webnovel

Married with My Bodyguard

Aku mencintaimu

Venavee · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
1 Chs

Hernandez

Hernandez, keluarga kaya raya yang memiliki beberapa perusahaan dan anak perusahaan terkenal dan disegani masyarakat mempunyai nona muda yang sangat cantik bernama Liora Shaqueela Hernandez. Nona muda yang baru berusia 17 Tahun itu menjadi pribadi yang sangat baik dan tidak sombong, bisa dibilang ia sangat mirip dengan mendiang Ibunya.

"Papa, besok datang kan?"

Aditya Hernandez, orang tua tunggal dari Liora itu menoleh ke arah putrinya. "Datang kemana Sayang?" tanyanya membuat putri semata wayangnya cemberut.

"Ya sudah, tidak jadi."

Aditya melirik ke arah orang yang setiap hari bersama dengan putrinya, dia adalah orang kepercayaannya untuk menjaga putrinya sejak kecil. "Bisakah kau menjelaskan padaku, Regga?"

"Besok acara pelepasan kelas dua belas di sekolah Nona Lili, Tuan. Kebetulan, Nona sepertinya masuk peringkat sepuluh besar, makanya dia mendapatkan undangan untuk orang tuanya datang."

Aditya mengangguk mengerti, ia teringat jika besok adalah hari dimana ia sangat sibuk. Apakah ia akan mengecewakan putrinya lagi? "Lili-"

"Lili mengerti, Pa. Kalau Papa sibuk tidak apa-apa, Lili tidak memaksa." kata Lili seraya memakan makanan yang ada di depannya. Mungkin ia sudah terbiasa dengan kekecewaan, tidak apa-apa ia mengerti. Apa yang Ayahnya lakukan adalah hal yang terbaik untuknya pula, gadis itu melirik ke arah Regga Ganuarta. "Kakak juga tidak ikut? Tidak apa-apa, aku bisa sendiri."

"Regga akan ikut, Lili. Tenang saja, dia orang yang menjagamu. Mana mungkin aku membiarkanmu pergi sendirian di acara sekolah," kata Aditya.

"Regga, duduk dan makanlah."

"Tapi Nona-"

"Turuti Nonamu, Regga." kata Aditya membuat Regga dengan ragu duduk jauh dari Lili dan dirinya. Aditya mendengus, "kenapa tidak duduk di luar saja jika jauh seperti itu?"

Lili menarik kursi di sampingnya, "duduk kemari, jarang-jarang kan aku membiarkan orang duduk di sampingku." katanya.

Ketahuilah, Liora atau Lili itu mempunyai perasaan yang salah kepada salah satu dari pekerja Ayahnya. Sayangnya, ia menyimpan terlalu rapat hingga Regga yang selalu di sampingnya saja tidak pernah mengetahuinya.

"Papa sudah selesai dan harus segera kembali ke kantor, Lili lanjutkan makannya. Regga tetap awasi putri saya, dimana pun dia berada."

Regga mengangguk mantap karena itu adalah tugasnya, menjaga Nona muda keluarga Hernandez. Sedangkan Lili hanya tersenyum saja ke arah Ayahnya, hanya gadis manis itu yang bisa bersikap tidak sopan dengan seorang Aditya Hernandez.

"Kamu kecewa?" tanya Regga dengan nada hampir berbisik, sebenarnya ia sangat akrab dengan Lili karena sejak ia sekolah menengah pertama dirinya sudah dekat dengan gadis cilik yang saat itu masih kelas 3 sekolah dasar.

Lili menggeleng pelan. "Kalau aku terus kecewa, hidup aku tidak akan bahagia bukan? Itu yang sering kakak ucapkan," katanya yang membuat Regga terkekeh pelan.

Hanya Lili yang bisa membuat seorang Regga Ganuarta tersenyum. Regga besar di sebuah panti asuhan, hanya saja panti asuhan itu tiba-tiba digusur membuatnya harus mencari tempat tinggal baru, teman-temannya sudah mendapatkan orang tua asuh dan tinggal dirinya yang belum karena posisinya ia sudah besar.

Hingga sebuah kecelakaan terjadi dan ia menemukan orang yang benar-benar membuatnya seperti mempunyai keluarga baru, ia ditolong oleh Aditya Hernandez dan sekarang ia menjadi pekerja di sana untuk menjaga putri kecilnya.

Putri kecil yang sudah beranjak dewasa, ia sangat cantik. Selama ia hidup, hanya Nona muda itu yang mendapatkan pujian cantik dari bibir Regga. Ia mencintainya? Tidak, ia tidak akan mengkhianati kepercayaan yang diberikan Aditya Hernandez.

"Hari ini, aku mau ke toko kue. Kakak bisa mengantarku?" kata Lili membuat Regga terkadang heran, ia bekerja untuk mengantar gadis itu kemana pun dia mau. Tetapi kenapa harus bertanya terlebih dahulu?

"Pekerjaanku untuk menemani kamu, jadi bisa saja."

