webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
226 Chs

Bab 44

Masuk ke mobil yang telah dimodifikasi, mobil itu telah ditambahkan nitrogen. Kecepatannya dapat ditingkatkan secara singkat menjadi seratus kilometer per jam. Rata-rata mobil yang ada di jaman ini hanya memiliki kecepatan enam puluh kilo meter per jam.

Di era ini, sudah banyak jalan beton yang mulus, mobil bisa melaju sangat lancar di atasnya.

Amerika serikat menghasilkan banyak uang dari perang dunia pertama, pemerintah menghabiskan sebagian besar dananya untuk membangun negaranya sendiri. Pada dasarnya, hampir setiap desa memiliki jalan yang telah di cor.

Ada pepatah lama, "Jika ingin negara anda kaya, maka bangun jalannya dulu!" Dengan jalanan yang baik, sangat mudah untuk mengirim segala persediaan. Jalan yang bagus dapat meningkatkan kualitas banyak industri.

Saat mengendarai mobil butut ini, Yves merasa iri akan perasaan terbang di langit secara bebas. Apa yang paling keren tentang Iron Man? Tentu saja terbang bebas di udara!

Yang paling menyenangkan kedua adalah mengalahkan orang-orang jahat, tapi kunci utamanya adalah bisa terbang. Suatu hari Yves pasti akan bisa menyaingi pria itu!

Sebelumnya dia pernah mengatakan bahwa akan memakan waktu dua hari untuk pergi dari MIT ke Brooklyn karena shuttle bus. Bahkan mobil juga akan sangat lambat, tapi lebih ekonomis.

Tapi jika Yves mengemudi sendiri, maka semua akan berbeda. Dia mampu kembali ke rumah lamanya hanya dalam waktu lima jam! Jika dia tidak dibatasi oleh mobil butut ini, maka dia bisa datang dengan lebih cepat.

Kembali ke rumah, tidak ada seorang pun di sana. Yves memutuskan untuk pergi ke pintu sebelah. Ketika dia masuk, dia melihat temannya, Olly, duduk di sofa sambil menatap ke arah langit-langit. Sedangkan Souline menangis di pelukan ibunya.

"Kakak Yves, anda kembali!"

"Ya, aku telah kembali, adik kecil. Souline, jangan menangis, kakak membawakanmu banyak makanam enak. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah membantu ibumu membuat makan siang yang lezat untuk kakak laki-lakimu, ok?" Yves menghibur adik perempuan kecilnya itu sambil memeluknya.

"Bibi Barra, jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Ada aku di sini!" Yves juga memeluk Bibi Barra yang menangis, dia bahkan merasakan sosoknya yang bergelembung.

Melihat temannya memeluk ibunya, Olly tidak bereaksi seperti biasanya, matanya kosong, seakan-akan jiwanya telah dicabut oleh malaikat.

Yves menghela nafas, dia berjalan mendekat ke arah temannya.

*Pa!*

Tamparan langsung mengenai wajah pria itu. Olly menggelengkan kepalanya sedikit, tapi dia tetap tidak merespon, seolah-olah telah tenggelam dalam kesedihan dari kematihan ayahnya.

"Kamu benar-benar tidak pantas menjadi anak Brad, jika kamu terus seperti ini. Apa gunanya bersedih hati? Apakah si pembunuh akan dihukum hanya dengan kesedihanmu? Tidak! Hanya dengan usaha, kita dapat menangkap sang pembunuh sialan itu!" Yves berteriak keras.

Dia ingin menyemangati temannya, tapi di sisi lain dia juga marah karena kesedihan temannya.

Jika Yves yang mengalami hal ini, maka dia akan menyerang pembunuh itu terlepas dari hidupnya sendiri. Dia akan langung membalas dendam!

Membalas keburukan dengan kebaikan? Maaf, Yves bukan pria terhormat, dia juga tidak sebaik itu.

Orang-orang kudus mungkin dapat melakukannya, menghiklaskan segala sesuatu tanpa mencoba membalas dendam, sperti tidak ada yang terjadi pada kehidupan mereka.

Tapi Yves adalah orang awam, belum lagi rasa sakit sepertini ini tidak bisa direndam begitu saja. Selain itu misi yang telah dia janjikan kepada Yves asli juga masih ada, dia harus menemukan siapa pembunuh kedua orang tuanya.

Meskipun jiwanya telah menggantikan jiwa Yves yang asli, tapi janji adalah janji. Dia tidak bisa begitu saja mengingkari janji!

"Tapi... Mereka sangat kuat, selain itu memiliki hubungan yang hebat di daerah perkotaan. Kakak Sera mengatakan bahwa jika aku tidak mampu menangkap mereka, maka akan ada korban lain yang akan mendapatkan imbas." Jawab Olly dengan perasaan marah dan sedih, wajahnya telah berubah merah. Dia terlihat sangat menyedihkan, pilar keluarganya telah mati, semua kepercayaannya telah runtuh.

