webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
226 Chs

Bab 169

"Mungkin kamu berpikir salah tentangku, sebelumnya aku memang tidak memiliki pilihan lain, tapi sekarang aku hanya ingin menjadi selir Yves!"

"Aku tidak akan pernah menghianatinya, dan kamu tidak akan melihat hari esok karena ingin berhianat kepadanya! Pergilah ke neraka!" Sinthea tidak akan mentolerir ancaman yang diarahkan kepada dirinya maupun kekasihnya.

Saat dirinya ingin menarik pelatuk, tiba-tiba wanita itu berteriak.

"Tunggu, dengarkan aku dulu!"

"Ada apa, penghianat?" Sinthea mengernyit.

"Sungguh tidak sabaran." Ophelia mendengus sambil tetap menyandarkan punggungnya di sofa. Walaupun di depannya terdapat pistol magnet yang dapat membuatnya menjadi potongan daging, tapi hal ini tidak menakuti dirinya sama sekali.

"Aku hanya ingin mengetes kesetiaanmu saja. Seperti kamu, sebelumnya aku memang tidak memiliki pilihan dan aku sangat memerlukan Yves dalam masalahku untuk menghabisi Strucker."

"Tapi pria itu selalu membuatku terkejut dengan hal-hal baru yang dia bawa. Perlahan aku mulai jatuh cinta kepadanya. Mulai dari kekuatan, kecerdasan, dan hal-hal lain, dia sangat cocok akan pria yang aku idam-idamkan!"

Ophelia akhirnya memberikan penjelasannya. Sebelumnya dia memang ingin mengetes Sinthea, jika wanita itu yang mencoba berkhianat, maka dirinyalah yang akan membunuhnya.

"Bersenang hatilah karena kamu membuat keputusan yang benar, jika tidak, mekanisme yang telah aku tanam di belakangmu akan melubangi tubuhmu." Ophelia tersenyum sambil menunjuk ke arah pistol yang telah disembunyikan dengan baik di dalam dinding. Pistol itu memiliki mekanisme menembak ketika benang yang terhubung dengannya ditarik.

Mendengar perkataan saingannya, Sinthea mendengus marah. Melemparkan pistol magnetnya ke atas meja, Sinthea duduk di atas sofa sambil menyilangkan kakinya.

"Sesuai namamu, kamu memang wanita yang sangat licik. Jadi, katakan apa maumu yang sebenarnya." Kata Sinthea dengan tak sabaran.

Ophelia terlihat lebih santai. Mengeluarkan sebotol anggur merah dari lemari anggur yang ada di sebelahnya, dia menuangkan dua gelas untuk dirinya dan Sinthea.

"Yah, suamiku adalah pria yang sangat cerdas dan juga terorganisir. Walaupun dia agak cabul dan suka menjalin hubungan dengan banyak sekali wanita, tapi aku tidak terlalu perduli."

"Dan aku tahu bahwa kamu memiliki pendapat yang sama denganku."

mendengar perkataan itu, Sinthea merasa gatal. Berbagi pria yang dia suka dengan banyak sekali wanita bukanlah hal yang dia sukai. Hanya saja dia tidak mampu menangani pria itu sendirian, jadi dia tidak memiliki pilihan lain.

"Hmph, apa gunanya bagimu mengatakan hal itu? Jika hanya itu saja yang ingin kamu katakan, maka kita akhiri pertemuan ini. Jangan buang waktuku yang berharga."

"Oh, kamu memang wanita yang tidak sabaran. Aku hanya ingin memastikan bahwa kamu adalah wanita yang setia, itu saja."

"Bagi siapapun yang tidak setia kepadanya, akan aku pastikan bahwa orang itu akan mati di tanganku!" Seperti ular viper, mata Ophelia memancarkan cahaya dingin yang mematikan.

"Tidak perlu memikirkan hal itu terlalu dalam, aku yakin akan pilihannya. Segera katakan intinya, waktuku sangat berharga." Sinthea menepuk meja.

