webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
226 Chs

Bab 105

Setelah Klaus memberi perintah, para prajurit membawa wanita bernama Edie dan gadis kecil itu ke dalam ruangan.

"Tidak! Tidak!" Erik, yang berusia hampir sepuluh tahun di cegah oleh tentara Nazi, dia merasa tak berdaya ketika melihat ibu dan saudara perempuannya di bawa pergi.

"Woo~ Tolong, tolong jangan sakiti anakku!" Sebagai seorang ibu, dia menangis dan tak ingin anaknya di celakakan.

Adegan ini mungkin sangat mengharukan, tapi semua orang yang ada di ruangan tersebut adalah orang-orang terlatih yang sudah terbiasa dengan pembunuhan. Jangankan berkedip, mereka tidak merasakan rasa kasihan sama sekali.

Sinthea merasa penasaran akan apa yang telah dipertukarkan oleh Yves. Orang itu selalu bertindak secara tak terduga, pasti ada rencana tertentu yang telah dia rencanakan.

Klaus berjalan mendekat ke Erik, "Namamu Erik? Aku tahu kamu menyembunyikan sesuatu, tunjukkan padaku kemampuanmu. Jika tidak ibu dan saudara perempuanmu akan mati!"

"Prajurit, bidik wanita dan gadis itu!" Klaus berteriak.

Erik bingung dan tidak tahu kemampuan apa yang di maksud oleh pria mengerikan itu. Dia hanya bisa menatap kosong ke Klaus, berharap pria itu dapat menjelaskannya dengan jelas.

Klaus hanya mencibir dan membalikkan badanya. Yang dia butuhkan adalah Mutan yang cakap, bukan anak yang perlu diurus!

Di dalam ruangan terdengar suara teriakan ketakuan dari seorang wanita, siapa pun yang dihadapkan dengan senjata mematikan pasti akan merasa takut!

Secercah cahaya melintas di mata Dr. Zola, apakah tes ini akan merujuk ke kekuatan super tersembunyi? Apakah kekuatan yang dicari-cari oleh Schmidt?

"Klaus, cepatlah, kamu terlalu lambat." Zola merasa tidak sabaran.

"Tembak!" Klaus melambaikan tangannya dengan tatapan acuh tak acuh. Tentu saja perintah itu adalah perintah untuk membunuh orang. Kejadian ini telah terjadi berkali-kali di kamp konsentrasi, jadi tidak mengherankan sama sekali.

"Tolong! Tolong, pak, tolong jangan bunuh ibu dan saudara perempuan saya!" Erik berlutut tak berdaya, dia memohon sambil menangis dan tak tahu harus berbuat apa. Dia tidak bisa melawan hanya bisa memohon.

*Bang!* *Bang!* *Bang!*

"Ah!!!"

Suara tembakan tiba-tiba terdengar di dalam ruangan, teriakan wanita yang sebelumnya keras kemudian tak terdengar. Tidak perlu menjelaskannya, sudah jelas wanita itu sudah mati.

"Ahhhh!!!" Erik menatap ke tentara Nazi itu dengan tatapan marah.

Gejolak samar menyebar di udara, senjata yang terbuat dari baja mulai bergetar di tangan para prajurit. Bahkan Yves yang berada di kejauhan merasakan pistol magnetnya bergetar.

Sungguh kekuatan yang luar biasa! Gaya magnetis ini sangat hebat! Apa pun yang memiliki medan magnet dapat dikendalikan oleh Magneto.

Logam yang memiliki medan magnet dapat di kendalikan dengan mudah, yang mana menciptakan ilusi bahwa Magneto hanya dapat memanipulasi logam.

Yves menahan pistol magnetnya dengan erat, yang semula terus bergertar sekarang telah dia kendalikan. Tanpa kekuatannya sekarang, mungkin pistol itu sudah terbang.

Prajurit Nazi sedikit ketakutan ketika melihat senjata mereka bergetar sendiri. Senjata mereka bergetar, tapi tanah tetap tenang, tentu saja bukan gampa bumi!

Dengan perasaan bingung, mereka meraih senapan bergetar itu dengan paksa dan melihat ke arah kiri dan kanan. Mereka bahkan tidak repot-repot memperhatikan anak kecil di depan mereka.

"Ah!!!" Erik meraung dengan rasa kesedihan dan kemarahan, gelombang kejut tak terlihat mulai menyebar. Dalam sekejab, semua logam dikendalikan oleh kekuatan tak dikenali dan melayang-layang di udara.

Paku besi, senjata api, peluru dan barang-barang lainya meluncur dengan cepat di udara ke arah para tentara Nazi tersebut.

Erik yang sebelumnya sangat marah tiba-tiba pingsan karena tidak dapat mengendalikan kemampuannya dengan mahir.

