Sorot mentari pagi membangunkan Dave. Rasa sakit yang menjalar di belakang kepalanya benar-benar membuatnya tak bisa menunjukkan wajah tanpa ekspresi yang biasanya ia tunjukkan. Suara deburan ombak yang terdengar di telinganya membuatnya yakin bahwa ia masih berada di wilayah tempat mereka melakukan kegiatan yang diadakan oleh OSIS.
Di sampingnya terdengar suara tembakan senjata api yang saling bersahutan.
"Mampus, pecah pala lo anjeng!" teriak Rey sambil terus memiringkan gadgetnya memainkan permainan online yang selama ini selalu ia mainkan di waktu senggangnya.
Melihat kaki Dave yang bergerak membuat Rey menoleh. "Oh, udah bangun?"
Mereka berada di dalam tenda. Setelah mengatakan hal itu, Rey kembali mengalihkan perhatiannya ke dalam game yang masih ia mainkan.
"Rey, gimana—"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com