"Haha, apakah kamu pikir kita akan menyerahkan hal ini kepada orang lain? Kita akan melakukannya sendiri, jika kamu ingin membalas dendam, maka ambil senjatamu, dan pergi mengumpulkan intelijen denganku."

"Ngomong-ngomgong, aku akan melatihmu, jangan pergi ke militer terlebih dahulu. Selain itu jangan menangis! Aku tidak ingin punya teman pengecut, kamu terlihat sangat menyebalkan." Yves berkata mencibir sambil membuat ekspresi jijik yang dibuat-buat.

Dan benar saja, Olly langsung mengambil pistol dengan marah, dia berkata kejam, "Huh! Kalau begitu ayo, siapa yang takut? Untuk membalaskan dendam ayahku, aku tidak akan takut dengan siapa-pun!"

"Sial, kamu memang menyebalkan, Yves. Tapi, terima kasih." Olly tiba-tiba meninju dada temannya, hal ini menujukkan persahabatan baik mereka!

"Che, tidak perlu berterima kasih, kita adalah teman. Nah, karena kamu sangat bersemangat, maka ikutlah denganku."

"Aku perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi, aku akan memberi anda senjata. Lebih baik membuat persiapan yang matang terlebih dahulu." Yves mengeluarkan senjatanya sambil tersenyum. Hanya dengan memegang senjata dingin ini, dia dapat menemukan rasa aman di era yang kacau balau ini.

Olly tiba-tiba bertanya, "Yves, pernahkah kamu berpikir untuk membalaskan dendam ayah dan ibumu juga?"

Yves berhenti sejenak, lalu menoleh dengan senyum lebar, "Tentu saja! Aku sudah berjanji pada diriku sendiri. Ini adalah tanggung jawab serta kewajibanku sebagai seorang anak!"

Olly menepuk bahu Yves, "Kamu memang pria yang baik, aku akan mendukungmu!"

Keduanya datang ke markas Geng Carlos.

Sejak Geng Carlos memulai bisnis makanan cepat saji di jalanan kota Brooklyn, makanan ringan berkualitas tinggi serta murah dengan cepat mendapatkan pelanggan tetap.

Makanan ringan, ekonomis dan lezat menggoda semua orang. Para pembeli tidak perlu memasak sendiri, cukup pesan dan mereka akan dimasakkan oleh koki berpengalaman. Selain itu harganya lebih murah dari pada hamburger!

Setelah sebulan perkembangan, ditambah dengan bimbingan tertulis dari Yves. Carlos telah merekrut anggota dalam jumlah besar, sedangkan anggota inti Geng, hanya orang-orang terpilih yang akan diberikan AK-47.

Sejauh ini tidak ada yang menjual senjata sekuat itu di New York, bahkan jika senjata itu ada di pasar gelap, pasti harganya sangat tinggi!

Daerah yang dikelola Carlos menjadi sangat hidup, ekonomi meningkat pesat, bahkan para bajingan dan hooligan itu berperilaku lebih baik.

Deretan bilik di belakang telah diubah menjadi kantor besar, bakan Yves perlu diperiksa terlebih dahulu sebelum dia diijinkan masuk.

Meskipun dia bisa memberi tahu mereka bahwa dia adalah orang yang memperkerjakan Carlos, tapi Yves tidak berencana mengatakan hal itu. Dia tidak ingin mengungkapkan identitasnya sama sekali.

Paling efektif untuk bersembunyi di kegelapan, yang terbaik adalah menyerahkan pekerjaan kotor kepada orang-orang ini. Lagi pula, mereka semua adalah 'profesional'!

"Tuan Yves, angin apa yang membuatmu datang ke sini? Silah duduk, silahkan duduk!"

Carlos yang melihat bossnya masuk buru-buru berdiri sambil menyambutnya.

Semakin dia masuk ke dalam bisnis, semakin tahu potensi apa yang dimiliki pekerjaannya saat ini serta pemikiran tuan muda itu. Semua perkembangan bisnis ada dalam harapan Eddie!

Sayang sekali Bossnya tidak ingin mencampur adukkan pekerjaan 'khusus' lain, jika tidak, pasti mereka sudah menguasai dunia bawah New York!

Tentunya Yves tahu apa yang dipikirkan oleh Carlos. Dia tidak cukup bodoh, apa gunanya menjadi kaya jika dirinya ditargetkan oleh militer, polisi, serta pemerintah amerika? Dia tidak ingin berlarian ke setiap desa, kota atau berpindah-pindah tempat sepanjang waktu demi menghindari pemukulan mereka!

Selain itu, masih ada banyak wanita cantik di luar sana yang menunggunya! Jika dia seorang buron, terus bagaimana bisa dia menikmati waktunya dengan istri-istri masa depannya?

"Baiklah, kamu melakukan pekerjaanmu dengan baik. Apakah kamu tahu geng yang bentrok dengan polisi baru-baru ini? Katakan secara spesifik!"

Tidak perlu sapaan yang sopan atau formal. Toh Carlos adalah bawahannya, tidak perlu membuang ludah panjang lebar, cukup katakan apa yang dia inginkan.