Ketika Dana melihat dua saingan cinta muncul lagi, di benar-benar marah, dia langsung membuat kepala Yves benjol!
Sangat menyebalkan, pria ini berani memprovokasi banyak sekali wanita! Jika dia tidak mencintai Yves secara mendalam, dia pasti akan langsung meninggalkan pria sialan ini.
"Hehe, dua adik perempuan, selamat datang. Silahkan duduk." Dana menyapa kedua wanita itu seperti seorang nyonya besar. Samar-samar dia mengisyaratkan kepada mereka bahwa dirinyalah yang memiliki keputusan tertinggi di rumah tangga ini.
Ophelia dan Sinthea mengerutkan kening, tapi mereka tidak banyak bicaraa. Sejujurnya, jika Yves tidak meminta mereka datang untuk merayakan natal bersama hari ini, mereka tidak akan repot datang.
Bibi Sarah mengangguk sambil menyapa kedua wanita baru itu dengan sopan, dia tidak terlalu perduli dengan dua wanita baru itu, yang dia perdulikan sekarang adalah melahirkan anak Yves yang dia kandung. Karena anaknya, Steve telah dewasa dan memiliki mimpinya sendiri untuk dikejar, secara otomatis Sarah tidak akan terlalu khawatir dengan Steve.
Menjelang akhir tahun, bahkan Eropa yang diselimuti oleh kabut peperangan masih memiliki waktu relaksasi yang menyenangkan.
***
Di dalam laboratorium, Eddie mengambil benda seperti batu bata berwarna hitam, tapi batu bata itu dipenuhi oleh sirkuit kompleks, elektromagnet, kapasisor, dioda, baterai, dan lain-lain.
Mengambil tang listrik, Yves mencelupkannya ke dalam damar untuk melakukan penyolderan di sirkuit tersebut. Langkah terakhir adalah memasang tutup batu bata hitam itu agar terlihat lebih bagus.
Batu bata hitam itu bukan ponsel, melainkan Walkie-Talkie yang paling primitif!
Walkie-Talkie primitif ini memiliki kekurangan, yaitu distorsi suara, penggunaan jarak pendek dan juga penetrasi frekuensi yang buruk. Tapi hal ini tetaplah Walkie-Talkie pertama di dunia, yang mana akan menjadi sejarah paling penting!
Dengan munculnya Walkie-Talkie ini, kita dapat membayangkan sebuah ponsel yang dapat dibawa dengan mudah dan nyaman yang akan muncul di masa depan.
Setelah menyelesaikan ciptaan barunya, Yves berjalan keluar sambil membawa Walkie-Talkie baru tersebut. Meskipun hari ini merupakan Hari Natal, pekerjaan harus tetap berjalan.
Di halaman rumah, halaman yang sebelumnya hijau telah berubah menjadi seputih salju. Selain itu tidak ada banyak orang yang terlihat berjalan-jalan di lingkungan kampus.
Saat Yves kembali ke rumah, para wanita sedang mengobrol hangat. Bahkan wanita seperti Ophelia dan Sinthea yang tidak memiliki masa kecil yang baik mau ikut mengobrol dengan Sarah.
Yves yang telah mengenakan pakaian Santa kembali dengan sekantong hadiah besar! Dia mulai membagikan hadiah-hadiah itu ke semua orang di rumah dengan tawa khas Santa yang di palsukan.
Yang pertama menerima hadiah adalah gadis kecil manis, Souline, yang semakin hari semakin cantik seperti mutiara hitam!
"Souline, selamat Natal!" Souline dengan senang hati menerima hadiah itu lalu membuka kemasannya yang halus.
"Terima kasih, kakak Yves! Cuu~" Souline mencium pipi Yves sebagai balasan atas kebaikan pria itu.
"Raven, semakin hari kamu menjadi semakin cantik, haha. Di masa depan, jangan sampai tertipu oleh laki-laki lain. Ini, ambilah, hadiah untukmu!" Yves menggoda Raven dengan tawa senang, kemudian menyerahkan hadiahnya kepada Raven.
Selama tinggal di keluarga Yves, Raven menjadi lebih cantik, dia tidak lagi terlihat kurus, selain itu dia juga memiliki banyak teman untuk bermain!
Raven menjadi sangat senang, dia menerima hadiah Yves lalu memberikan balasannya. "Terima kasih, kakak Yves! Cuu~" Souline dan Raven menawarkan hadiah yang sama, setelah Raven mencium pipi Yves, dia langsung berlari pergi dengan wajah merona.
"Lex, selamat Natal!" Mengambil hadiah lain dari dalam kantung, Yves memberikannya kepada Lex Luthor.
Lex dengan senang hati menerima hadiah tersebut. Dia tahu hubungan antara ibunya dengan Yves, dan dia sangat berterima kasih kepada Yves karena telah memberikan kehidupan yang baik kepada keluarganya. "Terima kasih, kakak Yves!"
Pemberian hadiah itu terus berlangsung, Lena, dan Ruth mendapatkan hadiah mereka sendiri. Saat Ruth diberi hadiah, dia terkejut karena dirinya juga mendapatkan hal-hal yang baik dari Yves. Dia menguapkan rasa terimakasihnya kemudian dengan senang hati membuka hadiah tersebut.
Dan sekarang adalah hadiah untuk para istri-istri Yves. Mulai dari Bibi Sarah, Bibi Barra, Bibi Leticia, dan juga Bibi Edie. Lalu ada Dana, Kakak Sera, Ophelia dan Sinteha!
"Um, nampaknya semua hadiah telah diberikan." Yves tersenyum. Tapi anehnya Yves merasakan rasa pembunuhan dari arah tertentu.
Karena tidak mau menggoda lagi, dia langsung buru-buru mengeluarkan hadiah dari dalam kantong dan memberikannya kepada Jennifer, professor cantiknya. Perlahan-lahan, aura gelap itu menghilang.
Ketiak para wanita itu membuka hadiah mereka, mereka terkejut ketika menemukan bahwa hadiah setiap orang adalah kalung berlian yang terlihat sanat mahal!
Yves yang melihat semuanya telah membuka hadiah masih-masih, dia berkata "Apakah semua orang puas dengan hadiah yang aku berikan? Haha, aku membeli hal-hal ini dari kekayaan bersihku!"
"Tapi hadiah hanyalah hal-hal kecil, aku berharap kita semua dapat hidup bahagia bersama sebagai keluarga serta menerima kesehatan untuk semua orang!"
Ophelia dan Sinthea merasakan mata mereka sedikit berair, mereka tidak pernah merasakan kehangatan rumah semenjak mereka masih kecil, jadi hal ini entah mengapa menyentuh hati mereka.
Mereka berdua tumbuh dalam ketakutan dan kebencian. Merasakan air mata keluar dari mata mereka membuat mereka berdua merasa jengkel, tapi kenapa hal ini terasa begitu hangat?
Keluarga besar Yves menghabiskan malam Natal dengan bahagia, kehangatan kekeluargaan ini bahkan mampu membuat sang femme fatales menjadi emosional. Setidaknya mereka mulai membuka hati mereka untuk Yves, mulai sekarang ikatan antara mereka berdua secara resmi didirikan!
-----
read chapter 205 on;
patréon.com/mizuki77