Yves, segera dia menjawab, "Maaf pak, tolong selamatkan ibuku!"
"Aku... Aku... Tolong selamatkan aku dan adikku juga!"
"Benar, tolong selamatkan kami juga, pak!" Suara gadis kecil terdengar, gadis kecil dengan wajah kotor yang sebelumnya tetap diam berbicara dengan mata berair.
"Oke, sekarang mari pergi ke rumah sakit dulu, kalian berdua juga butuh makanan."
"Kalian bisa memanggilku kakak." Yves menunjukkan senyum bahagia. Hey, dia mencari bawahan kuat untuk membuat hidupnya lebih tenang dan indah!