webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
Not enough ratings
240 Chs

Bab 104

"Hehe, anda benar-benar tidak sabaran. Bukankah kamu pernah mengatakan bahwa aku selalu menyembunyikan apa-apa yang aku coba teliti? Kali ini aku akan membuka matamu dengan baik, yang kamu sebut sebuah senjata tak lebih dari rongsokan di mataku!" Kata Klaus dengan rasa jijik sambil tersenyum sinis.

Ketika Zola dan Klaus saling mengejek, Yves tak mengatakan apa-pun, hanya menonton dengan tenang.

*Clap!*

*Clap!*

*Clap!*

Klaus bertepuk tangan sambil memberikan perintah, "Bawa orang ke atas, biarkan tamu kita melihat!" Tentara yang menjaga langsung melaksanakan perintah tersebut. Setelah beberapa saat, seorang wanita paruh baya dengan pakaian kotor muncul. Dia terlihat tidak terawat dan juga berbau asam.

Dengan keadaan seperti itu, tentu saja tidak ada tentara yang mau melampiaskan nafsu mereka kepadanya.

Perempuan yang tiba-tiba digeret ke dalam ruangan itu terlihat bingung, dia dengan naluriah melindungi kedua anaknya di dalam pelukan. Dia tidak tahu mengapa para prajurit itu membawanya ke sini.

Adegan yang di saksikan oleh Yves ini terlihat sangat familiar, dia bertanya dengan penasaran, "Siapa mereka bertiga?"

Klaus melirik Eddie, kemudian dia menatap ke arah anak yang ada di dalam pelukan wanita itu dengan ekspresi mencibir. "Mereka adalah orang-orang Yahudi, mereka dikirim ke kamp konsentrasi ini karena telah melakukan kejahatan komersial yang serius."

"Nama wanita itu adalah Edie, pria kecil itu Erik dan gadis itu adalah Ruth." Klaus memberi tahu Yves.

Seakan ingin pamer lagi, dia melanjutkan, "Dr. Yves, kamu akan melihat apa yang disebut senjata terkuat. Di bawah kekuatan semacam ini, apa yang semua orang sebut senjata api adalah mainan anak-anak!"

Erik, Kamp Konsentrasi, Yahudi... Bukankah tempat ini tempat dimana munculnya Magneto? Tidak heran Yves merasa sangat akrab!

Sebelumnya dia telah bertemu dengan Charles di MIT, dan sekarang Magneto. Apakah X-Men akan keluar juga? Sial, para mutan ini terus bermunculan!

Mampu mengendalikan pikiran, meluncurkan laser dari mata, berlari secepat kilat, dll. Kelompok mutan ini sama kuatnya dengan para Avengers!

Dalam hati Yves merasa bersyukur karena dirinya telah belajar Sihir, setidaknya dengan itu dia memiliki kesempatan untuk melawan orang-orang kuat seperti Mutan ini.

Memikirkan hal ini, Yves mempertimbangkan apakah dirinya perlu menyelamatkan Erik atau tidak...

"Dr. Klaus, apakan anda mencoba merangsang potensi manusia dengan cara ekstrim? Saya telah membaca sebuah laporan bahwa ada seorang ibu yang melihat anaknya akan ditabrak mobil, kemudian dia mampu berlari secepat seratus meter per detik untuk menyelamatkannya. Sayangnya banyak orang berpikir bahwa hal itu hanya mengada-ada, tapi saya berpikir bahwa hal itu memang mungkin." Yves bertanya dengan ragu-ragu.

"Oh, Dr. Yves memang sangat berpengetahuan. Haha, anda benar, di bawah rangsangan yang ekstrim, orang tertentu akan dapat merangsang kemampuan super di dalam tubuh mereka. Saya setuju dengan pendapat anda." Klaus sedikit terkejut ketika mendengar cerita yang dikatakan Yves.

Dr. Zola yang berdiri di samping merapikan kaca matanya sambil berkata mencibir, "Sayangnya wanita itu meninggal karena kelelahan atas harga menguras vitalitasnya. Anda pasti tidak tahu akan hal ini."

"Juniorku memang suka bercerita secara setengah-setengah." Kata Zola.

Mata Klaus langsung berkedut, kurcaci sialan in selalu mencoba menyulitkannya. Jika Zola bukan kepala penliti Schmidt, dia pasti sudah membunuhnya sekarang.

"Apa pun yang akan terjadi, mari lihat saja, huh." Klaus kemudian memerintahkan para tentara untuk menyingkirkan para tawanan yang masih berkeliaran di lingungan sekitar.

Dia perlu melakukan eksperimen ini secara sembunyi-sembunyi, tidak baik jika ada tahanan yang melihatnya.

Di sisi lain Yves mendekat ke Klaus, kemudian dia membisikkan sesuatu ke telinga pria itu.

Klaus melirik pria muda itu dengan tatapan heran, tapi dia tetap tersenyum mengerti. "Karena Dr. Yves menginginkannya, maka saya akan menjualnya kepada anda. Jangan khawatir, saya akan menagihnya jika anda siap."

Yves paling membenci berhutang, oleh sebab itu dia langsung mengeluarkan dua kutub magnet dari dalam sakunya, kemudian dia menyerahkannya ke pria itu. "Tidak perlu berhutang, aku benci hutang. Ini adalah aksesoris pertahanan diri, anggap saja sebagai bayaranku kepadamu."

Klaus mengambil dua potong besi yang berbentuk seperti koin itu, "Apa ini?"

Yves mengambil dua koin itu dan melemparkannya tepat di dekat seorang prajurit. Setelah sakelar dihidupkan, ada daya tarik timbal balik antara kedua keping besi tersebut, dan lampu listrik menyala!

Prajurit yang semula memegang pistol itu tiba-tiba tersengat listrik dan jatuh ke tanah. Tubuhnya terus mengejang sebelum akhirnya pingsan.

Meskipun tidak terlalu berbahaya, tapi hal tersebut dapat digunakan di saat-saat yang penting. Lagi pula setelah tersengat orang itu tidak akan mampu pulih dengan cepat.

Zola yang melihat dari samping langsung berkilat dengan kekaguman. Benda kecil itu sangat bagus, selain itu dapat disembunyikan dengan baik!

Sinthea yang berdiri di belakang Yves selama ini langsung terkejut ketika melihat alat itu dipraktekkan. Dia tidak menyangka bahwa Yves memiliki senjata seperti itu!

Para prajurit yang kebetulan ada di dekat situ langsung mengarahkan senjata mereka ke Yves. Jika Klaus memberikan aba-aba, maka mereka akan langsung membunuh pria itu.

Tapi Klaus langsung meredakan suana, memberi perintah agar para prajurit itu tidak gugup. Tentu saja dia memerintahkan salah satu prajurit untuk membantu prajurit pingsan itu tadi.

"Saya tidak pernah menyangka bahwa anda menyimpan alat seperti itu di dalam kantong celana anda, hal ini benar-benar membuka mata saya." Meskipun bukan teknologi yang mengguncang jaman, tapi teknologi itu tidak pernah terlihat di dunia sebelumnya.

Selain kecil, hal itu juga tidak terlalu menarik perhatian, jika di manfaatkan dengan baik maka hal itu akan memberikan manfaat tertentu.

-----

read chapter 199 on;

patréon.com/mizuki77