"Oke, biar aku katakan secara langsung. Yves bertujuan untuk menjadikan kita sebagai pemimpin faksi milik Strucker setelah kita merebutnya, adapun untuk tujuan apa itu, hal itu tidaklah penting."

"Semenjak dia menunjukkan kekuatan sihirnya kepada kita, aku yakin bahwa dia memiliki rencana yang hebat." Kata Ophelia.

"Selain itu aku juga yakin bahwa Strucker, orang yang akan kita lawan memiliki kekuatan tertentu. Terutama dalam bidang sihir."

"Pria tua itu menjalin hubungan dengan wanita yang sangat tergila-gila dengan sihir hitam. Jika dulu, saya tidak akan percaya dengan hal-hal tahayul seperti itu, tapi sekarang berbeda."

"Yang perlu kita lakukan tak lain menyiapkan diri kita dengan lebih baik."

Sebagai bos faksi yang sangat kuat, pasti Strucker memiliki kartu di balik lengannya. Tapi kartu seperti apa itu, Ophelia sendiri tidak begitu tahu, yang bisa dia lakukan sekarang hanya menerka-nerkanya saja.

Dia tahu bahwa Strucker hampir mencapai usia tujuh puluh tahun, tapi dia masih terlihat cukup muda serta memiliki tubuh yang sangat bugar. Pasti hal ini memiliki hubungan tertentu dengan kekasih misteriusnya itu, kan?

Sinthea menjadi lebih serius ketika mendengar itu. "Ya, aku pernah mendengar hal itu sebelumnya. Dari tiga faksi utama, hanya faksi yang dipegang oleh Strucker-lah yang paling misterius."

"Baru-baru ini Scmidth juga mencari semacam kekuatan yang tidak diketahui. Jelas sekali kekuatan yang tidak berhubungan dengan sains, lebih seperti sihir."

Tebakan Sinthea memang benar. Sebelumnya Schmith telah membaca buku tua yang menyatakan bahwa kekuatan tertentu memang benar adanya. Setelah berhubungan dengan Strucker, Scmidth dibuat yakin bahwa kekuatan supernatural memang ada, dan dia sangat menginginkannya!

"Jadi, apa pendapatmu tentang hal ini?" Tanya Ophelia.

"Hmph, meskipun aku tidak tahu banyak tentang sihir, tapi aku tahu bahwa istri Strucker tidak memiliki reputasi yang baik."

"Wanita itu selalu melakukan ritual aneh untuk mendapatkan kekuatan. Suami kita melarang kita menggunakan metode itu, karena itu adalah sihir hitam."

Meskipun dirinya haus akan kekuatan, tapi dia tidak bodoh. Sihir hitam memang lebih cepat dicapai, tapi konsekuensi serta harga yang harus dia bayar sangat besar. Selain perlu menandatangani kontrak dengan iblis, pengorbanan baik itu nyawa manusia, hewan dan hal-hal aneh lain diperlukan. Penyihir itu juga harus merelakan jiwanya ketika dia mati, yang mana tidak akan pernah Sinthea lakukan.

Walaupun Ophelia tidak tertarik melakukan ritual untuk mendapat sihir hitam, tapi dia masih tertarik dengan sihir-sihir semacam itu.

Dikatakan bahwa sihir hitam dapat membuat pengguna menjadi abadi. Sebagai wanita, bagaimana mungkin dia tidak ingin keabadian?

"Hehe, aku akan memberi tahu suami kita nanti." Ophelia mengangguk sambil tertawa kecil.

"Selain itu kita perlu menghembangkan Geng kita dengan lebih baik, hasilkan uang, serta perluas kekuatan kita. Uang itu akan diperlukan untuk membeli susu bubuk anak-anak kita di masa depan."

Kalimat terakhir wanita itu jelas sekali melenceng! Tapi memikirkan hal ini, Sinthea dibuat tersipu. Saudari-saudarinya telah mengandung anak Yves, dan dia tentu tak ingin kalah.

"Hmph, tanpa kau beri tahu aku akan melakukannya sendiri."

-----

read chapter 274 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77