webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · วัยรุ่น
Not enough ratings
368 Chs

45. Hatiku Mencintaimu!

Desir sang bayu lembut membelai helai demi helai rambut panjang gadis yang dibiarkan terikat kuda dengan menyisakan beberapa helai yang entah disengaja atau tidak, dibiarkan terurai melampaui batas telinganya. Sejenak setelah rasa lelah menguap bersama hilangnya butir demi butir keringat yang menetes, sepasang remaja itu kini bangkit bersamaan sembari membenarkan baju mereka yang sedikit terlipat sebab posisi duduk nyaman yang mereka ciptakan barusan. Kini langkah keduanya tegas menyusuri aspal kasar jalanan yang menjadi pijakan alas sepatu mereka. Davira sesaat diam. Menatap jauh ke depan yang sedikit ramai oleh lalu lalang orang bertujuan sama dengannya. Olahraga pagi membelah semilirnya hawa dingin bayu yang berhembus guna mempersehat dan membugarkan jiwa serta raga.

"Habis ini mau pulang?" tanya Arka menyela langkah. Gadis di sisinya menoleh sejenak. Tak bersuara hanya mengangguk sembari bergumam lirih tanda setuju dengan apa yang ditanyakan oleh Arka barusan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com