webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
226 Chs

Bab 211

"Oke, Winnifred, kalau begitu saya akan pergi dulu." Yves mengangguk dan ingin berpamitan pergi, sekarang sudah sangat larut dan besok dia perlu bekerja.

"Hari sudah malam dan saya khawatir jalanan tidak terlalu aman. Anda dapat menginap di rumah saya selama satu malam dan anda dapat berangkat besok." Winnifred memberi saran dengan nada lembut.

Mendengar hal ini, Yves mulai bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang sedang dipikirkan oleh Winnifred saat ini? Apakah benar hanya sekedar menginap? Atau... umm... dia ingin mengisyaratkan sesuatu?

"Apakah tidak apa-apa? Saya takut hal ini akan merepotkan anda."

"Tentu saja tidak, saya tidak akan berani menerima tamu yang menginap jika sendirian. Tapi karena ada Steve dan Bucky, saya merasa sedikit aman. Lagi pula mereka adalah teman serta orang yang mengidolakan anda." Winnifred berkata dengan nada licik, jelas memimpin jalan sambil berbicara.

Melihat sosok anggun Winnifred, Yves mulai merasa gundah. Apakah dia harus menerkam atau tidak? Ini adalah pertanyaan yang sulit.

Winnifred menunjuk ke sebuah kamar, "Ini adalah kamar yang dapat Anda tinggali. Selimut dan tempat tidurnya masih baru, saya juga membersihkannya secara teratur."

"Meskipun Steve sering menginap, tapi dia tidak pernah menggunakan kamar ini. Dia lebih memilih untuk tidur bersama Bucky, hehe, mereka adalah teman yang sangat lekat."

"Winnifred, kamu bilang Bucky sangat menyukai sains, tapi dia memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Apakah dia sudah bergabung dengan militer?" Yves bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Ya, dia telah bergabung dengan ketentaraan, dan posisinya juga cukup bagus di sana. Anak itu sangat senang menjadi seorang tentara, dia juga ingin menjaga Steve dari para pembully itu. Sungguh anak yang keras kepala." Winnifred menjawab pelan sambil bersandar di dinding. Wajahnya yang cantik telah dipenui oleh rona merah setelah meminum anggur.

"Winnifred, apakah kamu kenal dengan Bibi Sarah?" Yves mengajukan pertanyaan lain. Tapi seketika dia sadar dan merasa bodoh. Steve dan Bucky telah bersama sejak kecil, tentu saja Winnifred pasti mengenal Sarah!

"Hehe, Yves, kamu memang pria yang sangat menarik. Tentu saja kita saling kenal, mengapa? Apakah dia tidak pernah menyebutku saat bekerja?" Winnifred tersenyum manis.

"Yah, saya lebih sering berada di laboratorium, dan ketika pulang, Bibi Sarah tidak pernah membicarkan tentang keluarganya. Jadi wajar jika saya tidak tahu." Yves menjawab dengan jujur. Setelah kembali dari laboratorium, Bibi Sarah memang tidak pernah berbicara tentang keluarga atau orang yang dia kenal, kenapa? Karena Yves dan Sarah akan 'tidur' lebih awal.

Melihat Winnifred yang telah mabuk, Yves menjadi lebih tergoda. Ada sesuatu tentang wanita dewasa yang membuatnya sangat tepikat, yaitu aura serta kecantikan mereka...

"Yves, tidurlah lebih awal, dan terima kasih atas kuenya hari ini. Saya sudah lama sekali tidak sebahagia ini." Suara Winnifred menjadi sangat lembut, dia bahkan tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

"Sama-sama, Winnifred. Omong-omong, apakah anda sudah mencoba mencari kekasih lain setelah ayah Bucky meninggal?" Yves tidak tahu mengapa dia bertanya pertanyaan yang lancang seperti ini, mungkin karena pengaruh alkohol.

"Aku tidak ingin menyakiti perasaannya, dan aku sendiri juga mampu bertahan tanpa pendamping." Winnifred menggelengkan kepalanya.

"Aku dengar pacarmu adalah gurumu sendiri, apakah kamu tidak keberatan dengan wanita yang lebih tua darimu?"

