webnovel
#ROMANCE
#TEEN
#CINTA
#CINTASEGITIGA
#PERSELINGKUHAN

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · วัยรุ่น
Not enough ratings
368 Chs
#ROMANCE
#TEEN
#CINTA
#CINTASEGITIGA
#PERSELINGKUHAN

50. Sympathy and Empathy

Pintu kaca besar di dorong dengan kasar. Membuka celah untuk langkah sepasang kaki bersepatu boots cokelat tua yang terbuat dari kulit sintetis itu untuk bisa melangkah masuk ke dalam bangunan besar yang menjadi tujuan utamanya pagi ini. Davira Faranisa kembali mengunjungi Adam Liandra Kin untuk kedua kalinya. Memilih galeri seni yang dibangun di tepi jalanan kota itu ketimbang menyambangi tempatnya bekerja di bangunan gedung kantor milik sang papa tercinta. Ia berjalan ringan. Menoleh ke kanan dan ke kiri untuk menemukan posisi Adam Liandra Kin sekarang ini. Davira mendapatkan informasi dari narasumber yang valid, mengatakan bahwa Adam ada di galeri seni sebelum fajar menyapa. Sang kakak tak pernah absen untuk datang tepat setelah waktu subuh di mulai. Ia membuka galeri, mempersiapkan ini itu lalu menata semua barang dan melanjutkan lukisannya yang belum selesai kemarin.