"Katakan apa permintaan keduanya?" tanya Davira menyela langkah keduanya. Sesekali melirik pria jangkung yang ada di sisinya sekarang ini.
Adam terdiam. Terus memusatkan tatapannya jauh ke depan sembari sesekali tersenyum ringan selepas mendengar apa yang dikatakan oleh Davira Faranisa. Tak sepenuhnya sebab alasan itu, Adam sesekali mengembangkan senyum manis di atas paras tampannya sebab rasa bibir Davira masih bisa dirinya kecap dengan jelas di atas permukaan bibir tipis merah mudahnya. Ia bahagia! Sangat sederhana memang. Hanya sebatas ciuman dengan lumatan ringan yang menyapu setiap bagian bibir gadis cantik yang ada di sisinya sekarang ini. Akan terapi bagi Adam, hari ini ia mendapat banyak anugerah untuk itu.
"Jangan bilang menunggu waktu yang tepat lagi," gerutu gadis itu ringan. Mulai menundukkan pandangannya menatap ujung sepatu putih miliknya sekarang ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com