webnovel

Rapat Awal

Richard Veus meletakkan salah satu tangannya ke dadanya lalu melangkah ke depan satu langkah sebelum berujar, "Perang beberapa hari lalu telah menyadarkan kita akan lemahnya kekuatan militer kita. Perang itu sendiri bukan sebuah penyerangan, melainkan sebuah pertahanan di mana kita mempertahankan wilayah perbatasan. Kita tidak menang tapi juga tidak bisa dikatakan kalah jua, karena kita berhasil mempertahankan wilayah perbatasan. Namun, korban di sisi kita tidak sedikit. Hal inilah yang membuatku menyebut perang ini sebagai kekalahan."

Voran melihat Veus dengan tenang, dia juga melihat beberapa pria yang mengenakan seragam militer di dalam aula. Terlihat ada dua faksi saat ini, yakni faksi militer dan sipil. Dua faksi yang terlihat dengan jelas tanpa perlu diamati terlalu dalam. Di sisi militer dipimpin oleh Richard Veus, sedangkan pihak sipil dinahkodai oleh Bernan Fasuk. Salah satu pilar kerajaan juga. Dia telah mengabdi untuk kerajaan dalam waktu yang hampir sama dengan Richard Veus.

"Korban dalam peperangan pastilah ada, Jenderal Veus. Kita tidak bisa menyebutkan hal itu sebagai sebuah bentuk kekalahan. Mereka yang sudah berkorban demi berdirinya kerajaan tidak bisa kita olok-olok. Kerugian yang diderita pihak militer tidak jauh lebih baik daripada sipil. Berapa banyak sumber daya yang sudah kita tuangkan dalam perang ini? Kerusakan wilayah juga menjadi satu hal buruk untuk kita, Jenderal. Harap jangan membuat suasana semakin berlarut-larut," ucap Bernan Fasuk. Dia melangkah maju dan memberikan salam hormat sambil memberikan satu statemen yang cukup untuk membuat militer geram.

Tidak ada niat buruk dalam kata-kata yang Fasuk ucapkan. Ia hanya mengatakan apa yang dia pikir benar. Daripada memusingkan satu kejadian yang sudah terjadi dan tenggelam dalam suasana yang merupakan dampak dari kejadian itu. Dia ingin membawa mereka keluar dari suasana tersebut meski harus menyinggung beberapa orang. Fasuk lebih mementingkan langkah apa yang akan dilakukan oleh pihak musuh. Apakah mereka akan menyerang lagi atau tidak? Hal ini terkait dengan keberlangsungan beberapa projek yang tengah mereka tangani.

"Ya, Menteri Fasuk. Aku tidak mengajak mereka untuk berlarut-larut dalam masalah itu. Akan tetapi, kekalahan yang terjadi itu harus kita ubah menjadi sebuah cambuk untuk membangkitkan semangat patriotik para pejabat murni dan tulus serta untuk menghukum mereka yang memiliki pikiran buruk akan kerajaan," balas Veus. Mereka berdua saling bertatap muka dengan ramah meski setiap kata yang mereka ucapkan saling bertautan dan cukup berlawanan satu dengan lainnya.

Saat mereka berdua berbicara dan saling mengatakan isi pikiran mereka, tidak ada yang berani menginterupsi mereka sehingga suasana di Aula Kerajaan cukup senyap. Mereka yang disebut sebagai Pilar Kerajaan terdiri dari tiga orang, yakni Bernan Fasuk sang menteri, Rchard Veus Sang Jenderal, dan satu pria lain yang memiliki kedudukan tidak kalah bergengsinya dengan mereka berdua.

Di dalam Aula Kerajaan sendiri ada belasan pria yang terbagi dalam dua sisi dengan jalur tengah yang kosong sebagai jalan menuju ke singgasana raja. Voran membiarkan keduanya berdebat tatkala pandangan matanya tertuju pada setiap pejabat kerajaan. Dia mengamati mereka semua dengan tenang dan tentu saja tidak ada perubahan apapun di wajahnya ketika dia memindai tempat tersebut.

