webnovel

Main game di desa?

si nandar yang seorang pedagang tewas terbunuh karena perampukan yg terjadi di toko perhiasannya, ia mati di tembak oleh perampok yg mencoba merampok tokonya,, ia terbangun menjadi seorang anak berusia 10 tahun yg baru saja bunuh diri

Fanimis · สมจริง
เรตติ้งไม่พอ
1 Chs

Chapter 1 - Menjadi anak sma

"hah aku tertipu" kata seorang pria yang sedang duduk didepan laptopnya

orang itu adalah raka, seorang anak laki-laki yang berusia 15 tahun.

dia diusir oleh orang tuanya karena terlalu sering bermain game, ayah raka resah dengan keberlangsungan raka yang selalu bermain game dia pun memaksa raka untuk tinggal bersama kakeknya di desa.

gigih setuju untuk tinggal didesa karena ayahnya berkata 'tinggallah di desa dan bawalah semua game mu atau tetap tinggal disini tapi buang semua game2 itu"

gigih yang tentu saja tidak akan mau membuang semua peralatan gamenya pun setuju untuk hidup di desa dengan kakek dan neneknya. tapi yang tidak dia tau adalah di desa tempat dia tinggal adalah bahwa tidak ada sinyal internet yang memadai di desa ini.

untuk seorang gamer jaman sekarang, sinyal internet adalah suatu hal yang sangat penting untuk bermain game, terutama untuk game jaman sekarang yang semuanya membutuhkan koneksi internet untuk bermain.

"yah setidaknya aku masih punya beberappa game offline yang bisa kumainkan'

saat dia sedang mengistal game di laptopnya terdengar seorang yang memanggil namanya di luar,

'raka aa aa, raka aa' kata itu diucapkan lagi dan membuat raka mengingat kembali tentang seorang dalam masalalunya yang pernah memanggilnya seperti itu.

itu adalah si niken, dia adalah teman masa kecilnya raka, dia mudah tahu itu karena hanya nikenlah teman yang dimiliki raka saat itu. walaupun sekarang suaranya sedikit berubah dia sangat yakin bahwa dia adalah orangnya

raka yang namanya dipangil pun kemudiang berdiri dan berjalan menuju pintu keluar,

saat raka membuka pintu, dia melihat seorang wanita yang sedang dengan santai makan di atas pohon depan rumahnya,

raka yang tidak bisa berkata - kata tentang apa yang dilihatnya didepanya untuk sementara waktu kemudian berkata

'apa yang kau lakukan disana?'

'makan jambu tentu saja, enak loh, kamu mau?'

kata niken degan santainya seolah jawaban itu hal yang paling wajar diucapkan

'aa aku masih kenyang, yang lebih penting kenapa kau memanggilku'

'untuk main tentu saja, aku melihatmu datang tadi pagi jadi aku berfikir untuk melihatmu segera mungkin jadi aku kesini' balas niken yang masih duduk santai di ranting sambil mengoyang - goyangkan kakinya

'ada apa dengan bocah ini'