Yves menggelengkan kepalanya, "Tidak, menurut saya wanita yang lebih tua jauh lebih baik dari wanita muda, mereka lebih pengertian dan juga dapat merawat keluarga."

"Saya menghabiskan banyak waktu di dalam laboratorium, baik itu melakukan eksperimen maupun membaca buku. Wanita dewasa akan tahu dan pengertian tentang pekerjaan saya, sedangkan wanita muda lebih condong ke romantisme, mereka membutuhkan pendamping setiap hari dan selalu mengejar kegembiraan."

"Mungkin ada wanita muda pengertian di luar sana, tapi saya belum pernah bertemu dengan mereka." Terkadang Yves bisa menjadi sangat sibuk dalam pekerjaannya, dan terkadang dia tidak dapat meluangkan waktu untuk romantisme yang kekanak-kanakan.

"Pfft!" Winnifred tiba-tiba tertawa. Entah apa yang sedang dia pikirkan, yang jelas dia terlihat sangat cantik ketika tersenyum.

"Aku benar-benar bingung akan apa yang ada di kepalamu, Yves. Baiklah, segeralah tidur, dan selamat malam." Winnifred tersenyum lalu berjalan pergi.

Memandang sosok cantik itu, Yves hanya dapat tersenyum sendiri. Alih-alih pergi tidur, dia membuka Portal dan muncul di sudut tersembunyi untuk melanjutkan karir pencuriannya.

Dia perlu menyusun formula acak Super Solder yang telah diciptakan oleh Abraham, pak tua itu membuat pekerjaannya menjadi sangat sulit. Tapi kejeniusan Abraham memang patut dipuji.

Saat sibuk menyalin proyek Abraham, Yves tiba-tiba teringat wajah merona Winnifred.

Dengan cepat, Yves menyalin catatan itu lalu memasukkannya ke dalam ruang penyimpanan. Di ruang penyimpanan itu juga ada mayat Jenderal Iblis yang telah ditempatkan di sudut.

Sejauh ini dia masih belum menelitinya. Tidak perlu terburu-buru, karena kesempatan akan selalu ada.

Setelah membuka Portal, Yves kembali ke rumah Bucky. Awalnya dia ingin tidur, tapi tiba-tiba dia memikirkan sesuatu lalu meninggalkan kamarnya.

Berjalan pelan di koridor, Yves datang ke kamar Winnifred. Saat baru saja ingin membuka pintu, dia mendengar suara.

"Yves?"

"Um, ini aku." Yves menjadi agak malu karena ditangkap secara basah di tempat.

"Apakah ada yang salah?" Suaranya yang indah tidak terdengar marah sama sekali, malahan ada sentuhan rasa kegembiraan. Benar, nadanya terdengar sedikit gembira, aneh sekali.

"Aku tidak bisa tidur, bisakah kita mengobrol?" Bahkan dengan kecerdasannya, Yves tidak tahu mengapa dia mengatakan hal bodoh ini.

Ruangan menjadi sangat sunyi, beberapa saat kemudian suara Winnifred terdengar, "Masuklah."

Yves sama sekali tidak dapat mempercayai hal ini. Apakah wanita itu benar-benar setuju?!

Ketika pintu kamar terbuka, tiba-tiba sosok lembut melompat ke pelukannya. Sosok itu memiliki aroma wanita dewasa yang harum.

"Ssst~ Jangan bicara lagi. Aku telah mendengar dari Sarah bahwa kamu adalah bajingan. Hehe, kamu memang sangat berani."

"Jika Steve tahu, kamu pasti akan dipukuli olehnya." Kata Winnifred dengan nada menggoda.

Mendengar hal ini, Yves akhirnya sadar bahwa Bibi Sarah telah menceritakan segalanya kepada Winnifred!

"Kamu tahu ini sejak awal?"

"Hehe, tentu saja. Sarah dan aku adalah teman dekat. Dia tidak akan menceritakan hal ini kepada Steve, tapi dia pasti akan bercerita padaku."

"Apakah Bucky akan memukuliku juga jika dia tahu apa yang akan kita lakukan?"

"Bagaimana kalau kamu mencari tahunya sendiri?" Winnifred segera menarik Yves ke dalam kamar, tak lupa dia menutup pintu kamarnya dengan rapat.