"Perpecahan memang ada dan itu tidak terlalu ketaran, tapi jika dibiarkan begitu saja. Perpecahan ini akan berubah menjadi sebuah perang. Mereka yang berasal dari keluarga bangsawan memang lebih mementingkan keluarga mereka daripada kerajaan. Itu bukan masalah jika kinerja dan bakat mereka baik. Akan tetapi, mereka yang ada di sini hanyalah sampah semata. Menyingkirkan mereka akan menjadi prioritas utamaku!!" pikirnya saat Voran menatap seluruh pejabat yang ada di Aula Kerajaan. Dia melihat ada beberapa perubahan di mata beberapa pejabat.

Saat kedua Pilar Kerajaan sedang berdebat, Voran memikirkan kondisi Kerajaan Salauster yang mana dia mendapatkan informasi tersebut beberapa saat lalu jelang pertemuan dimulai. Kerajaan Salauster berada di salah satu titik bintang yang ada di Domain Luar. Kerajaan Salauster sendiri menguasai enam wilayah dengan total jumlah area yang dikuasai seluas 20.000 km.

Titik bintang tempat Kerajaan Salauster berada disebut Dunia Suveral. Titik bintang ini merupakan satu dari sekian titik bintang yang ada di Domain Luar. Voran mengingat-ingat enam wilayah yang masing-masing memiliki luas yang berbeda-beda. Namun, di setiap sisi wilayah merupakan wilayah yang dikuasai oleh Kerajaan lain, seorang Lord, bahkan bandit sekalipun mampu menjadi seorang pemimpin. Dunia Suveral sendiri sangat kacau dengan adanya banyak kerajaan dengan berbagai macam ukuran. Penduduk Dunia Suveral terdiri dari ras manusia.

"Dengan perbatasan yang sulit untuk dipertahankan. Aku perlu meningkatkan militer dan berfokus pada militer terlebih dahulu. Tapi, aku juga tidak bisa meninggalkan sisi pemerintahan atau sipil terutama dalam hal mengembangkan. Pada sisi ini, aku perlu seseorang yang bisa aku percaya sepenuhnya dan memiliki kemampuan dalam mengelela pemerintahan yang baik."

Dia terus berpikir saat kedua pilar sedang mendebatkan pendapat dan pandangan mereka. Voran memang membiarkannya, dia juga ingin melihat bagaimana reaksi para pejabat lain ketika mereka melihat kedua Pilar Kerajaan saling adu argument. Apa yang mereka debatkan tidaklah buruk malahan sangat baik karena hal itu akan membawa seutas pandangan baru. Voran sendiri juga turut mendengarkannya.

Richard Veus merasa kecewa dengan kekalahan itu dan ingin memperbaikinya dari berbagai sisi di militer. Sedangkan, Bernan Fasuk ingin memfokuskan seluruh energy kerajaan untuk membangun tatanan yang lebih baik dan mengembangkan segala macam infrastruktur yang ada. Keduanya lebih condong ke sisi yang mereka kuasai, dan Voran yang mendengarkannya tidak bisa tidak merasa jika pekerjaannya akan banyak dan berat.

"Tenanglah kalian berdua, apa yang kalian katakana tidak ada yang salah. Kita akan sedikit berfokus pada militer tanpa meninggalkan pembangunan kerajaan. Saat ini, perbatasan membutuhkan banyak tenaga. Bandit, Kerajaan lain, dan juga Lord atau para bangsawan yang mengangkat bendera mereka menjadi ancaman serta bahaya pada Kerajaan Salauster. Di saat kalian berdebat ini, aku yakin mereka sedang mempersiapkan serangan lain. Enam wilayah yang kita kuasai pasti diawasi oleh mereka, selagi kita lengah, mereka akan menerkamnya!!"

Voran berbicara dengan suara yang dalam dan serius. Dia benar-benar membuat suasana di Aula Kerajaan terdiam seketika dan hanya suaranya saja yang dapat didengar oleh para pejabat. Voran mengungkapkan apa yang dia pikirkan sejak awal. Enam wilayah bukan serta merta akan menjadi miliknya dalam waktu yang lama selama masih ada musuh di sekitarnya. Voran menatap para pejabat terutama Kedua Pilar Kerajaan, dia tidak terlalu khawatir dengan pilar lainnya karena dia berada dalam pengasingan untuk meningkatkan kemampuan serta menenangkan pikirannya.

"Fokus utama kita adalah mempertahankan diri dan menyerang balik. Persiapkan semuanya!!"