webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
226 Chs

Bab 149

Di dimensi gelap yang jauh, Dormamu yang tubuhnya terbuat dari energi meraung dengan marah. "Si Ancient-One sialan! Sorcerer Sureme sialan! Time Stone sialan!"

Dormamu yang menghadapi Ancient-One merasakan pusing kepala. Setiap kali dia meluncurkan serangan, serangan itu tidak akan terlalu berpengaruh karena Ancient-One memiliki Time Stone untuk mengembalikan waktu!

Jika dirinya tidak dapat membunuh Ancient-One lebih cepat, maka bajingan tua yang ada di Asgard akan segera meliriknya. Menghadapi dua musuh kuat itu membuatnya sedikit tidak tahan.

"Dormamu, jika kamu bisa menghentikan Ancient-One, invasi kita akan berhasil." Iblis tinggi bertanduk dengan api yang menyelimuti tubuhnya berkata. Iblis itu tak lain adalah Mephisto, Iblis tertua dari tiga penguasa Dimensi Neraka!

"Kami telah mengirim banyak sekali elit iblis, dan kita nampaknya akan berhasil... tapi Ancient-One itu tiba-tiba kembali!"

"Hmph, kegagalan ini murni karenamu, Dormamu." Iblis berotot lainnya juga menimpali. Iblis itu terlihat sangat berotot, ada juga tato aneh di sekujur tubuhnya. Melihatnya saja sudah dapat membuat bulu kuduk berdiri, sudah pasti bukan Iblis yang baik...

Dari kedua Iblis itu, ada satu lagi Iblis lainnya. Iblis itu terlihat lebih kurus dari dua iblis sebelumnya. Tapi hanya dengan beridiri diam, ruang di sekitarnya samar-samar beriak tak karuan. Kekuatannya tentu saja tidak dapat diremehkan.

Ketiga Iblis itu tak lain adalah ketika penguasa Dimensi Neraka! Ketiganya bersaudara, dan mereka sama-sama menguasai Dimensi Neraka.

*Swoosh!*

Tiba-tiba serangan energi muncul. Bahkan Mephisto yang terkenal kuat menghindari serangan itu. Tak lama kemudian raungan marah Dormamu terdengar.

"Berani-beraninya kalian bertiga mempertanyakan Dormamu, penguasa tertinggi Dimensi Gelap ini!? Apakah kalian bertiga ingin mati?"

Mephisto menjawab, "Dormamu, sudah cukup! Jika kamu tidak mau bekerja sama, maka kita bisa menyudahi perjanjian ini!"

"Kamu dapat menghadapi Darkseid sendirian. Seperti yang telah aku ketahui, Dimensi Gelapmu memiliki barang-barang yang sedang mereka cari."

Mendengar perkataan Mephisto. Dormamu tidak takut sama sekali. Darkseid? Dia bisa menghadapinya sendiri.

Alasan mengapa dia tidak dapat melawan Ancient-One tak lain karena wanita itu menggunakan cara yang kotor!

"Tidak perlu mengancamku. Kamu sendiri harus menghawatirkan dewa tua dari gunung Olympus itu." Dormamu membalas dengan mengejek.

Semakin besar kekuatan seseorang, semakin banyak musuh mereka!

"Mari akhiri pertemuan kali ini, kita akan terus bekerja sama. Jika anda ingin mengambil alih bumi, anda harus menyingkirkan wanita tua itu terlebih dahulu."

"Mengingat Asgard dan Olympus sedang bersih tengang sekarang, kita bisa memanfaatkan hal ini. Kita harus menghancurkan planet-planet lemah ini terlebih dahulu." Setelah selesai berbicara, Mephisto membuka portal lalu pergi.

Setelah ketiga Iblis itu pergi, Dimensi Gelap menjadi sunyi sekali lagi.

***

Kembali ke Bumi. Meskipun berhasil menutup celah Dimensi Neraka, nyatanya masih ada banyak Iblis yang berhasil masuk dan berkeliaran di bumi. Divisi Sihir mulai memburu Iblis-Iblis tersebut.

Di Kamar-Taj yang jauh, Ancient-one membuka matanya. Setelah melawan Dormamu, dia merasa sangat lelah. Berkat memanfaatkan energi dari Dimensi Gelap, dia berhasil mempertahankan hidupnya.

Meskipun hal ini memberinya umur yang panjang, tapi perasaan tak enak dan bersalah selalu dia rasakan.

Murid-murid Kamar-Taj datang dan pergi, ada yang keluar dari Kamar-Taj setelah menyelesaikan pembelajaran mereka, ada juga yang menetap untuk memperdalam studi mereka.

Konfrontasi kekuatan supernatrual yang terjadi tak lama ini tidak terlalu mempengaruhi kehidupan orang-orang di dunia.

Third Reich juga mulai mengangkut sejumlah besar material ke garis depan, di saat yang bersamaan, mereka memperoleh otorisasi kendaraan off-road dan mencoba semaksimal mungkin untuk memproduksi lebih banyak kendaraan tersebut.

Setelah tentara dan resource berhasil terkumpul, Third Reich siap untuk melibas seluruh Eropa dalam satu gerakan!

Prancis dan Inggirs juga secara aktif mengganti peralatan-peralatan perang mereka.

Awan gelap peperangan mulai menjulang, plot Captain America pun tak lagi jauh di depan mata.

Kembali ke Yves. Setelah selesai mempelajari Alkimia, Yves memutuskan untuk kembali ke MIT.

Adapun Ophelia dan Sinthea, mereka tetap tinggal di kastil untuk melanjutkan pembelajaran mereka. Dengan Sindella di sana, dia dapat mengajari kedua wanita itu pengetahuan yang dia miliki sambil mengobrol sesekali.

Kembali ke Universitas, Yves melihat sosok Bibi Sarah dengan perut buncit yang saat ini berjemur di balkon lantai dua.

Wanita itu mengeluarkan pakaian bayi dari waktu ke waktu sambil tersenyum bahagia. Ketika Sarah melihat suaminya kembali, senyum cerah semakin terlihat di wajahnya.

"Yves, selamat datang kembali. Apakah kamu ingin makan? Aku akan membuatkannya untukmu."

Yves langsung menggelengkan kepalanya. Sudah cukup lama sejak terakhir kali dia pulang. Ketika melihat Sarah dengan perut buncit yang besar itu, perasaan tak percaya langsung menghantam Yves.

Apakah dia akan benar-benar menjadi seorang ayah? Hmm, entah mengapa dia merasa sedikit gugup. Tapi ketika memikirkan bahwa ibu Steve sedang mengandung anaknya, hal ini membuat Yves merasa luar biasa. Ahem, Yves berharap Steve tidak akan marah, hehe~

-----

read chapter 250 on;

patréon.com/mizuki77