Lili menatap Regga dengan tatapan yang sulit diartikan, Regga yang merasa di tatap pun menoleh ke arah putri majikannya. "Bisakah kakak tidak menganggap ini pekerjaan?" katanya.

"Apa maksudmu?"

Lili berdehem pelan dan menggelengkan kepalanya, "tidak jadi, aku mau bersiap-siap dulu. Kakak habiskan makanannya," kata Lili yang langsung diangguki Regga.

***

Lili bersiap dengan dress selutut berwarna peach, tak lupa ia membawa tas kecil berisi dompet dan ponselnya. Ia menuruni anak tangga dengan langkah santai, ia mengepalkan tangannya saat melihat Regga tengah berbincang dengan seorang perempuan yang dulu pernah menjadi asisten pribadinya.

Sayangnya, Lili sangat tidak cocok dengan wanita itu. Hal itu membuatnya tidak memiliki asisten pribadi perempuan, ia berdehem pelan saat mulai dekat dengan mereka berdua.

"Nona...."

"Lanjutkan saja, aku tunggu di mobil." kata Lili dan segera pergi meninggalkan mereka berdua tanpa menoleh lagi, ia benar-benar kesal dibuatnya. Bisakah mereka merasakan apa yang dirinya rasakan?

Ia hendak membuka pintu mobil, seseorang berlari ke arahnya dan membukakan pintu mobil untuknya. Tanpa kata, Lili memasuki mobil itu dan duduk tenang di kursi penumpang disusul oleh Regga yang duduk di kursi kemudi.

"Apa kau menyukainya?"

Regga melirik lewat kaca yang ada di atas kepalanya, "menyukai siapa?" tanyanya membuat Lili memalingkan wajahnya ke arah jendela.

"Tidak jadi."

"Apa kamu cemburu?"

Lili menghela nafasnya pelan, "kalau aku cemburu pun, aku bisa apa?" katanya membuat Regga terdiam, tidak ada percakapan apa pun lagi setelah Lili mengatakan hal itu.

"Lili."

Lili hanya diam saja dengan bermain ponselnya, entah kenapa moodnya tiba-tiba berantakan hanya melihat Regga berbicara dengan perempuan lain. Ia mencintai Regga? Benar, Lili mencintai Regga. Bayangkan, ia telah bersama dengan Regga sekitar ±10 tahunan.

"Aku menyukaimu."

Regga terdiam mendengar pernyataan itu, ia tidak mau mengambil pusing dengan ucapan putri majikannya. Ia hanya fokus menyetir mobilnya dengan kecepatan rata-rata, Lili yang merasa diabaikan hanya bisa diam saja.

"Kau harusnya mencari orang yang setara denganmu, Lili. Aku bukan orang yang pantas bersanding denganmu," kata Regga.

"Sudah, lupakan saja."

"Baik, Nona."

Mereka telah sampai di sebuah toko kue yang terkenal, Lili memasuki toko tersebut tanpa menunggu Regga yang sedang memarkirkan mobilnya. Biarkan saja dia mencarinya, hatinya sedang tidak ingin berdekatan dengannya.

Lili berkeliling di toko tersebut dan melihat-lihat apa yang harus ia beli, dan matanya tak sengaja menatap kue kering cokelat. Ia menghampirinya, apakah ia boleh mencicipinya?

"Silahkan, Nona."

Lili tersenyum senang saat ia diberi satu kue cokelat itu, ia mencicipinya dan segera memesan kue tersebut. Entah kenapa ia sangat suka cokelat, ia sampai lupa mau apa dirinya disini. Sebenarnya ia hendak mengambil kue ulang tahun pesanannya, hanya saja dirinya tergiur oleh kue cokelat.

Ia sudah membawa dua paper bag yang berisi dua jenis kue yang berbeda, hal itu langsung diambil alih oleh Regga yang ternyata telah menunggunya di belakang. Lili hanya diam saja membiarkan, ia berjalan ke arah mobil dengan Regga di sampingnya.

"Habis ini mau ke mana?"

"Pulang."

Regga hanya mengangguk, sepertinya mood Lili sedang berada dititik bawah membuatnya menghela nafasnya pelan dan mengalah. Ia menaruh paper bag berisi kue itu di kursi penumpang karena Lili duduk di kursi samping kemudi, ia tak tahu alasannya.

"Ada yang membuat moodmu hancur?"

"Ya."

Regga menghela nafasnya pelan, sepertinya ia telah membuat kesalahan. Lili adalah orang yang sangat emosian, ketika ia sudah tidak bisa mengontrol emosinya ia akan memarahi seluruh orang yang dikenalnya jika berpapasan dengannya.

Sesampainya di garasi rumah, Lili mengambil paper bag yang berisi kue cokelatnya. Setelah itu ia menatap Regga dengan tatapan yang sulit diartikan. "Selamat ulang tahun, maaf aku tidak jadi merayakannya. Makanlah kuenya, malam ini aku tidak akan kemana-mana."

***