Brukkk!!!
"Balqis!" Arnaf terkejut saat dia melihat wanita itu terjatuh dengan lemas. Hidungnya tiba-tiba mengeluarkan darah dan wajahnya pucat pasi.
Tidak mungkin mengangkat wanita itu karena Balqis bukanlah istrinya sendiri.
Dengan hati yang dipenuhi kekhawatiran yang luar biasa disertai bimbang, pria itu segera berlari untuk menemui Zaid agar dirinya bisa memanggil para wanita untuk mengangkat Balqis ke mobilnya sendiri.
"Apa? Innalilahi." Zaid dengan langkah tergesa-gesa segera memanggil para wanita pengurus Panti untuk membantu dirinya mengangkat Balqis.
Wajah Arnaf ikut pucat pasi. Seluruh tubuhnya gemetar dan tangannya dingin sekali. Dia segera berlari membuka mobil dan membiarkan para wanita itu menggotong Balqis.
"Kenapa semuanya bisa seperti ini? Apa yang terjadi sebelumnya?" tanya Zaid dengan nada cemas. Dia sungguh khawatir jika ada sesuatu hal yang terjadi pada Balqis.
Bukan apa-apa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com