Setelah melihat keakraban ayah dan anak yang mampu membuat hatinya merasa tenang, ibunya Balqis kembali ke belakang rumah untuk menyiram tanaman sambil tak lupa memperingati Arnaf agar berhati-hati dan tak jangan terlalu banyak bergerak dulu.
Untungnya pria itu tampak nurut dan mendengarkan apa-apa yang dikatakan oleh orang yang ada di rumahnya.
Sebenarnya sebelum dirinya berjalan tadi, Arnaf mendapat telepon dari orang tuanya tentang kondisi dia di rumah Pak Nanda bagaimana.
Karena Arnaf tak mau membuat kedua orang tuanya khawatir, dia lantas tak mengatakan hal sebenarnya tentang keadaan yang sedang menimpanya saat ini.
Dia juga tak mau kalau hubungan ayahnya dengan Pak Nanda agak renggang karena dirinya terluka di rumahnya Pak Nanda.
Dia juga tak mau kalau nanti pandangan sang mama kepada Balqis jadi tak seramah biasanya.
Biarlah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com