webnovel

Main Love

Dua insan manusia dengan latar belakang yang berbeda. Maya Salim adalah seorang yatim piyatu berumur 20 tahun yang tinggal bersama dengan adik laki-lakinya yang masih seorang pelajar dan bibi angkatnya. Menjalani kehidupan yang sulit karena kisah kelam di masa lalunya. Marven Cakra Rahardi, seorang pewaris utama dari grup Cakra perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, yang membuatnya menjadi salah satu pria muda terkaya di Indonesia, ia merasa kesal dengan kakeknya yang mendesaknya untuk menikah dengan wanita kaya pilihannya dan selalu menghina ibu kandungnya yang hanya seorang wanita miskin. Sebuah desakan dan penghinaan, menjadi sebuah amarah berujung sebuah pernikahan kontrak. Marven melamar Maya, seorang pelayan dihadapan semua tamu kakeknya hanya untuk membuat kakeknya merasa terhina. Sandiwara cinta terpaksa dijalankan, tapi perlahan menjadi terbiasa dan berubah menjadi sebuah harapan namun dendam Maya di masa lalu selalu menghantui. Cinta yang perlahan muncul bersama keraguan. Rasa tidak percaya dengan cinta yang datang begitu cepat. Sebuah rahasia besar dibalik kisah asmara berselimut dendam masa lalu. Akankah cinta dapat menang melawan keraguan dan rasa sakit hati? (mengandung konten dewasa, mohon bijak sana dalam membaca 18++) *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku 。◕‿◕。 Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. (*˘︶˘*).。*♡ Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · สมัยใหม่
Not enough ratings
281 Chs

Vol. 2 (Jangan Buta)

Maya memejamkan matanya, ia tidak dapat mengendalikan dirinya yang kini sudah berbaring lemas. Marve menyesap puncak kedua lekukan indah tubuhnya secara bergantian bagai sedang menghisap permen yang rasanya manis, Marve tidak mau berhenti jika Maya tidak berusaha setengah mati mengangkat kepala Marve. 

Marve menyeringai, ia sangat senang dapat menguasai Maya saat ini, wajah Maya sangat menggoda, ia mendongakkan kepalanya seolah memang sengaja agar Marve menyapukan lidahnya diatas leher jenjangnya, menyisakan jejak kemerahan yang entah sudah berapa banyak jumlahnya.

Kepala Marve bergerak turun, begitupun dengan tangannya yang dapat dengan mudah meloloskan celana dalam Maya yang kini sudah ditanggalkannya.

Wajah Maya memerah, tubuhnya semakin memanas, ketika Marve mulai menyesap pusat dirinya. Ia menggelinjang dan mencengkram sprei dengan kuat sedangkan bibirnya tidak berhenti untuk mendesah.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com