Wajah Kaizoku berubah menjadi serius saat Gon berkata jika dia sudah mengetahui kemauan lainnya Kaizoku.
Keheningan berbicara, tidak ada yang berani untuk ikut campur masalah Kaizoku dan Gon yang terus memanas.
Kaizoku dan Gon saling bertatapan, dengan wajah seriusnya Kaizoku memberanikan diri untuk jujur dihadapan Gon.
"Jika betul, apakah anda akan membantu kami?"
Gon yang mendengar pertanyaan Kaizoku hanya bisa terdiam sebentar, berpikir-pikir sebelum melakukan sesuatu.
"Heh, manusia memanglah tamak. Buktikan jika kamu berbeda dari manusia lain."
Sama seperti Gon sebelumnya, Kaizoku mendengarkan dan berpikir secara berhati-hati dan mengartikan apa yang tuan Gon bicarakan.
"Revolver tersebut adalah milik saya, benda tersebut sangatlah berharga bagi saya. Saya mencari benda tersebut hampir setengah tahun dari umur saya."
Sylphy dan Lilith hanya bisa mendengarkan dan saling bertatapan, membiarkan sang laki-laki yang berbicara dan menyelesaikan masalah mereka.
"Tidak, Gon hanya mengabulkan satu keinginan saja. Benda tersebut disita dikarenakan Gon tahu jika anda keluar penjara tanpa izin..."
Perkataan dari Gon langsung menancap ke dalam hati Kaizoku dan Sylphy. Tentu tuan Gon tidak salah jika mereka keluar dari tahanan penjara tanpa izin, namun mereka juga tidak layak berada di tahanan penjara tanpa melakukan hal yang illegal.
"Kami dipenjara tanpa adanya keterangan! Pasukan-pasukan anda lah yang menaruh kami di dalam sel penjara tanpa adanya keterangan."
Gon berdiri dari kursinya lalu memukul meja dengan kedia tangannya. Dia membalas perkataan Kaizoku dan nada keras namu sangat serak.
"Kalian lah yang datang tanpa adanya keterangan! Datang ke dalam Underworld namun masih hidup, kalian menghancurkan peraturan di dalam Underworld dimana tidak boleh ada makhluk hidup tanpa izin dari Gon."
Melihat dan mendengar Gon yang marah, Kaizoku juga ikutan marah dikarenakan mereka berada di dalam Underworld bukan lah pilihan mereka.
Kaizoku berdiri dari kursinya dengan tatapan serius, menatap tepat ke dalam kedua mata api hijau Gon yang menyala terang.
"Kami di sini bukanlah kemauan kami, kita di jebak oleh seorang pria kaya brengsek bernama Thomas. Asal kamu tahu, tengkorak, kami berada di dalam misi untuk menyelamatkan keluarga seseorang!"
Amarah Kaizoku dapat dirasakan oleh Gon dalam-dalam. Gon tidak pernah mendengar manusia yang cukup berani mendekati Underworld hanya dikarenakan menyelamatkan keluarga seseorang.
Kaizoku melanjutkan perkataannya dengan wajah seriusnya dan nada yang cukup keras. Dia sangat berani dan menerima apapun yang akan terjadi kepadanya.
"Jika anda hanya bisa mengabulkan hanya satu permintaan, itu tidak masalah. Saya kasih permintaan tersebut untuk Sylphy keluar dari Underworld, selanjutnya kita akan buktikan siapa yang lebih layak memegang revolver ku..."
Sylphy yang mendengar ucapan tersebut dari Kaizoku hanya bisa terkejut, dia mencoba untuk menghentikan permintaan tersebut, namun Kaizoku yang sudah memperkuat tekadnya menolak permohonan dari Sylphy.
"Kai... Kai! Jangan berbicara bodoh!"
"Percayalah Sylphy, aku tidak akan keluar dari dunia ini tanpa Destion di dalam saku ku."
Kaizoku dan Gon masih saling bertatapan dengan wajah serius mereka masing-masing.
Sylphy yang mendengar penolakan tersebut membuat dirinya marah, dikarenakan Kaizoku terlalu egois dan terlalu percaya diri.
Dikarenakan Sylphy tidak menerima penolakan Kaizoku, dia memberanikan diri untuk berbicara. Sylphy berdiri dari kursi dengan marah kepada Kaizoku.
"Bodoh! Kamu akan mati jika kamu bertarung dengannya sendirian. Aku akan tetap di sini bersama mu sampai kita pulang dengan selamat. Ingat janji kita, jika kita mati maka kita akan mati bersama, jika kita hidup maka kita akan hidup bersama..."