webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
226 Chs

Bab 146

"Batuk, pokoknya kalian harus istirahat dulu supaya tetap sehat. Besok aku akan mengajarimu prinsip-prinsip dasar Sihir."

"Belajarlah dengan giat karena sihir adalah hal yang sangat sulit untuk dipelajari!" Yves tersenyum.

Bibi Santana dengan cepat menyiapkan makanan; burger, steak goreng, sup sayur, buah, dan minum-minuman!

Peralatan makan terbang di duara, taplak meja mulai tersebar, lalu makanan disajikan di atas meja makan secara otomatis tanpa ada orang yang menggerakannya!

Ophelia dan Sinthea yang melihat keajaiban ini tentu saja terkejut. Keterkejutan serta rasa iri mulai muncul dalam hati mereka.

Tidak hanya dapat membantu dalam pertempuran, sihir juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari!

Pekerjaan rumah adalah hal yang paling membosankan bagi kedua wanita itu, tapi dengan sihir, hidup mereka akan menjadi lebih dipermudah!

Di sisi lain, ketika Yves melihat adegan ini, dia hanya bisa merenung. Semakin dia tahu sihir, semakin dia tahu bahwa sihir yang terlihat sepele seperti itu sebenarnya tidak mudah dilakukan.

Hanya mereka yang memiliki penguasaan sihir tingkat tinggi yang dapat melakukannya, jika tidak, sudah pasti makanan itu akan terjatuh dan piring akan pecah.

Setelah menyiapkan semua makanan yang dibutuhkan tuannya, Santana tetap berdiri di samping sambil menunggu dengan hormat.

Dari dalam kastil, muncul sapu terbang dengan wanita cantik yang menungganginya. Turun dari atas sapu terbang itu, Sindella berjalan dengan sepatu hak tingginya sambil menggendong bayi kecil yang manis.

"Ini adalah anakku, namanya Zatanna." Sindella menunjukkan bayinya sambil mengelus pipi bayi tersebut.

Ini adalah pertama kalinya Yves melihat penyihir paling berbakat yang legendaris, Zatanna! Yah, walaupun levelnya tidak sampai planet buster, tapi bisa dikatakan cukup berbakat.

Ada banyak wanita kuat di dunia, tapi hanya sedikit Pahlawan wanita yang patut dihormati. Wonder Woman, dan Zatanna adalah salah satunya.

Menggendong bayi lucu itu, Yves memandang Zatanna kecil yang tidur di dalam pelukannya. Meskipun masih kecil, Zatanna sudah terlihat mirip seperti ibunya. Di masa depan, dia telah ditakdirkan untuk menjadi wanita yang sangat cantik!

Setelah puas menggendong Zatanna, Yves menyerahkannya ke Bibi Santana untuk dirawat. Santana yang sebelumnya tidak terlalu berekspresi langsung tersenyum dan menggoda bayi itu dengan gembira.

***

"Pertama-tama, sihir adalah hal yang sangat serius. Ketika anda ingin mempelajari sihir, anda perlu melupakan pengetahuan ilmiah yang telah kalian pelajari."

"Sihir memiliki hukum sihir sendiri, jika anda menggunakan sains untuk memahami sihir ini, maka anda akan merasa sakit kepala." Yves berkata kepada kedua istrinya.

"Jadi begitu. Baiklah, aku bisa menerimanya. Jadi, dari mana kita harus mempelajari sihir ini?" Ophelia mengedipkan matanya. Dia pernah mendengar tentang Mutant, tapi sihir adalah hal yang baru baginya.

Di organisasi Hydra, dia tahu bahwa ada beberapa orang yang memiliki kekuatan super, kebanyakan dari mereka membangunkan kekuatan itu ketika mereka berada di usia muda.

"Kita akan memulai dari membaca buku terlebih dahulu. Kalian perlu membaca pengetahuan sihir dasar terlebih dahulu sebelum mempelajari sihir yang sesungguhnya."

"Rasakan alam sekitar dan buat hati anda selalu tenang. Setelah mengetahui semua itu, anda dapat mencoba berlatih sihir." Yves terlihat sangat serius.

Ketenangan hati serta kepekaan terhadap energi alam adalah kunci utama untuk mempelajari sihir.

"Yves benar. Kita telah berhubungan dengan sihir sejak masih sangat muda, umur tersebut membuat kita lebih mudah menerima hal-hal baru." Sindella menimpali sambil mengangguk. Dia senang untuk berbagi ilmu sihirnya dengan dua saudara perempuan tersebut.

"Mengapa?" Sinthea bertanya dengan bingung.

"Sederhana saja, karena dari sudut pandang ilmiah, pasti ada sebab dan akibat. Untuk menyalakan api, anda harus memiliki korek, kompor gas, atau alat-alat lain. Dan api tersebut akan padam ketika bahan bakar mereka habis."

"Tapi sihir berbeda, sihir tidak mematuhi apa yang disebut dengan hukum kekekalan energi. Seperti ini." Yves menjentikkan jarinya. Seketika bola api kecil muncul dari udara kosong.

Intensitas suhu bola api yang menyengat itu membuat Sinthea dan Ophelia merasakan panas dan tusukan di kulit mereka. Perasaan ini tidaklah palsu, itu adalah sihir yang nyata!

Yves mengambil tusuk sate lalu memanggangnya di atas bola api. Tak lama kemudian, bau harum menyebar. Jika sihir itu adalah palsu, maka tidak mungkin terlihat begitu realistis!

-----

read chapter 250 on;

patréon.com/mizuki77