"Sekarang kau mau pergi ke mana lagi?" Delwyn menahan kepergian wanita itu dengan menarik pergelangan tangannya. Dia tidak ingin kalau wanita itu pergi begitu saja dalam keadaan hati yang sedang tidak baik-baik saja, juga jelas-jelas kondisinya sekarang ini pastinya sedang hancur hancurnya setelah melihat pria tua yang satu-satunya tersisa, kini benar-benar meninggalkan dirinya juga.
"Daeva!" Delwyn sedikit membentak dirinya kalau wanita itu masih saja kokoh untuk berjalan pergi menjauh dari bangunannya. Setelah mereka melangkahkan kaki keluar, hanya hawa dingin yang dirasakan. Tidak ada yang lainnya.
"Aku tahu jika kau pasti marah sebab semua orang memojokkan dirimu sekarang, tapi jika kau pergi dalam keadaan marah begini ..."
Daeva tiba-tiba saja menatapnya dengan sendu. Delwyn bisa membaca arti pandangan matanya itu. Keduanya sejenak didiamkan oleh keadaan. Tidak hanya hati wanita itu saja yang terkejut dan kalau luar biasa, tetapi juga dirinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com