Saya mengatupkan bibir, tidak yakin apakah saya bisa menolak.
Michael mengeluarkan tangannya, dan begitu saya merasa lega namun kecewa, Michael berkata, "Jika kamu tidak ingin saya melakukannya, kamu bisa menyentuh dirimu sendiri."
"Apa?!" Saya pikir saya salah dengar.
Tapi Michael tidak terlihat seperti sedang bercanda. Dia menyentuh pinggang saya dan ibu jarinya menekan perut bagian bawah saya, memberikan isyarat diam-diam agar saya mengangkat baju saya agar dia bisa melihat.
Sekarang, cahaya matahari terbenam sudah hampir menutupi setengah langit. Awan yang terbakar itu indah seperti negeri dongeng.
Saya menatap ke atas dan melihat wajah Michael juga mencerminkan lapisan tipis warna merah dari cahaya matahari terbenam, seperti warna nafsu. Bulu matanya panjang dan berwarna keemasan, dan matanya juga berwarna emas. Dia begitu memesona.
Saya terpesona oleh pesonanya dan dengan linglung menyentuh wajahnya dengan jari-jari saya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com