"Diam!" Bentak Kak Genta yang sedang kesal. Tante Riana pun terdiam ketakutan.
Pria tersebut memang selalu marah jika sang istri banyak bicara apalagi pembahasannya masih mengenai Nora. Ia merasa begitu kesal, apalagi hari ini Kak Genta sedang banyak pikiran, ia Tengah di hadapkan pada sebuah permasalahan yang rumit. Beberapa restoran cabang terancam bangkrut, bukan hanya satu tapi semua.
"Tak usah banyak bicara, yang pusing dan takut bukan hanya kamu saja!" sambung Kak Genta seraya menghela nafas berat. Ia merasa frustasi dan sangat tertekan akibat apa yang pernah ia lakukan kepada sang adik.
Kak Genta pun menepikan mobilnya sejenak, ia merasa geram dengan istrinya yang acapkali merasa panik. Memang benar Kak Genta dan Tante Riana memang belum berhasil membuka brankas pribadi milik Nora Saukilla. Mereka mungkin merasa geram juga karena itu, tidak bisa membuka brankas memicu sebuah kemarahan yang besar bagi mereka berdua.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com