webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
Not enough ratings
240 Chs

Bab 183

Jet kuno ini membutuhkan waktu enam jam penuh untuk mencapai Latveria, dan sebagian waktu itu dihabiskan untuk mengisi bahan bakar di Bandara Berlin.

Ketika mendarat di Berlin, Yves hanya menunggu di dalam pesawat ketika bahan bakar sedang diisi. Adapun peperangan yang sedang terjadi di Jerman, dia tidak terlalu tertarik untuk berpartisipasi.

Ketika sampai di bandara Doomsport, Yves mengambil langkah pertamanya di Latveria dengan rasa keingin tahuan.

Sebuah negara yang selalu dikatakan sebagai negara fiksi ini ternyata benar-benar ada. Tak ayal keingintahuan Yves mulai meroket.

Bandara ini menampung banyak sekali pesawat, tapi kebanyakan hanyalah pesawat sipil yang terlihat sangat kuno.

Di sepanjang jalan, Yves menjumpai beberapa warga sipil dengan wajah kusut.

Menghadapi perang selama bertahun-tahun, serta kelaparan yang melanda. Mereka semua hampir putus asa dengan kehidupan mereka.

Yves yang melihat hal ini merasa sedikit iba, tapi beginilah dunia, terkadang adil dan juga tidak adil.

Adapun untuk Ophelia dan Sinthea, sebagai pembunuh, mereka tidak terlalu perduli dengan warga-warga sipil yang sengsara itu. Tapi jika Bibi Sarah menemani Yves dalam perjalanan ini, maka dia akan menjadi sangat setimental.

Di luar bandara, telah ada seseorang yang menunggu kedatangan tamu spesialnya. Pria itu memiliki tubuh berotot yang kuat, bahkan di musim dingin seperti ini, dia hanya mengenakan pakaian tipis.

Ketika Yves mendekat, pria berotot itu menyambut dengan lembut. "Anda pasti Dr. Yves, tuanku Baron Strucker telah menunggu anda."

"Saya adalah pendamping perjalanan anda."

"Ophelia, selamat datang kembali di rumah. Ayah ingin kamu segera kembali."

Ophelia tidak membalas, tapi melihat ke arah suami kecilnya. Benar saja, detik berikutnya Yves langsung memeluk pinggang ramping Ophelia.

"Maaf, Ophelia adalah wanitaku. Kamu? Apa hubunganmu dengan Strucker?" Tanya Yves.

Mendengar balasan Yves, pria itu tidak marah, tapi merasa lebih tertarik. Akan jauh lebih baik jika bajingan seperti itu bisa berurusan dengan pak tua bangka.

"Dia adalah ayahku. Maaf, Dr. Yves, semua yang dikatakan oleh pemimpin perlu kita sampaikan."

"Ophelia harus segera pergi menemui pemimpin. Saya menyarankan anda untuk tidak terlibat dalam masalah ini, lagi pula masih ada banyak wanita sepertinya di luar." Pria itu tersenyum.

Yves mengeluarkan pistol lalu menembakkannya ke dinding rumah. Suara ledakan besar terdengar, dinding yang terkena peluru itu langsung hancur!

Kekuatan pistol kecil itu ternyata beberapa kali lebih besar dari senjata yang beredar di pasaran! Hal ini sulit dipercaya!

"Hmph, katakan hal-hal itu sekali lagi, lain kali peluru ini akan bersarang di tubuhmu."

"Segera pimpin jalan, aku ingin menemui pak tua itu."

Mengabaikan staf Hydra yang gugup, Yves pura-pura tak perduli lalu mengantongi pistol magnetnya.

Setelah itu, Yves memeluk pinggang Ophelia dan Sinthea seperti orang kaya cabul. Sungguh penyamaran yang sempurna!

Cough, sepertinya tidak perlu berpura-pura, toh dirinya benar-benar cabul, kan?

Mendengar ancaman lawan, pria itu tidak marah, malah dia merasa senang. Dia harap Yves dapat segera membunuh Strucker.

"Hehe, sesuai keinginan anda, Dr. Yves."

Melambaikan tangannya, detik berikutnya semua anak buahnya menurunkan senjata mereka.

Yves masuk ke dalam mobil khusus dengan kedua istrinya di pelukannya. Adapun untuk lima gadis pramugari, mereka telah berganti pakaian dengan seragam tempur ketat. Seluruh tumbuh mereka ditutupi, kecuali mata mereka.

Para bodyguard cantik itu tidak ikut masuk ke dalam mobil, mereka mengikuti boss mereka menggunakan skateboard listrik bertenaga baterai.

Berdiri di atasnya, skateboard itu bergerak secara otomatis. Kecepatannya mampu menembus tiga puluh kilometer per jam, tentu saja, jika ditambah dengan tenaga manusia, kecepatan itu dapat lebih dipercepat.

Putra Strucker yang ikut mendampingi Yves membeku ketika melihat alat aneh itu. Apakah alat itu teknologi terbaru? Sangat mencolok!

Setelah melaju selama setengah jam, mobil akhirnya sampai di sebuah rumah tua mewah yang mana merupakan satu-satunya bangunan yang layak di seluruh kota.

Di gerbang depan, prajurit Hydra dengan pelindung tubuh serta AK-47 terlihat berjaga.

Di pakaian mereka, terdapat logo Hydra besar yang garang. Siapa-pun yang tahu logo itu, pasti mereka tidak akan berani macam-macam dengan mereka.

Yves yang sihirnya telah mengalami peningkatan, dapat merasakan tiga penembak jitu yang telah mengarahkan moncong senjata mereka tepat ke arahnya dari kejauhan.

Satu di puncak gedung kiri, dan lainnya di sebelah kanan.

Yves menghiraukan mereka. Jujur saja, penembak jitu itu tidak akan dapat melukai dirinya. Jika dia mau, dia dapat membunuh mereka bahkan sebelum mereka dapat berkedip!

Masuk ke dalam rumah, Yves langsung merasakan hawa dingin yang tak nyaman.

Dia merasakan energi hitam berkeliaran di sekitar rumah. Ophelia dan Sinthea yang sensitif juga langsung merasakan ke-abnormalan ini.

"Sinthea, kamu tetaplah di sini besama mereka. Ophelia, ikut dengaku." Yves memberi perintah.

Dengan satu pikiran, Dimensional Pocket langsung terbuka. Senapan magnetik langsung muncul di dari dalam ransel Sinthea tanpa diketahui oleh lawan.

Selain senapan magnet, ada jua beberapa granat dengan daya ledak tinggi serta satu set seragam tempur yang telah disesuaikan untuk menahan peluru dari senapan ber kaliber besar!

Mempersiapkan pertempuran yang akan datang, Yves tetap merasa tak nyaman tinggal di rumah ini. Rumah ini penuh dengan energi suram. Meskipun rumah ini disinari dengan lampu, tapi energi kegelapan itu jauh lebih kuat.

Pasti ada sesuatu yang aneh di dalam rumah ini, kan?