webnovel

Sebuah Gol Menuju Kemashyuran Bagian 2

บรรณาธิการ: Wave Literature

Anelka menghampiri Bale dan meninju dadanya. Dia tidak menyalahkannya karena tidak mengoper bola padanya, dan hanya berkata, "Tidak buruk." Kemudian, dia berbalik dan berlari kembali ke area penalti.

Ribéry juga berlari mendekat untuk menepuk kepala Bale. "Kau cukup hebat juga, ya? Kau membuatku mengira kalau orang yang menggiring bola barusan itu aku!"

"Jangan dengarkan omong kosongnya." Arteta datang dan menarik Ribéry menjauh.

"Terima kasih sudah mengeluarkan bola dan memberi kita kesempatan untuk menyerang."

Menerima berbagai pujian mereka, Bale hanya bisa tersenyum. Dia benar-benar tidak tahu harus berkata apa.

Dia tiba-tiba saja menyadari kalau George Wood melihat ke arahnya.

Di Tim Pemuda, Tang En pernah meminta Wood untuk mengurusi Bale. Bale menganggap Wood sebagai kakak laki-laki dan idolanya, dia menjadikannya panutan. Selain dari Tang En, pujian yang paling ingin didengarnya sekarang adalah yang berasal dari Wood.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com