*Gulp!*

Banyak dari prajurit yang masih hidup melihat rekan mereka meninggal dengan menyedihkan langsung merasa ketakutan. Jika mereka mati di dalam peperangan maka tidak masalah, tapi mereka mati karena kekuatan yang tidak dikenal atau terlihat! Tentu saja mereka merasa syok dan ketakutan!

Klaus menangguk puas, dia tidak perduli dengan bawahannya yang menjadi korban. Dia berbalik dan berkata kepada Zola dan Yves, "Hehe, bagaimana? Eksperimen saya tidak buruk, kan?"

"Saya menemukan bahwa tubuh manusia memiliki potensi yang tersembunyi di dalamnya, hanya perlu dikembangkan saja." Klaus tersenyum kejam.

Zola mendorong kacamatanya, kemudian dia berkata dengan nada yang tak percaya, "Apa ini? Hal ini benar-benar tidak ilmiah! Apakah ada hal yang tidak masuk akal di dunia ini?" Zola menjadi heboh.

Sedangkan Yves, dia masih terlihat tenang. Untuk Magneto, dia telah merencanakan sesuatu untuknya.

"Senior, tolong tenanglah. Jika pak tua Schmidt ada di sini, pasti dia tidak akan terlalu terkejut seperti anda. Ada banyak hal yang tidak dapat dijelaskan oleh sains di dunia ini, jadi tenanglah."

"Dr. Kalus, percobaan anda telah selesai, jadi lebih baik memberikan barang yang telah anda janjikan kepada saya."

Klaus mengangguk, "Tentu saja, sekarang mereka adalah milikmu, Dr. Yves. Aku tak menyangka bahwa anda memiliki hobi khusus seperti ini." Klaus menyipitkan matanya sambil tersenyum sedih.

Sama seperti Red Skull, Klaus tidak terlalu tertarik dengan hal-hal seperti ini. Jika pun tertarik dia tidak akan berhubungan dengan wanita biasa.

Mendengar pria itu, Yves tidak menyangkal maupun mengakuinya. Sementara serum mampu menguatkan tubuh, hatinya juga di lapangkan tanpa batas. Untungnya dia bukan tipe orang yang suka membunuh, jika tidak mungkin dia akan menjadi Schmidt 2.0.

Hal ini merupakan alasan mengapa Dr. Abraham tidak setuju dengan Schmidt. Orang baik akan menjadi lebih baik dan orang jahat akan menjadi lebih jahat setelah penggunaan serum. Di matanya orang-orang Nazi adalah orang jahat, jadi Abraham memutuskan untuk membelot.

Dr. Zola nampaknya telah dirangsang oleh sesuatu, dari tadi dia bergumam dengan dirinya sendiri. Semakin dia terjerumus oleh sains, semakin dia ingin menolak fenomena Supranatural ini. Sama seperti Doctor Strange, dia memiliki kecenderungan untuk menolak hal-hal ghaib!

Untuk Yves, yah, dia jauh lebih baik dalam menerima hal-hal gila seperti ini. Baik sains maupun sihir, kedua hal itu hanyalah alat untuk meningkatkan dirinya. Jika dia syok dengan keberadaan Mutan dan Penyihir, bukankah dia akan menjadi gila ketika melihat bahwa Alien dan para Dewa itu nyata?

Kalus meminta seseorang untuk membawa Erik yang pingsan ke dalam kamar untuk di rawat. Setelah itu dia mengantar Yves dan Sinthea ke dalam gudang.

Di sana mereka melihat satu wanita dan satu anak kecil yang saling berpelukan. Mereka terlihat gemetar ketakutan, meskipun mereka berdua menutup mulut mereka dengan erat, tapi mereka masih terlihat sangat ketakutan

"Dr. Yves, keduanya sekarang adalah milik anda." Kata Klaus, "Kalian berdua telah terjual, sekarang Dr. Yves akan menjadi tuan kalian. Selamat, kalian sekarang dapat keluar dari kamp ini." Meskipun Klaus berkata dengan senyum, tapi senyum itu terlihat seperti senyum seorang iblis.

"D-dimana Erik?" Tanya wantia itu sambil menahan rasa takutnya. Bagaimanapun Erik adalah anaknya sendiri, jadi dia harus menanyakannya.

Kalus berkata dengan tidak sabaran, "Putramu telah direkrut menjadi tentara oleh kita. Dia tidak lagi berhubungan denganmu, jangan mencoba menanyakannya lagi, jika tidak kamu akan aku bunuh."

Di sisi lain Sinthea tidak menyangka bahwa Yves ingin mengambil wanita dan gadis kecil itu. Setelah tahu ini dia tetap tidak mencoba menghentikannya, tapi dalam hati dia mengutuk pria cabul ini!

-----

read chapter 199 on;

patréon.com/mizuki77